Part 5

46 2 0
                                    

"Kenapa kamu harus datang dengan senyuman itu lagi sih, susah banget rasanya lupain kamu Al.... kenapa aku sesayang itu sama kamu, kenapa aku bisa jatuh cinta sama kamu. Aku kira dengan kita jalan masing – masing semuanya akan baik – baik saja, nyatanya enggak, cuman kamu yang baik – baik aja, sedangkan aku...masih disini, melupakan semua kenangan kita. Ucapan kamu waktu itu nggak terbukti Al. Apa memang sejak awal kamu nggak pernah sayang ataupun cinta ke aku ?" Tangisan Amanda pecah, berbagai cara sudah ia lakukan untuk melupakan Alison, nyatanya tidak ada yang berhasil, usaha yang ia lakukan gagal setelah Alison tanpa sadar memperlakukan Amanda seperti dulu. "Aku tau kita nggak bisa balik kayak dulu lagi, tapi setidaknya kamu nggak memperlakukan aku seperti dulu Alison." Amanda mencoba berbicara meskipun menangis sesenggukan, dadanya semakin sesak saat meihat Alison hanya menunduk tanpa melihat Amanda sama sekali. Ia mengeluarkan kata – kata yang selama ini dia pendam, meluapkan semua emosinya. Sikap Alison satu minggu ini memang berubah. Kehangatan itu mulai ditunjukkan kepada Amanda, entah secara sadar ataupun tidak, terlepas dari alasan itu, tak sepantasnya Alison bersikap seperti itu disaat Amanda mencoba melupakannya.

"Amanda, maafkan aku. Maaf, kalau sikapku satu minggu ini ngebuat kamu nggak bisa lupain aku. Aku hanya ingin liat kamu tersenyum kayak dulu lagi, seperti Amanda yang aku kenal, ceria, menyenangkan."

"Perlu kamu tau, semua orang bakalan berubah, aku bukan Amanda yang dulu. Karena kamu aku menjadi seperti ini." Amanda menghapus air matanya dan menatap tajam Alison "Harusnya aku nggak pernah kenal kamu, nggak pernah suka dan sayang sama kamu. Aku nyesel ngebalas senyum kamu waktu kita pertama kali ketemu. Kalau nggak ada kamu, aku nggak bakalan kayak gini Al. Mana janji kamu yang bakalan bahagiain aku, manaa...? Nyatanya apa, kamu nyakitin aku, pergi tanpa ada kabar sama sekali, dan setelah itu kamu dekat sama perempuan. Aku jadi tau alasan kamu mutusin aku, kamu ingin bebas kan dari aku, bebas jalan sama perempuan manapun kan ?" Alison terdiam, semua yang dikatakan Amanda benar, andai waktu itu ia tak terpesona dengan Amanda, Andai waktu itu ia tak tersenyum kepada Amanda, dengan begitu Amanda tak akan menjadi seperti sekarang. Penyesalan itu semakin besar dirasakan Alison. Ia merasa bersalah memperlakukan Amanda seperti itu.

"Kalau alasan kamu berubah menjadi seperti sekarang karena aku, maafkan aku. Kalau memang dengan aku pergi kamu bisa berubah menjadi Amanda yang seperti dulu, akan aku lakukan." Amanda terdiam mendengar ucapan Alison, rumor yang ia dengar bahwa Alison dekat dengan perempuan lain ternyata memang benar, Alison tak menyangkal sama sekali. Amanda tak sanggup menatap mata Alison yang mulai berkaca – kaca. Apa yang ingin Amanda ungkapkan sudah ia luapkan kepada Alison. "Sekarang, aku antar kamu ke rumah untuk terakhir kalinya ya, sebelum aku pergi." Apa maksud perkataan Alison kepada Amanda, apakah memang kali ini ia benar – benar pergi ? apakah ini terakhir kalinya Amanda akan melihat Alison ? Amanda benar – benar tidak memahami perkataan Alison. Amanda hanya diam menurut saat Alison menyuruhnya memasuki mobil.

Sepanjang perjalanan tidak ada obrolan sama sekali. Amanda terus memikirkan ucapan Alison, apa kata – katanya terlalu menyakiti Alison, hingga ia memutuskan pergi kedua kalinya dari Amanda. Terbesit di hati Amanda untuk meminta maaf kepada Alison, tapi ia tak punya nyali untuk mengungkapkannya. Amanda terlalu sakit hati saat mengetahui rumor yang beredar selama ini memang benar, tapi siapa perempuan itu, siapa sosok perempuan yang membuat Alison berpindah ke lain hati. Amanda selalu mengurungkan niatnya untuk mencari tau lebih dalam soal rumor itu, ia takut apa yang ditakutkan selama ini memang benar, mengetahui apa yang sebenarnya terjadi memang menyakitkan.

SesekaliAlison melirik ke arah Amanda, ia menyesal menyakiti Amanda hingga membuatnyamenangis seperti ini lagi. "Aku benar – benar minta maaf, sekali lagi akumembuatmu menangis. Ternyata memang benar, aku kembali tertarik denganmu,seperti dulu."

10000 HoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang