Part 17

470 67 23
                                    

Dua hari telah berlalu, Doyoung belum juga memberi kabar. Dia bagai hilang di telan bumi. Setiap Junghwan dan kawan kawan ke rumah Doyoung, mereka selalu mendapatkan jawaban yang sama dari bibi. Dan Junghwan tau bahwa bibi berbohong.

Junghwan sedang berada di kamarnya sekarang, bersiap untuk pergi ke sekolah. Dia menepuk jidatnya ketika menyadari sesuatu.

"Junghwan bodoh."

"Lo kan punya kemampuan njir. Kenapa lo sia sia in itu?" Monolog Junghwan.

Tak ingin lama lama meruruki kebodohannya, Junghwan segera turun dan pergi ke meja makan.

Rumahnya sedikit sepi, tidak seperti biasanya. Di rumah hanya ada Junghwan dan asisten rumah tangga mereka. Mama Dara sedang ada urusan di luar, sedangkan sang ayah sudah pergi ke kantor. Lalu dimana Hanbin? Pemuda itu sudah pergi ke sekolah pagi pagi sekali. Junghwan saja sampai heran. Entah motif apa yang membuat kakak nya menjadi rajin seperti itu.

Setelah selesai dengan sarapannya, Junghwan pun bersiap untuk berangkat sekolah. Motor Junghwan sedang di servis, Dia juga belum berani untuk mengendarai mobil. Jadi Junghwan memutuskan untuk pergi ke sekolah naik bus.

Saat Junghwan keluar dari rumah, dia di kejutkan dengan Hyejin yang berdiri di depan pintu rumah nya.

"Ngapain disini?" Tanya Junghwan.

"Mau berangkat sekolah bareng kamu lah."

"Kenapa ga kabarin aku? Aku kan bisa jemput kamu."

"Ah kelamaan. Toh aku juga udah sampe sini."

Junghwan mengulum senyum. Ada saja tingkah Hyejin.

"Tapi aku mau naik bis, motor lagi di servis." Ujar Junghwan.

"Asal sama kamu, aku mah ayo aja."

Junghwan mencubit pipi Hyejin, "Gemes banget sihhh. Pengen gigit."

"Apaan sihh. Sakit tau."

"Udah ayo berangkat." Ajak Junghwan sembari menggandeng tangan Hyejin.








































Junghwan dan Hyejin berpisah saat mereka sudah sampai di sekolah, itu karena letak kelas mereka yang berbeda.

Aerin melihat Hyejin dan Junghwan yang turun dari bis. Aerin menatap tajam Hyejin, walauoun tau Hyejin tidak akan menyadarinya. Dia hanya masih geram dengan perlakuan Hyejin padanya kemarin.

Bagaimana tidak? Kemarin Aerin di tarik paksa oleh Hyejin dan teman temannya ke dalam gudang. Mereka mengunci Aerin dari luar.

Hal itu membuat Aerin harus melewatkan 2 mata pelajaran. Meminta tolong pun percuma, jarang sekali siswa maupun guru yang datang ke gudang. Dan sialnya, Aerin meninggalkan ponselnya di dalam tas.

Hari sudah mulai sore, jika saja Somi tidak menemukan Aerin waktu itu, mungkin Aerin akan bermalam di gudang sekolah.

Tak sampai di situ, saat dirinya keluar dari sekolah ia langsung mendapatkan tatapan tajam dari Hyunsuk. Aerin hanya bisa menelan saliva nya kasar. Perlu di ingat, Hyunsuk kalo marah itu nakutin.

Selain marah karena telah menunggu Aerin sangat lama. Hyunsuk juga marah karena gadis itu sudah berani bolos tanpa alasan yang jelas.

"Tadi gue ketemu Haruto, katanya lo ga ikut pelajaran. Gue udah nunggu lama disini, lo darimana?" Hyunsuk mengucapkannya dengan nada datar yang membuat suasana di dalam mobil tambah mencekam. Di dalam hati, Aerin sudah menyumpah serapahi makhluk bernama Haruto itu.

In Your Eyes-So Junghwan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang