"Si Lucy mana sih, gila lama banget" gerutu Naleesya sambil mengotak - atik handphone nya kesal
"tadi sih bilang nya otw" saut Natallie di samping Deiji sambil makan Dessert, Naleesya membuka room chat nya dengan Lucienne dan menelfon nya
'Apa?'
"LO DIMANA, KITA UDAH NUNGGU SETENGAH JAM" Teriak Naleesya kesal membuat seluruh pengunjung Cafe menatap ke arah mereka berdepalan, Karna malu Reene memukul Naleesya, "berisik heh!"
Naleesya cuma membalas dengan juluran lidah pada Reene dan membuat Reene mengacungkan jari tengah.
"belum gue tendang lo ya" kata Reene tapi di dengar Naleesya karna dia sibuk marah pada Lucienne
'Bentar mogok ini'
"Dih, gimana sih ko CEO mogok" kata Naleesya, dan di balas teriakan Lucienne.
'MOGOK ITU HAL MANUSIAWI YA! GUE JUGA MANUSIA'
Naleesya reflek langsung menjauhkan handphone dari telinganya, "biasa aja kali, untung ga copot nih telinga"
'Ya elu ngeselin banget'
"Yaudah, kita tunggu cepetan ya" kata Naleesya dan di balas deheman oleh Lucienne, Naleesya langsung mematikan telfon nya.
"Berisik banget lo, malu kali diliatin orang. kaya ini cafe punya lo aja" kata Selena kesal, Naleesya menoleh sambil memasang wajah sombong. "Gue beli sekarang ini cafe"
"Widih, beli ceunah guys"ejek Reina sambil menyenggol Deiji dan Jema, "sirik lo? Beneran nih beli gue" kata Naleesya menantang
"Idih males banget sirik sama lo yaw" balas Reina sambil mengibas rambut membuat Naleesya ingin menarik rambut nya.
Tiba - tiba Lucienne datang sambil ngos - ngosan, "aduh maaf telat" kata Lucienne langsung duduk di samping Naysilla.
"Kenapa telat?" Tanya Natallie, "tadi si Jovan anter gue pake motor moge nya, kesel banget udah tau gue pake baju drees terus di jalan segala mogok lagi" cerita Lucienne kesal
Jema dan Deiji ketawa ngakak, semuanya ketawa sih tapi yang paling heboh Jema sama Deiji. "Dosa tau berbahagia diatas penderitaan orang lain" kata Lucienne
"Suka - suka gue, wlee" kata Jema dan Deiji barengan sambil menjulurkan lidah meledek Lucienne, Lucienne memutarkan bola matanya malas.
"Mau pesen dulu ga?" Tanya Naysilla, semua mengangguk lalu Reene memanggil pelayan nya dan mereka semua memesan apa yang mereka mau.
Sembari menunggu mereka mengobrol - ngobrol seperti saat mereka semua masih gadis dulu, "kemarin Sean cerita katanya rumah sebelah Deiji bakal ada yang beli" Reene memulai cerita
"Hah serius? Rumah bekas ka Qinan mau dibeli?" Tanya Jema dan di balas anggukan Reene.
"Hah masa sih? Ko baru tau deh, tapi pantesan kemarin gue liat ka Qinan lagi beres - beres gitu" kata Deiji
"Udah tau siapa yang bakal beli?" Tanya Natallie sambil menyuapkan Dessert ke mulut nya, "ngga Sean ga bilang" jawab Reene.
"Oh iya, Leesya gimana perkembangan brand lo? Kapan mau di rilis?" Tanya Jema yang lain langsung noleh ke arah Naleesya
"Masih 80% mungkin gue bakal rilis bulan depan" kata Naleesya, semua menganggung paham.
"Eh lo punya anak kan?" Tanya Reina tiba - tiba, "punya lah!" Kata Naleesya sedikit ngegas.
"Ya abis ga pernah keliatan anak lo" kata Reina sambil menyuap nasi goreng spesial cinta, "kan tinggal bareng nyokap, bokap nya si Reagen" kata Selena.
"Eh iya ya, gue belum pernah sumpah liat muka nya. Penasaran lebih mirip ka Reagen atau lo ka" kata Deiji
"Kenapa lo simpen dia disana kenapa ga disini?" Tanya Reina lagi, "ga ah, takut temenan ama anak lo, Anak lo kan begajulan sama kaya mak nya."
Reina langsung melotot mendengar perkataan Naleesya, "kampret lo ya!"
Naleesya langsung lari pindah tempat duduk di samping Reene sambil ketawa - ketawa."Beneran gue juga penasaran, ada fotonya ga?" Tanya Natallie, "ada, tapi ga mau gue kasih nanti aja bentar lagi dia kesini ko tinggal sama gue"
"Kalau ganteng gue jadiin mantu" kata Jema, yang lain langsung ketawa.
"Gabisa tsay, kita beda agama" celetuk Naleesya sambil ketawa, Jema langsung nepuk jidat lupa dan ketawa.
"Susah sih kalau saingannya tuhan" kata Natallie sambil nginget masalalu tapi langsung di tepuk Selena, "heh udah jangan mikir yang dulu - dulu"
Dari tadi yang lain ngobrol, Lucienne wanita yang baru datang itu sedari tadi hanya mendengar dan sibuk makan.
"Heh Lucy" panggil Jema, Lucienne langsung menoleh kaget dan memperlihatkan pipi nya yang mengembung.
"Kebiasaan ya, makan terus" kata Naysilla, Lucienne hanya terkekeh.
"Lucy, lo ga ada niatan ngasih adek buat Zee?" Tanya Reina, Lucienne langsung menggeleng cepat. "No! Ngga, Zee bilang dia ga kesepian ko"
"Kalau gue pengen sih" celetuk Jema, yang lain lansung noleh dan natap kaget. "Heh anak lo udah banyak" kata Selena
"Ya biarin, gue pengen banget punya anak cowok" kata Jema sambil menghayal, "kan ada Nuel" kata Deiji
"I-iyaaa, kan biar sepasang gitu." Kata Jema sambil nyengir canggung, yang lain mengangguk paham tapi Reene natap Jema curiga.
"Lucu ya kalau punya anak kembar tuh" kata Naysilla, Selena mengangguk sambil tersenyum. "Iya..."
"Oh iya berasa diingetin, kemarin gue ketemu sama Rora dia ama mantu gue nah pas gue liat muka mantu gue mirip banget Zora" cerita Reene dan membuat semua bingung kecuali Selena.
"Mantu lo?" Tanya Natallie memastikan, Reene mengangguk. "Iya gue ajak jadi mantu gue dia mau"
"Idih si dodol, ko maksa sih?" Kata Reina, "orang dia nya mau ko, lagian cakep banget sih cocok sama Shenna"
"Namanya Julian ya?" Tanya Selena,
"Iya!"
"Iya emang mirip banget, kaya kembar ya?" Kata Selena sambil senyum, Reene mengangkat alis nya satu. "Ko senyum lo gitu?"
Selena langsung tertawa, "kenapa? Senyum gue cantik ya?" Reene langsung menggeleng dan menjauh jijik.
"Ka Natallie" panggil Deiji, Natallie noleh. "Apa Dei?"
"Jadwal check up Naomi kapan?" Tanya Deiji, Natallie langsung membuka tas untuk mencari handphone nya. "Kayanya Rabu sama Jumat deh, kenapa?"
"Tadinya mau bareng, tapi hari Rabu gue ada meeting buat launching produk baru" Kata Deiji
"Yaudah, Daisy bisa bareng sama gue juga Naomi kalau lo sibuk. Gimana Dei?" Tanya Natallie, Deiji tersenyum lalu ngangguk. "Makasih ya ka"
"Eh, Sekala cocok ga sih sama Bianca?" Tanya Reina tiba - tiba yang berniat ingin menjodohkan Bianca dengan Sekala, lumayan banyak duit nya eh bukan lumayan lagi sih ini.
"Ga deh kayanya mon maap, type Sekala kalem gitu soalnya" Kata Reene sambil menyedot minuman nya sesekali melirik ke arah Reina melihat ekspresi nya.
"Kaya Tania?" Tanya Lucienne tiba - tiba, Reene menjentrikan jari nya setuju. "Nah iya! Cocok juga Tania sama Sekala"
Reina dalam hati mengeluarkan sumpah serapanya susah sih anak - anak nya turunan emak semua sifat nya.
"Tapi kemarin gue liat Sekala jalan bareng sama Bianca berdua" kata Selena, Membuat Reina tersenyum seperti ada harapan.
"Iya, lagian kayanya Sekala ga deket banget sama Tania" kata Naysilla menyetujui apa yang di bilang Selena, dan ini semakin membuat Reina senang.
"Halo besan" Reina melambaikan tangan pada Reene sambil tersenyum manis membuat Reene bergidik ngeri.
Selena ikut ketawa tidak sengaja melihat ke arah belakanh Jema, dan menemukan perempuan berjaket hitam dengan masker seperti yang ia temui dua hari yang lalu.
Saat sedang asik mengobrol tiba - tiba Reene berbisik pada Jema, "Nuel... bukan anak lo ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mother
AcakLatar tahun 2020 Ini bercerita tentang 9 keluarga dengan berbagai ragam perbedaan dan keanehan yang di satukan dalam satu komplek, dengan para ibu yang super wow di tambah dengan anak - anaknya yang super wiw.