Earth memandangi wajah Singto yang terlihat seakan tengah kebingungan, teman baik nya itu terlihat sedang memikirkan sesuatu.
Lengan Earth menyenggol sedikit siku kiri Singto, membuat Singto refleks menoleh kearah nya kemudian memandangi Earth dengan tatapan sedikit lebih tajam, daripada biasanya.
"Darimana kau mengenal dia?," Singto bersuara, namun menurut Earth suara Singto kali ini terdengar seakan lebih serak daripada sebelum nya. Biasanya Earth akan mendengar Singto mengeluarkan nada yang sama, ketika anak itu sedang marah.
Jadi saat ini? Singto marah?
"Jawab aku bodoh, kau mengenal dia ?!" Earth menggeleng kecil kemudian menatap Singto kebingungan.
"Aku hanya mengetahui satu fakta bahwa anak itu bekerja dirumah mu, aku yang meminta dia untuk memanggil mu keluar saat aku sampai di halaman rumah mu sore tadi."
Singto menganggukkan kepala nya tanda mengerti, kemudian menghela nafas lega.
Sementara itu disisi lain, pemimpin bar terlihat tengah asik menarik seseorang yang baru saja dibicarakan oleh Singto dan Earth, menuju ke tengah panggung.
Menarik amak itu sedikit kasar dan terlihat agak memaksa, bersamaan dengan itu wajah galak nya keluar. Seakan sedang mencoba untuk menakuti anak itu dengan wajah galak nya itu.
"Nah ini adalah satu-satunya yang terbaik dari malam ini, aku hanya akan menyerahkan dia kepada seseorang yang berani melayangkan harga paling tinggi untuk malam ini. Dimulai dari ... "
"60 juta !" seseorang memotong, membuat seluruh pasang mata menoleh kearah nya, tak terkecuali Singto ataupun Earth.
Setelahnya Earth dan Singto tanpa sengaja malah beradu pandang, dan entah sedang kesetanan atau semacamnya kedua remaja gila ini malah ikut mengangkat tangan mereka setinggi-tingginya.
Untuk memperebutkan seseorang yang saat ini masih menunduk takut, sembari mendengarkan beberapa tawaran harga, yang dilayangkan untuk dirinya.
"70 juta"
"85 juta""90 juta?"
"100 juta!!"Kali ini hampir seluruh pasang mata memandangi keduanya, beberapa diantara mereka bahkan sampai tidak berkedip karna terlalu takjub dengan keberanian keduanya dalam memberi penawaran harga.
100 juta hanya untuk satu orang jalang? apa tidak merugikan? bahkan keduanya terlihat terlalu tampan dan berkarisma untuk memperebutkan satu orang jalang rendahan.
"Earth sialan pirapat, aku ingin dia!"
"Aisatt, aku juga ingin anak itu!"
"Bukan kah semua orang ingin bersetubuh dengan mu? cari saja orang lain sialan!"Singto mencengkram erat paha kiri Earth, membuat Earth sedikit meringis kesakitan namun anak itu tidak menyerah.
Sebenarnya Earth tidak terlalu serius untuk memperebutkan satu manusia, apalagi dengan Singto. Seperti yang Singto katakan tadi, semua orang juga mau bersetubuh dengan nya.
Hanya saja bagi Earth terlalu disayangkan jika dia harus melewatkan kesempatan untuk menggoda Singto, membuat teman baik nya ini marah adalah salah satu kebahagiaan tersendiri bagi Earth.
"Dia untuk ku saja Sing, oke?!"
"Tidak! , 200juta!" Singto tetap bersikeras, menawarkan harga yang jauh lebih tinggi daripada harga yang dilayangkan oleh Earth.Hal itu tentu saja membuat beberapa pasang mata jalang di belakang tubuh seseorang yang tengah mereka perebutkan, memandangi nya dengan tatapan sinis.
Merasa iri dengan keberuntungan anak polos yang bahkan terlihat tidak cocok untuk berada ditempat seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion 🔞
Romance『 𝑠𝑖𝑛𝑔𝑡𝑜 𝑘𝑟𝑖𝑠𝑡 𝑤𝑎𝑟𝑛 𝑎𝑟𝑒𝑎 』 ───────────────── Singto Prachaya, seorang putra bungsu sekaligus anak tercinta dari keluarga yang memiliki nama cukup terpandang dikota mereka, Ruangroj. Tampan, sangat tampan. Manik matanya tajam, deng...