Part 9: Sky Hijacker

446 75 2
                                    


Kit duduk di kursi kemudi yang berada di ruang kendali pesawatnya, lalu menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi.

"Alisa, tampilkan apa yang aku lihat.", ucap Kit.

Kit memejamkan kedua matanya. Sandaran kursi pada kepala Kit itu pun mengeluarkan elektroda yang dipasang pada beberapa titik di kepalanya.

Seperti sistem dive. Pikir Singto.
*dive adalah sistem yang menghubungkan dua pilot dari robot raksasa Krieger.

Layar monitor itu pun berubah dan menampilkan ingatan Kit, memunculkan apa yang dilihatnya dalam sebuah video.

Pada layar raksasa itu muncul wajah seorang pria yang memiliki rambut berwarna hitam legam yang menjuntai panjang hingga hampir ke pinggang. Pada kepalanya juga dihiasi oleh riasan kepala yang menyerupai mahkota.

"Kit...", ucap pria itu. Wajahnya terlihat masih muda, tidak jauh dari pria usia menjelang 40 tahun, tetapi ada sesuatu dalam dirinya yang membuat auranya berbeda, seakan-akan ia telah hidup jauh lebih lama dari yang terlihat.

"Ketua...", ucap Kit.

Jadi dia yang disebut Ketua oleh Kit? Orang yang dapat dikatakan abadi itu.

Pria itu tersenyum pada Kit yang sedang sibuk melatih kemampuannya di sebuah arena khusus latihan. Di tempat itu, Kit bebas untuk memindahkan dan menghancurkan bukit bebatuan yang berada di tengah hutan sesuka hatinya.

"Sudah saatnya kamu mempunyai pasangan, Kit."

"Apa Ketua?", Kit terkejut dengan topik yang dilontarkan oleh Ketua nya itu secara tiba-tiba.

"Apa ada seseorang yang kamu inginkan untuk jadi pasanganmu?"

"Hah? Untuk apa Ketua? Aku belum berpikir untuk itu. Aku masih harus melatih kemampuanku."

"Tentu saja kamu masih bisa berlatih meskipun telah punya seorang pasangan. Planet kita butuh lebih banyak anak-anak dan akan lebih baik jika ada keturunan darimu. Aku akan membiarkanmu memilih pasanganmu sendiri.", ucap sang Ketua.

"Ketua saja yang pilihkan untukku. Aku tidak tahu bagaimana memilih, semua sama saja. Aku akan menerima siapapun yang Ketua pilihkan untukku."

"Tapi aku mau kamu memilih dengan hatimu, Kit. Khusus untukmu akan kuizinkan. Bagaimana menurutmu tentang Nammon?"

"Kak Nammon? Dia sudah seperti kakak bagiku. Tapi jika Ketua ingin aku berpasangan dengannya, aku akan menuruti apapun keputusan Ketua."

Pria yang disebut Ketua itu terkekeh, "Aku ingin kamu memilih sendiri. Aku tidak akan memaksamu dengan siapapun. Jika suatu saat nanti ada seseorang yang kamu inginkan, katakan saja padaku."

"Bagaimana aku tahu orang itu adalah yang aku inginkan?", tanya Kit dengan wajah kebingungan.

"Hatimu akan tahu."

Who is this Nammon?, gerutu Singto dalam hatinya ketika melihat apa yang ada pada layar monitor raksasa itu.

Raut wajah sang Ketua berubah dari tersenyum lembut menjadi sangat serius. Ia mendongak dan memandang ke arah langit. Kit juga turut melihat ke atas langit, namun ia tidak melihat apapun disana.

"Ada apa Ketua?"

"Kit... Panggil prajurit. Katakan pada mereka kita diserang!"

"Ketua...", belum sempat Kit melanjutkan bertanya, Ketua nya itu telah terbang ke atas langit dengan tunggangannya—seekor naga. Jangan tanya apakah masih ada naga di planet itu? Naga bernama Khmir itu adalah satu-satunya di Aelius, pengikut setia dari sang Ketua yang juga telah hidup selama ratusan tahun.

Extraterrestrial SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang