hanagaki takemichi, seorang pemuda yang mempunyai hati nurani, suci. seolah-olah malaikat selalu melindungi hati kecil itu. hanagaki itu orang nya polos, makannya gampang dibodohi. tapi hanagaki tak mempermasalahkan nya, toh juga dia anggap itu hanya hiburan semata-mata disepanjang hidupnya ini. bekerja sebagai manajer dvd, memiliki istri yang sang cantik yang bernama hanagaki hinata. mereka sudah menikah dan tinggal disebuah rumah yang sederhana namun nyaman untuk ditempati.
banyak hal yang telah dia lewati, banyak kejadian yang menyakitkan yang membuat diri dia harus menerimanya dengan lapang dada dan belajar dari kesalahannya yang dulu. dia harus bersikap dewasa, harus kuat. demi melindungi orang-orang disekitarnya, dan juga yang tercintanya.
––––––
takemichi saat ini sedang berjalan pulang kerumahnya, menghela nafas berat karena hari ini lumayan banyak orang yang berdatangan ke toko dvd nya tersebut. jadi dia harus bekerja lebih keras dari hari biasanya. berjalan pelan sambil merenggangkan kedua tangannya keatas, huft hari yang berat. saat ditengah perjalanan dia merasa aneh, seperti ada yang mengikuti nya. dia menengok kebelakang, tidak ada siapa-siapa. lalu kembali berjalan, menengok lagi. akhir nya dia berlari dengan cepat, saat berlari dia melirik ke belakang. benar dugaan nya, seseorang mengikutinya dengan masker hitam dan jas hitam tidak lupa dengan rambut yang berwarna pink.
dia berbelok ke arah kanan, sengaja. niatnya ingin membuat orang yang dikejarnya itu terkecoh, sialnya jalan itu buntu. badannya berbalik kebelakang melihat sosok orang yang daritadi mengikutinya terus-menerus.
"siapa kau?! kenapa kau mengikuti ku?!" tanya takemichi kepada sosok orang yang menggunakan masker tersebut.
sosok tersebut adalah sanzu, sanzu membuka maskernya perlahan. matanya tak lepas dari tatapan hanagaki takemichi tersebut. layaknya anjing yang sedang mengendus makanan nya, dia mendekati takemichi sambil mengedus-edus seperti anjing.
"hm, aroma mu tidak berubah ya hanagaki." tersenyum miring dia berikan kepada sosok hanagaki tersebut.
"hah?! kau gila ya dasar aneh!" detik berikutnya takemichi berlari kearah sanzu mengepalkan tangannya, segera menonjok pipi sanzu tersebut.
siapa yang tidak aneh dengan sanzu? mengikuti orang diam-diam, lalu mengedus-edus bagaikan anjing. sangat menjijikan.
sanzu menerima tonjokan itu dengan diam, membiarkan calon rajanya tersebut memukuli dirinya. bagi sanzu, itu adalah sapa salam dari sang calon rajanya tersebut. gila.
setelah sanzu menerima tonjokan dipipi, rahang, dan juga sekitar perutnya. akhirnya sanzu membalas tonjokan itu hanya dengan sekali tonjok tepat didada takemichi. tersenyum senang saat melihat takemichi perlahan mundur, lalu terjatuh dengan napas yang sesak. ditonjok dengan kuat, tepat di ulu hatinya siapa yang tidak langsung sesak napas? hanya orang berbadan seperti gorila yang bisa menahan tonjokan atau tinjuan seperti itu.
sanzu mendorong tubuh takemichi agar tertidur ditanah yang kotor itu, dia mulai memukuli takemichi dengan bengis. pertama mukanya, bagian pipi kanan-kiri, lalu rahangnya. lalu dia beralih kearah dada bagian ulu hati takemichi, menonjok nya dengan keras sampai takemichi berteriak kesakitan. gila, pukulan sanzu tidak main-main. apalagi dia orang kedua di bonten. mari kita doakan semoga takemichi masih bernapas saat ini.
sanzu berhenti sejenak untuk melihat kondisi sang calon rajanya ini. ditatapnya wajah takemichi tersebut, matanya berair mengeluarkan air mata yang terus menurun dengan deras mewakili perasaan takemichi saat ini. bibir yang luka karena tonjokan dia, tidak lupa dengan nafas yang tersengal-sengal bahkan sempat terbatuk.
"apakah kau tau, anjing sangat menyukai tulang loh! dan dia lebih suka lagi jika tulang tersebut diberi secara langsung oleh sang majikannya." sanzu kemudian memegang tangan kiri takemichi, tangan tersebut dia peluk lalu mulai dia tekuk secara perlahan.
"sa.. kaichou, keluarkan suara indahmu ya~ hihi aku tak sabar." kekeh sanzu kepada calon rajanya tersebut. dia bisa melihat tatapan mata takemichi seakan dia tau apa yang akan dilakukan sanzu selanjutnya.
"TIDAK, LEPASKAN AKU DASAR ORANG GILA." sebelum sanzu memulainya takemichi lebih memilih menyerah dan memohon ampun kepadanya. persetan dengan harga dirinya, saat ini nyawa dia sekarang sedang diujung tanduk.
sanzu tidak mendengarkan permintaan takemichi, dia malah semakin tertawa melihat calon raja nya ini memohon ampun kepadanya. ini adalah salah satu rencana dia agar dia bisa melihat sisi bengis atau kejamnya hanagaki ini dimasa depan nanti. sudah dia bulatkan, bahwa dia akan membuat sang rajanya ini semakin kuat. melebihi batasnya.
sanzu terus menekuk lengan takemichi kearah berlawanan, terus sampai dia mulai merasakan gesekan tulang yang mulai bergeser sedikit demi sedikit. begitu juga teriakan takemichi yang semakin lama semakin besar. karena sanzu tidak mau repot-repot mendengar lebih lama lagi teriakan kesakitan takemichi, dengan sekali hentak dia mematahkan lengan takemichi.
KREK.
suara retakan tulang terdengar nyaring ditelinga sanzu, menurut sanzu itu adalah suatu kesenangan bagi dirinya. takemichi berteriak keras kesakitan, air mata terus menerus keluar dari matanya. sialan, sebenernya dimana letak kesalahannya sampai tangannya dibuat patah oleh orang aneh ini.
perlahan suara takemichi mulai mengecil, sanzu beralih menatap takemichi yang menganga dengan air liur yang keluar dari mulutnya, rambut berantakan dengan mata tertutup. eh? pingsan? sanzu terkekeh lalu melepaskan lengan takemichi yang sudah patah itu, dia benarkan kembali posisi lengan takemichi seperti semula.
tangannya ia selipkan ke tengkuk takemichi, tangan satunya ia selipkan dibawah dengkul takemichi lalu ia gendong dengan perlahan, berjalan pelan menuju mobilnya sambil mengeratkan gendongan nya kepada sang calon raja. sialan, dia tidak sabar untuk rencana dia selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
takemichi bonten.
Short Storywhat if... hanagaki is a substitute leader bonten?