Mature content!!
Jimin Male sub dengan semua Femdom indamanku aw.
Semua genre bakal ada, yang paling utama ya jelas 🐣🔞🔞
Enjoy!
Kirim pesan atau komen langsung buat request femdom buat Jiminie kita!
Jeongyeon Yoo, seorang siswi yang terkenal begitu berkuasa bukan hanya di kalangan para siswa, juga seantero sekolah, semua Guru pun sangat takut padanya. Sebanyak apapun masalah yang dibuat Jeongyeon, sebisa mungkin para Guru tidak membuat berita itu sampai pada orang tua mereka, karena pada kenyataannya mereka jauh lebih menakutkan. Sekolah ini milik keluarga Jeongyeon, dan gadis itu semakin sulit dikontrol oleh siapapun.
"Kau terlihat cantik seperti itu."
Jeongyeon sekolah hanya untuk bersenang-senang, ia menyukai bagaimana semua orang tunduk saat melihatnya, ia juga menyukai setiap target mainnya menangis ingin dilepaskan. Seperti seorang anak laki-laki yang kini telanjang di lapangan, disaksikan banyak orang bahkan tidak sedikit yang merekamnya. Jeongyeon mempermalukannya seperti ini hanya karena kesalahan kecil, anak laki-laki itu hanya tak sengaja menumpahkan susunya ke seragam Jeongyeon, dan balasannya sungguh diluar batas.
"Maafkan aku," ucapnya sembari menahan tangisnnya yang malu ditertawakan oleh banyak orang.
Kalian mungkin bertanya-tanya kenapa banyak siswa yang masih betah disekolah walaupun keadilan benar-benar nihil adanya disini. Pertama, Jeongyeon baru datang satu tahun lalu, entah bagaimana mulanya ia menjadi penguasa sekolah dan para siswa yang terlanjur masuk sekolah sini tak bisa pergi kemanapun karena terikat kontrak seperti jika mereka berani pindah maka akan disebut hutang. Jadi para orangtua mereka hanya menyuruh anak-anak mereka untuk tetap belajar agar lulus dengan mudah karena terlepas dari itu, sistem belajar di sekolah ini sangat bagus dan memuaskan, masalahnya hanya pada Jeongyeon.
"Bagaimana jika kita menyuruhnya masturbasi saja?"
Semakin riuh saja, saran yang diberikan salah satu anak buah Jeongyeon membuat laki-laki yang semakin malu itu kembali takut, ia harap kehidupannya tak hancur dengan cara seperti ini. Sayangnya Jeongyeon setuju, ia mendekat laki-laki tersebut lalu mendorongnya hingga terjatuh kr lantai lapangan basket. Lalu teriakan demi teriakan terdengar begitu nyaring, mereka yang tak tertarik belajar memperkeruh suasana, menyuruh anak laki-laki yang sudah kehilangan sedikit harga dirinya untuk semakin kehilangan lebih banyak, masturbasi didepan semua orang orang atau ketenangan hidup seluruh keluarganya di sentuh Jeongyeon, ia harus memilih nyawanya atau nyawa keluarga untuk diselamatkan.
