Masa lalu
" apa mereka baik baik saja ? "
Sukuna bertanya pada utusannya yang mengawasi gadis itu.
" tuan , si kembar mengatakan jika gadis pendeta suci baik baik saja "
Sukuna hanya mengangguk, yang penting semuanya baik baik saja sepanjang dia menjalankan misinya. Mereka tidak dapat bertemu kali ini.
" tapi "
Lelaki muda itu ragu ragu untuk membicarakan apa yang dia ingin katakan.
" tapi apa? "
Nada bicara sukuna mulai tegas.
" tanda bulan sabit yang berada di perutnya semakin membulat , gadis pendeta suci mengatakan dia baik baik saja tapi si kembar tidak melihatnya sedemikian rupa "
Dia hanya terdiam , sejak awal dia mempunyai firasat jika tanda itu mendatangkan bahaya pada dia , bukan lebih tepatnya pada mereka semua.
" pulang dan terus awasi mereka, katakan pada si kembar untuk terus peka dengan gadis pendeta suci "
Jadi disini lah dia , bersendirian di kuil terbiar.
Beberapa hari yang lalu ketika dia berjalan jalan di dalam bangunan terdalam kuil, sukuna tanpa sengaja menemukan ruang rahsia.
Yang tepatnya ruang yang menyimpan dokumen penting dan rahsia kuil.
" jadi apa yang di maksudkan dengan kutukkan bulan penuh "
Sukuna mulai membuka muka surat pertama diari yang dia temukan.
Tahun 615 ,
Sejak awal pertemuan kami seakan ditakdirkan.
Di bawah cahaya bulan musim dingin , pertama kali kami berdua bertemu.
Mata kuning bulan sabit keemasannya.
Dia lain dari klannya.
Aku pernah beberapa kali berurusan dengan orang orang dari klan Hitsuki.
Tapi anak mata mereka hanya kuning keemasan dan bukan nya berbentuk bulan sabit.
Dia punya aura yang berlainan.
Terlihat hangat namun dia sebenarnya kedinginan setengah mati.
Terlihat kuat namun sebenarnya dia sangat rapuh.
Matanya memandang sayu ke arah kolam yang berada di bawah jambatan tempat dia berdiri.
Dan ketika dia berpaling kepadaku.
Wajahnya seakan tidak dapat menampilkan emosi.
Dia kosong dan seakan boneka hidup.
Dan ketika aku menyapanya entah mengapa dia berubah seakan bukan dirinya yang ku perhatikan tadi.
Dia tersenyum , mata seakan mempunyai cahaya.
Sungguh dibawah cahaya bulan musim dingin , dia seakan utusan dewa yang ditakdirkan mendatangiku.
Sejenak pertemuan kali seakan melupakan peraturan dan larangan klan untuk saling menjauhi.
Klan Ryomen dan Klan Hitsuki.
Dan ketika dia bersuara.
" dingin "
Nadanya kedengaran sayu, namun waktu disekitar kuil terbiar dimana kami berdua bertemu seakan terhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
lost | ryomen sukuna
Fanfictioncintanya menghilang ditelan kematian menenggelamkan hati yang memuja tersesat didalam pilunya duka hatinya dilahap sang kegelapan mengutuknya menjadi makhluk tanpa kasih membuatnya menjadi raja kutukan abadi karya jujutsu kaisen hanya milik ; © geg...