S

179 22 0
                                    

Masa lalu


Mereka sepertinya ditakdirkan bertemu kembali, dibawah sinar bulan musim dingin.

Kuil terbiar yang terletak seratus meter dari kedua kediaman klan mereka seakan menjadi tempat yang menantikan keduanya.

" apa kau merasakan aku akan menemuimu di sini? "


Bisiknya sambil meniup manja daun telinga gadis yang sedari dari berdiri ditengah jambatan tatkala menatap bulan.

Yang merasakan hembusan angin nakal itu refleks geli, menggosokkan telinganya hingga memerah.

" sukuna , jangan membuatku seperti ini "

Rengek gadis itu tak suka diperlakukan sebegitu rupa , ditambah dinginnya angin malam, tiupan yang dibuat Sukuna seakan membuatkan sekujur tubuhnya semakin mendingin.

" kau kedinginan? "

Sukuna dapat melihat jika gadis yang membelakanginya itu menggigil menahan kesejukkan.

Entah apa yang membuatkan dirinya dengan berani menarik gadis itu kedalam pelukkannya, menenggelamkan tubuh gadis itu dalam dakapnya dan dia turut mencium lembut telinga yang tadinya tiup.

" sukuna apa maksudmu? "

Yang bertanya sesungguhnya tahu , jika kelakuan keduanya saling menentang pantang larang klan.


Tapi dia sendiri mengakui , jika dia menjauhi lelaki itu saat ini mungkin akan menjadi penyesalan seumur hidupnya.

Bukannya menolak malah dirinya menyandarkan kepalanya pada dada lelaki yang memeluknya dari belakang.

Hanyut dalam bau khas lelaki itu membuatkannya ingin tertidur.

" kau seharusnya bertanya tentang mengapa aku memelukmu bukan bertanya maksud kelakuan ku "

Deruan nafas hangat lelaki itu sangat terasa dipipinya , kerana sedari tadi lelaki itu menjadikan bahunya sebagai alas kepala.

" hm? Bukankah ia sama? "

Matanya dipejam , kantuknya sudah lama ditahan , bersama Sukuna membuatnya sangat tenang .


" mungkin? Aku hanya ingin berbahagi kehangatan denganmu melalui cara ini. Ada juga cara lain tapi ah lupakan, kau mengantuk? Tidurlah "

Dia lalu mencium pipi gadis yang semakin merona. Itu dari tadi menjadi perhatiannya.

" cara lain seperti apa yang maksudkan sukuna?! "

Gadis itu hampir menjerit keras tatkala yang ditanya tiba tiba mengendong dirinya layaknya seorang pengantin.

" lupakan, tidurlah "

Mungkin kerana ingin tidur dia hanya menuruti apa yang dikatakan , menenggelamkan kepalanya ke dada itu membuatnya makin terlelap.



Dengan terlelapnya gadis yang berada didalam gendongannya membuatkan Sukuna melangkahkan kakinya memasuki ruangan kuil.














lost | ryomen sukunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang