"Semuanyaa, ayo sarapan dulu!" Teriak Naysilla sambil meletakkan makanan yang ia masak tadi di bantu Bi Tati ART nya
Razzan turun diikuti Lea dibelakang, sambil memakai dasi membuat Naysilla menyadari dan langsung menghampiri suami nya untuk membantu memakai dasi nya.
Razzan tersenyum, "Makasih istriku" kata nya sambil mengelus kepala Naysilla.
Naysilla tersenyum lalu membagikan piring, tak lama Tania turun dengan seragam berwarna merah nya.
"ayah, bunda, Ka Lea Maaf Aku terlat-eh telat hehe" Tania turun berjalan menghampiri kedua orang tua dan kaka sulung nya.
"Gapapa, sini duduk" kata Lea tersenyum manis dan menarik kursi Tania untuk duduk di samping nya.
Saat mereka sedang makan dengan tenang, tidak mengeluarkan suara. Tiba - tiba mereka di kagetkan dengan teriakan suara dari samping rumah nya.
"BERANTEM TEROOOOS! MAKAN CEPETAN!!!"
"astagfirullah" Naysilla menggeleng - geleng mendengar teriakan Reina yang terdengar sampai ke rumah nya.
Mereka kembali melanjutkan kegiatan makannya namun terdengar kembali teriakan dari samping rumah nya membuat Lea tersedak sangking kaget.
"SABITHA BILLE ANGGARA! BIANCA BILLE ANGGARA! AMIH BAWA KAMU KE BANDUNG YA!!"
"Ibu..." rengek Lea yang tidak tenang saat makan karna terganggu oleh teriakan Reina.
"Sebentar ya, ibu mau kesana" Naysilla pergi keluar berjalan ke samping rumah nya, di sana ia melihat Sabitha dan Bianca yang sudah duduk bersampingan.
Di depannya Reina sedang berkacak pinggang, dan ternyata sudah ada Jema disitu. "Berisik bener, heh anak gue lagi makan keselek gara - gara suara cempreng lo"
Reina menatap Jema kesal, "Cempreng - cempreng lo bilang, ngeunah wae mun ngomong ieu jelema!"
"Fakta! Fakta!"
"Ih dasar tukang julid" balas Reina membuat Jema melotot kesal dan menarik rambut Reina.
Naysilla langsung melotot kaget dan berlari memisahkan Reina dan Jema ribut, haduh kenapa jadi mereka yang ribut Batin Naysilla.
Naysilla menarik Reina di bantu Sabitha dan Bianca, "Ya ampun ini kutu kupret" Reene berjalan menghampiri mereka
"HEH BUKANNYA NGURUS LAKI SAMA ANAK MALAH RIBUT! NANTI LAKI LO DIAMBIL ORANG" Reina dan Jema langsung saling melepaskan tangan dari rambut masing - masing
"Jangan suka teriak pagi - pagi lo ya!" Reina melotot saat jari Jema menunjuk nya, Jema berbalik menatap Sabitha dan Bianca. "Jangan suka ribut juga lo pada"
Bianca dan Sabitha mengangguk pelan, Jema langsung pergi berlari ke rumah nya takut laki nya beneran diambil orang.
"Jangan ribut terus ya, kasian Amih nya" kata Naysilla dan langsung berlari ke rumah nya kembali.
"Lo ngapain masih disini ka?" Tanya Reina yang nunggu Reene pergi juga tapi Reene malah berdiam diri.
"Ini lagi liatin rumah gue dari arah rumah lo, gede atau ngga"
Reina mendelik kesal, "ya gede lah gila lo, dari rumah Sonya aja yang di ujung keliatan rumah lo paling Gedong"
Reene menoleh, "hanya memastikan" Reina memutar bola mata malas dan masuk ke dalam rumah nya, meninggalkan Reene.
"Haduh para rakyat" Reene berjalan santai menuju rumah nya yang sudah sepi karna anak - anak dan suami nya sudah pergi dari tadi.
Rencana nya dia juga mau pergi siang ini mengunjungi toko kue nya, tapi sepertinya tidak jadi.
Baru mau buka gerbang, "pagi Tante" Sapa Aurora, Reene menoleh dan tersenyum. "Pagi juga cantik"
"Berangkat sama siapa ini?" Tanya Reene saat melihat Aurora bersama laki - laki, Laki - laki yang berada di belakang Aurora membuka helm dan menjulurkan tangan meminta salam.
"Loh, ko mirip Zora???" Laki - laki itu tersenyum canggung, "siapa namanya?"
"Julian tante" Aurora hanya tersenyum saat melihat temannya yang sepertinya membuat Reene tertarik, "jadi mantu tante yuk, tante punya anak cewek"
Julian terkekeh, "boleh tante hahaha" Kata Julian bercanda, dia kira Reene bercanda padahal Reene ga bercanda.
"Yaudah kalau gitu kita berangkat ya tante" kata Aurora, Reene mengangguk. "Iya hati - hati ya ganteng, cantik."
Reene menatap kepergian Aurora dan Julian, Reene masuk ke rumah sambil tersenyum lebar. "Yes dapet mantu cakep, pokonya harus jadii"
"Heh kenapa lo, gila ya? Susah ngabisin duit? Sini gue bantuin" Reene mendongkak mencari arah suara dan menemukan Selena yang sedang duduk di balkon rumah nya
"Berisik lo rakyat" Kata Reene langsung masuk dan nutup pintu, "dasar tua" balas Selana tapi seperti nya tidak di dengar Reene.
Selena memperhatikan sekeliling komplek blok A dari atas, tampak sepi sekali.
"Tadi rame banget, sekarang sepi ya" gumam Selena, saat sedang melamun tiba - tiba matanya menangkap perempuan dengan berpakaian hitam dan memakai masker mengendap - ngendap di rumah Jema.
Selena melempar putung rokok nya dan berteriak, "WOI SIAPA LO, MALING YA???"
Kaget karna di teriaki Selena, perempuan itu berlari kabur. "Ih satpam mana sih masa ada maling"
Selena berjalan ke kamar untuk menelfon satpam dan bicara bahwa ada orang yang gerak - gerik nya mencurigakan tadi.
Jema keluar waktu denger teriakan Selena dia menoleh ke kanan dan ke kiri tapi tidak menemukan apa - apa bahkan Selena nya aja udah ga ada,
"Masa halusinasi? Setan apa ya? Ih merinding" Jema bergidik ngeri dan langsung lari ke rumah dan tutup pintu, "Kenapa, Mom?" Tanya Nuel
Jema tersenyum lebar, "gapapa, ayo makan nanti Mommy yang anter" kata Jema berjalan duduk di samping Nuel, Adik - adiknya sudah duluan pergi bersama Hansel dari tadi.
"Besok kayanya aku pulang telat" Jema melirik Nuel yang sedang makan, "okey, nanti Mommy yang jemput"
"Jangan, biar aku bareng sama Daddy aja atau bisa bareng Rora sama Zora" Jema mengangguk, "yaudah ayo cepet abisin, Mommy mau ambil kunci mobil dulu"
Setelah mengambil kunci motor Jema langsung menuruni tangga, "ayo, kamu udah siap?"
Nuel menoleh dan menggeleng, "bentar ambil tas dulu, mom" Nuel bangun dari duduk nya dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya
"Mommy, tunggu di luar ya" kata Jema berjalan ke luar. "iya!"
Saat akan melangkah keluar dari pintu matanya menangkap sebuah surat, Jema membungkuk mengambil surat itu dan membaca nya.
Setelah membaca Jema merobek - robek surat itu dan membuang nya dengan kesal, Nuel yang baru datang dari kamar nya menatap bingung ke arah Jema, "Mom, are you ok?"
Jema berbalik menatap kaget Nuel lalu tersenyum, "it's ok, im fine. Ayo berangkat sekarang nanti telat" Jema menghampiri Nuel dan merangkul nya ke luar rumah.
![](https://img.wattpad.com/cover/188121243-288-k147988.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mother
RandomLatar tahun 2020 Ini bercerita tentang 9 keluarga dengan berbagai ragam perbedaan dan keanehan yang di satukan dalam satu komplek, dengan para ibu yang super wow di tambah dengan anak - anaknya yang super wiw.