👠 [17] KAKAK KELAS

5.1K 1K 190
                                    

Sret!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sret!

"Jelasin ke kita, maksud nya ini apaaa?!" Histeris Harin menarik Nadine kebelakang sekolah.

Nadine nyengir, dia berdehem singkat sebelum menjawab. "Gue .... Jadian sama kak Hasta."

Byur!

Semua menoleh kearah Lyra yang lagi anteng minum cola langsung nyembur waktu Nadine bilang begitu. Matanya mengerjap dengan alis yang terangkat heran.

"Jelasin Nadine!" Tuntut Lyra sembari mengusap mulutnya menggunakan tisu yang Gabriella sodorkan.

"Harusnya kita gak kaget gak sih kalau Nadine jadian sama kak Hasta?" Celetuk Gabriella, bersandar pada tembok dengan tangan yang menyilang didada.

"Dari awal, respon yang diberikan sama kak Hasta tuh secara gak sadar bikin Nadine baper."

"Contohnya aja waktu antar jemput. Kenapa lo mau aja padahal baru kenal sama kak Hasta? Padahal selama ini, lo jarang banget ngeladenin cowo dan milih untuk dijemput sama tante Tania."

Semua terdiam, Gabriella menggaruk pelipisnya kemudian menghela nafas panjang. "Gimana kalau kita batalin aja taruhan ini?"

"Gue udah mulai deket sama kak Ken, ngebuat harga diri gue jatoh dan lo maen batalin taruhan?!" Protes Harin gak terima.

Dia gak terima tentu saja, selama beberapa minggu mental nya diupgrade jadi mental baja untuk menghadapi seorang Kenneth Gibbson.

Baru-baru ini juga nih Kenneth baru mulai mencair, cowo es berjalan kayak Kenneth tuh susah dideketin. Gak omongan lah yang nyelekit, tatapan nya itu loh bikin orang mau sungkem aja rasanya.

"Why? Justru lebih bagus dong biar lo pdkt pake hati sama Kak Kenneth?" Balas Nadine mengelus puncak kepala Harin.

"Lo bilang juga Jayden mulai tertarik kan sama lo Ra? Yaudah deketin pake hati. Kita batalin taruhan yang sejak awal kita jalanin." Gabriella kalo serius, beneran serius yang gak bisa diganggu gugat lagi.

Harin aja sampai gak bisa ngebantah karena wajah Gabriella dalam mode serius serem banget.

"Gue cuma nyaman karena Jayden beberapa kali nemenin jalan, nyaman bukan berarti suka Gab!" Sela Lyra.

"Boong, gimana kalau gue bilang kak Jayden bisa aja deket sama anak walikota? Mereka childhood friend loh Ra, lo gak ada apa-apanya dibanding bungsu Wiraya." Sambar Nadine ngebuat Lyra menoleh cepat kearahnya.

"Lo tau?"

"Hasta."

"Gak heran."

"Tunggu-tunggu, bungsu Wiraya? Si Selena Renjani itu?" Tanya Harin yang diangguki oleh Nadine, juga dibalas deheman malas dari Lyra.

"Anjir saingan lo bukan main Ra! Yaudah pepetin aja Jayden! Sekali Jayden lengket lagi sama Selena, kelar udah." Seloroh Harin membuat Lyra mengacak rambutnya frustasi.

[✔] KAKAK KELASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang