"Adiknya, Alan?" Naomi menatap bingung ke arah perempuan yang menghampiri nya tiba - tiba, "iya?"
Perempuan itu memberikan kado berwarna merah yang sudah di bugkus cantik, "maaf, tolong kasih ini ke kaka kamu"
Naomi menatap kado berwarna merah itu, dia bingung ini kalau di terima berarti sama aja ngasih harapan ngga sih? Takut nya nanti kakanya ini di cap playboy.
"Eung- maaf ka, kaka saya ga boleh pacaran..."
Perempuan di depannya menatap bingung ke arah Naomi, "ini punya Alan, dia nitip ke aku"
Naomi meringis malu lalu mengambil kado itu, "i-iya makasih ka, hehe maaf ya"
Naomi langsung lari malu, habis nya hari ini udah ada tiga cewek yang ngasih kado ke Naomi katanya buat Alan.
Naomi liat kakanya yang lagi jalan sambil ngobrol bareng cewek, dia langsung lari ke arah kakanya dia gatau di depannya ada orang lewat.
Naomi langsung jatuh terduduk, ia mendongkak dan langsung melotot kaget karna ada Rion di depannya
Rion, orang yang Naomi suka.
Tapi dia ga berani ngungkapin ke kaka kelasnya ini karna malu, jadi dia diem aja
"Gapapa?" Tanya Rion baru saja akan mengulurkan tangannya Naomi langsung berdiri dan tersenyum kikuk
"Ng-ngga apa-apa ka" Rion memgangguk - angguk dan langsung pergi.
Naomi memggeleng dan memukul kepalanya malu, dia langsung lari. "ABANGGGGG!!! AKU MALU BANGETTT"
Naomi gatau kalau Rion masih ada di sekitaran situ, Alan yang lagi ngobrol langsung noleh ke arah Naomi yang lagi lari ke arah nya.
Alan memegang kepala Naomi saat Naomi hampir kebablasan nabrak cewek di samping Alan, "hehe maaf"
"Ayok pulang, ceritanya di rumah aja" Alan merangkul Naomi, "duluan ka Nora"
Cewek yang di sapa Nora itu tersenyum, "hati - hati ya"
Nora melambaikan tangan, Naomi pun membalas lambaian tangan sambil tersenyum lebar.
Naomi balik badan dan natap kakanya, "ka Nora cantik tau" goda Naomi
"Iya, kan cewek" Naomi cemberut kesal, "iih ngeselin banget"
Alan tertawa sambil mengusap rambut Naomi, "cantik, tapi tetep cantikan bunda sama kamu"
"Itu sih fakta!"
Nora dari belakang tersenyum menatap Alan dan Naomi yang berjalan bersama sambil mengobrol, "lucu banget" kata Nora lalu melangkah pergi.
Naomi masuk ke mobil terlebih dahulu diikuti Alan, "Halo, anak bunda" Natallie menoleh kebalakang
"Halo juga bunda"
Sambil menyetir Natallie bertanya, "gimana hari ini? Ada yang buat sedih?"
"Ngga ada bunda, tapi aku malu banget tadi" kata Naomi dengan malu
"Malu kenapa, nih?" Tanya Natallie sambil lirik Naomi yang lagi salting.
Alan, sang kaka itu malah memejamkan matanya tertidur mungkin dia lelah dengan kegiatannya di sekolah.
"I like someone at school, dia kaka kelas ku, aku ga berani confess karna dia orang nya dingin banget bun"
Natallie menggulum senyum, melihat tingkah anak bungsu nya yang menggemaskan, "terus tadi, aku ngga sengaja nabrak dia, maluuuu bangetttt"
Natallie tertawa, "kenapa kamu bisa nabrak dia??"
"Jadi awalnya tuh ada kaka kelas cewek dia ngasihin kado ke aku bilang nya buat Abang terus aku kira si kaka ini suka sama Abang, aku dengan pedenya bilang 'maaf ka, kaka saya ga boleh pacaran' eh ternyata ini barang nya abang dia nitip ya aku malu lah"
"Terus, aku bilang makasih terus lari ke abang ga liat ternyata crush aku lewat. Nabrak deh" cerita Naomi
"Oh iya ini titipan abang– loh tidur?" Naomi berbalik dan sudah menemukan kaka nya yang terlelap tidur.
"Jadi... apa yang kamu pelajarin hari ini?" Tanya Natallie sambil menyetir.
"Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan?"
Natallie mengacungkan jempolnya ke belakang, "that's right MasyaAllah pinter banget anak bunda"
Naomi tersenyum lebar, "hari ini pulang bareng Ayah ya, ayah minta jemput"
"Siapp Bundaa, nanti pulang nya kita makan pecel lele ya!"
Natallie terkekeh lalu mengangguk, "okeeey" mereka bertiga pun pergi ke rumah sakit tempat dimana Genta kerja.
•••
"Aku pulang..." Kata Nuel membuka pintu rumah, sangat sepi. Kemana semua orang?
Nuel melangkah menuju tangga berjalan ke kamarnya tapi saat melewati kamar Jema dan Hansel, Nuel mendengar samar - samar suara Jema berteriak. "Dia mau ambil Nuel dari aku? setelah dia buang Nuel gitu aja? NGGA HANSEL, NUEL ANAK AKU!!"
Nuel terdiam membeku teriakan Jema benar - benar jelas, Nuel menunduk kepalanya seketika pusing.
Nuel langsung berjalan lemah menuju kamar nya dan menutup pintu kencang agar Hansel dan Jema berhenti berantem.
Nuel kira Hansel dan Jema berantem sepele, nyatanya ngga.
Nuel langsung menidurkan badannya di kasur, kepalanya begitu pening mendengar teriakan Jema.
Nuel terlelap saat sedang melamun memikir teriakan Jema barusan,
"Mamah.. kenapa??"
"Maafin ma— ngga! Kamu pantes dapet ini, Ayah kamu– Ayah kamu jahat!"
Wanita di depannya memukul meluapkan amarahnya, "KENAPA KAMU HARUS LAHIR!!! KENAPA!!!"
Wanita itu mencekik, Nuel langsung terbangun. "AAAAAA!!!"
Dengan nafas yang tidak beraturan, Nuel memegang kepalanya dia menangis.
Nuel berjalan menuju kaca, ada bekas di lehernya. Nuel berjalan mundur terduduk di pinggir kasur.
"i-ini ap-apa?" Gumam Nuel dengan suara parau, "mommy, yang lakuin ini?"
"Ke-kenapa gue baru nyadar?"
Nuel terdiam mimpi tadi terasa sangat nyata, ia masih merasakan sesak di dadanya, kenapa ia tidak bisa melihat jelas Wanita itu?
Nuel berdiri berjalan ingin menghampiri Hansel dan Jema namun saat di depan pintu kamar Jema dan Hansel, Nuel benar - benar merasa pening.
Suara yang di dalam mimpinya tadi terus terngiang - ngiang di dalam kepalanya, Nuel memegang kepalanya seketika dada nya sesak karna cekikan di dalam mimpinya.
Nuel langsung ambruk pingsan di depan kamar Jema dan Hansel,
BRUK!
Pintu kamar Hansel dan Jema terbuka kencang akibat tabrakan Nuel, Hansel dan Jema menatap kaget saat melihat Nuel yang sudah ambruk di depannya.
"Nuel!" Teriak Jema histeris, ia langsung lari ke arah Nuel dan menangis.
Hansel langsung menggendong Nuel, "kamu ambil kunci mobil di meja, terus bukain pintu nya. Nuel biar aku yang bawa"
Jema mengangguk, Hansel membawa Nuel ke mobil sedangkan Jema mengambil kunci mobil di meja.
Melihat Jema dan Hansel yang panik dan memasukan Nuel ke mobil, membuat Wanita itu menatap sedih ke arah Nuel.
Maafin mamah...
KAMU SEDANG MEMBACA
Mother
RandomLatar tahun 2020 Ini bercerita tentang 9 keluarga dengan berbagai ragam perbedaan dan keanehan yang di satukan dalam satu komplek, dengan para ibu yang super wow di tambah dengan anak - anaknya yang super wiw.