Cerita ini mengisahkan sembilan keluarga dengan beragam perbedaan dan keunikan yang tinggal dalam satu kompleks. Dari para ibu yang super wow hingga anak-anak mereka yang tak kalah unik, kehidupan di kompleks ini penuh dengan kejadian kocak, drama...
"Gue nemu!" teriak Reina dengan heboh sambil mengangkat handphone-nya, senang. Deiji, Jovanka, Lucienne, Jaiden, dan Selena menoleh dengan kaget.
"Nemu apa? Heboh banget sih lo," kata Jovanka bingung melihat tingkah Reina. "Akun Instagram anaknya si Leesya!"
"Hah, iya??" kata Lucienne terkejut.
"Mana-mana???" tanya Deiji dengan heboh. Reina langsung menyembunyikan handphone-nya di bawah dan semuanya langsung menatap penasaran ke arah handphone Reina.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ko bisa sih ketemu?" tanya Selena, bingung kenapa Reina bisa dapat akun Instagram anaknya Naleesya, yang bener-bener dirahasiakan banget sama Reagen dan Naleesya.
"Reina gitu loh," jawab Reina sambil mengibaskan rambutnya, dan rambutnya mengenai muka Jaiden. "Heh, kena muka laki gue," kata Deiji sambil langsung mengelus-elus muka Jaiden.
"Biarin, biar ganteng kalau kena rambut gue," kata Jaiden sambil mendecih, "Bukan makin ganteng, malah perih kena mata."
"Tapi beneran ganteng..." kata Lucienne, dan di-setujui oleh Deiji. "Mirip ka Reagen, gak sih?"
"Iya kan, anaknya," kata Jovanka sambil menatap Deiji, yang membalas dengan delikan. "Ih, bini lo kenapa sih, serem banget," kata Jovanka, langsung mendekat ke Lucienne.
"Kenapa nih ngumpul-ngumpul gini? Lagi ngapain?" tanya Jema yang baru datang menjemput Nuel dan Hazel.
"Mau tau, ya? Kepo banget lo," jawab Reina sambil melempar sandal ke arah Reina. "Anjir," umpat Reina.
"Ada apa, ih?" kata Jema gregetan karena nggak dikasih tahu. "Gue nemu akun Instagram anaknya si Leesya."
"Hah, manaa-manaa? Cakep gak?" tanya Jema. Reina langsung menyodorkan handphone-nya ke Jema.
"Ganteng..." kata Jema, mleyot. "Sama Hazel cocok banget," lanjut Jema.
"Ga akan direstuin, bodoh, sama Reagen sama Naleesya. Mereka maunya yang seiman," kata Selena. "Nah, itu masalahnya," jawab Jema sedih.
"Bukannya dia seumuran Daisy?" tanya Jaiden. "Lebih muda dari Hazel, dong?" tanya Jema balik.
"Iya, 14 tahun dia," kata Lucienne membenarkan. "Gue kira seumuran Hazel, Shenna gitu."
"Mungkin karena dia tinggi," kata Jovanka.
"Lagi pada ngapain nih?" tanya Naleesya tiba-tiba, yang habis olahraga sore bareng Reagen. Semua kaget.
"Lagi ngomongin ka Jovan semalem ngompol," kata Deiji ngasal. "Heh, anjir, enak aja, gue ga ngompol," kata Jovanka.
"Boong, tuh. Liat idungnya kembang-kempis," kata Deiji sambil nunjuk hidung Jovanka, yang langsung bikin semua pada ketawa ngakak. "Udah lah, mau pulang aja gue," kata Jovanka beranjak masuk ke dalam rumah.
Lucienne ketawa sambil berdiri, "Dadah, Jovan-nya pundung, takut gantung diri nanti gue jadi janda kembang lagi," katanya lalu pergi.
"Penghuni komplek ini pada aneh-aneh semua, ya?" kata Reagen, langsung pergi. "Yeuuu, kaya lo ga aneh aja," ejek Selena.