Nadine gak kaget sih kalau pas pulang sekolah bakal hujan. Abisnya akhir-akhir ini juga sering begitu.Dia udah nelfon nyokap nya juga mints jemput, karena sekarang mulai memasuki musim hujan Nadine lebih milih diantar jemput aja, alasannya biar aman.
Oh untuk berangkat sih dia sekarang sama Hasta, cuma daritadi cowo itu gak keliatan sama sekali. Singkatnya, sejak tadi pagi mereka pisah diparkiran Nadine gak ketemu sama Hasta.
Makanya dia mikir kalau kali ini mungkin Hasta lagi sibuk dan mereka gak jadi pulang bareng seperti biasanya.
"Lari ke pos satpam aja deh." Monolog Nadine.
Belum sempat berlari, tiba-tiba ada jaket yang menutupi kepala Nadine membuat cewe itu menjerit kaget, mana pas banget sama bunyi petir yang menggelegar.
"Udah disini dulu, nanti kalau nerobos pasti kebasahan." Suara ini, Nadine langsung ngelepas jaket yang menutupi kepala nya, membiarkan benda itu bertengger dipundak nya.
"Tadi ngumpulin tugas dulu ke meja pak Danu." Nadine mengangguk paham, Hasta tuh selalu bilang dia abis ngapain padahal Nadine gak minta.
"Tadi aku udah nelfon mami buat jemput." Cetus Nadine.
Hasta menoleh dengan kepala sedikit menunduk untuk melihat Nadine. Cewe itu kayak takut sama kilat dan bunyi petir membuat Hasta terdorong untuk menarik Nadine mendekat terus merangkul leher nya.
"Lebih bagus, gue gak bawa jas hujan soalnya. Daripada lo kebasahan terus sakit?"
"Kalau semisal aku milih ikut kak Hasta?" Tanya Nadine.
Hasta mencubit ujung hidung Nadine dengan tangan yang merangkul gadis itu. "Gue yang bakal nelfon tante Tania buat jemput princess nya. Princess cantik gaboleh sakit, nanti siapa yang bawelin gue?"
Nadine ketawa, princess katanya? Hasta doang yang ngomong gitu. Lah Harin sama Gabriella sering nyebut dia orang utan.
Gak ngaca emang itu dua. Kalau Lyra mah gak banyak betingkah, tapi sekali betingkah bikin mereka pusing.
"Geli banget princess."
Hasta terbahak kemudian merapikan anak rambut Nadine yang berantakan karna angin kencang. "Nah, tante Tania kan tuh?"
"Iya itu mami. Aku pulang duluan ya kak, nih jaket nya."
Hasta nerima jaket itu tapi akhirnya malah dipasangin juga kebadan Nadine. "Lo pake aja, hari nya dingin ntar pilek."
"Kak Hasta pake motor, nanti kalau gak pake jaket bisa pilek."
Hasta mencebikan bibirnya, tepat saat mobil Mami Tania berhenti di depan keduanya, Hasta membuka kan pintu bagian belakang untuk Nadine.
"Hasta? Ayo bareng sekalian!" Tawar Tania, yang dibalas senyuman sopan oleh Hasta.
"Makasih tawaran nya tante tapi Hasta bawa motor, jadi tante duluan aja sama Nadine." Ucap Hasta.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] KAKAK KELAS
Teen Fiction𝐁𝐋𝐀𝐂𝐊𝐏𝐈𝐍𝐊, 𝐁𝐓𝐒, 𝐍𝐂𝐓 Sudah tidak asing lagi bukan dengan yang namanya taruhan? Apapun akan mereka lakukan untuk membuktikan siapa yang berani dan paling hebat, bahkan dalam masalah perasaan sekalipun mereka ingin menjadi pemenangnya. S...