Part 16: Father

432 70 8
                                    


Setelah melalui perjalanan selama 3 jam di dalam jalur penghubung, pesawat Kit akhirnya sampai di orbit Aelius.

"Planet ini... Aelius?", Singto sedikit terkejut karena penampakan planet Aelius dari luar angkasa yang sangat mirip dengan Bumi, hanya berbeda pada susunan dan bentuk daratan nya.

"Iya. Sangat mirip dengan Bumi kan? Baiklah, ayo kita mendarat. Alisa."

"Baik, kapten."

Aku pulang.

Pesawat Kit mendarat di landasan udara milik Aelius. Banyak petugas langit Aelius yang telah berdiri berjajar di tepi lapangan, menunggu Kit untuk turun dari pesawatnya.

Kit keluar dari pesawat dengan senyuman di wajahnya saat melihat penduduk Aelius, orang-orang yang telah dianggapnya sebagai saudara itu terlihat baik-baik saja dan tidak terluka setelah berperang dengan Aeternam.

"Hormat kepada Pelindung Kit. Selamat datang di Aelius.", ucap para petugas lapangan menyambut Kit sembari memberi hormat tradisi Aelius. Mereka nampak terkejut ketika melihat Singto turun dari pesawat dan berdiri di samping Kit. Mereka sudah tahu bahwa Kit mengajak seorang manusia dari Bumi bersamanya, namun mereka tidak menyangka manusia akan sangat mirip dengan kaum Aelius.

"Pelindung Kit...", ucap Nammon, sang kepala divisi langit dalam militer Aelius. Pria itu melihat ke arah Singto dari atas ke bawah, lalu membuang muka dan kembali melihat ke arah Kit.

What the fuck is wrong with this guy?, batin Singto yang mengenali pria yang menatap sinis padanya itu bernama Nammon—orang yang paling dekat dengan Kit dan juga kandidat yang paling mendekati untuk menjadi pasangan Kit.

"Kit, aku perlu bicara berdua denganmu.", ucap Nammon pada Kit. Memang pria itu dapat berbicara secara non formal dengan Kit karena mereka sudah sangat dekat sejak lama.

Kit mengangguk. "Singto. Kamu ikut dengan mereka dulu ya", ucap Kit sembari mengarahkan tangannya pada beberapa orang yang berada di hadapannya.

"Tapi Kit..."

"Tenang Singto, mereka akan mengantarmu ke tempat istirahat, nanti aku menyusul."

Singto pun mengikuti orang yang akan mengantarnya menuju suatu tempat. Mereka tidak berbicara apapun pada Singto. Sepanjang berjalan pada lorong gedung, banyak orang lalu lalang dengan seragam dan mengenakan pin Federasi Galaksi. Singto menyadari sepertinya dirinya berada di markas sekaligus akademi Federasi Galaksi yang ada di Aelius. Orang-orang yang melewati Singto memandangnya dengan tatapan aneh sambil berbisik dengan teman-temannya, namun Singto tak peduli. Memang Singto adalah alien di tempat itu, tidak aneh jika ia menjadi tontonan. Masih mending tangannya tidak diborgol seperti saat Kit datang ke Bumi. Jika kaum Aelius mengetahui apa yang dilakukan oleh anak buah Singto pada pelindung mereka, kemungkinan Singto sudah berhenti bernapas saat itu juga.

Orang-orang yang mengantar Singto membawanya ke depan sebuah pintu yang merupakan pintu kamar. Salah satu dari mereka membuka pintu dan memberi isyarat bahwa itu adalah kamar Singto.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Extraterrestrial SpaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang