Eight.

3.5K 113 9
                                    

Bae Irene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bae Irene.

Bae Irene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


My Boo.


Park Jimin adalah remaja berusia 17 tahun, hidup berdua bersama ayahnya.
Di usianya yang begitu muda itu, Jimin sudah bekerja sebagai model dan karena pekerjaannya itu ia tak pernah sekolah karena terlalu sibuk mendapatkan banyak uang.
Karirnya sebagai model belum sangat sukses sebenarnya, tapi ayahnya yang memiliki bakat memotret dan Jimin yang kebetulan dianugerahi wajah cantik memilih untuk berjuang dari nol.
Bahkan pemotretan sederhana itu hanya dilakukan dirumah mereka, dengan pakaian-pakaian yang dijahit sendiri oleh sang ayah.

"Lihatlah ke atap," ujar Tuan Park menuntun Jimin yang sudah berganti pakaian dengan make up tipis untuk berpose.

Jimin yang disuruh hanya patuh-patuh saja, ia melakukan berbagai pose agar sang ayah puas dan ia bisa dengan cepat beristirahat.
Tuan Park biasanya menjual foto-foto putranya itu ke sebuah majalah, karena wajah cantik anaknya ia bisa mendapatkan pundi-pundi uang yang lumayan tanpa bekerja terlalu keras.
Hari ini adalah waktunya bagi ia pergi ke sebuah perusahaan kecil pencetak majalah, sudah menjadi langganannya untuk datang.

"Anak lelakimu ini sangat cantik," ucap pemilik perusahaan itu, seperti biasa memuji Jimin yang terlihat cocok menggunakan pakaian apapun dengan wajah manis seperti itu.

"Kau tahu Pak? Ada banyak permintaan foto terbaru dari Jimin," sambung pria tersebut lalu menyodorkan sebuah majalah dewasa dengan sampul foto seorang wanita setengah telanjang.

"Apa?" Tanya Tuan Park tidak mengerti.

Tapi akhirnya mengerti, bosnya ini ingin ia membuat Jimin seperti model majalah dewasa ini.
Tuan Park lalu pulang membawa uang untuk hasil foto yang dijualnya, dengan oleh-oleh majalah dewasa dimasukan ke dalam tas buluknya.
Dalam perjalanannya menuju ke rumah, Tuan Park melihat beberapa foto dengan model yang sama terpajang indah dipinggiran kota, ia begitu ingin hasil pemotretannya di pajang seperti itu juga, tapi itu tidak akan cepat terjadi jika hanya mengandalkan wajah cantik Jimin, ia harus membuat konsep.

"Ayah, aku ingin makan." Jimin keluar dari kamarnya, menghampiri sang ayah yang baru saja berteriak sudah pulang.

Tuan Park selalu baik pada Jimin, karena mood Jimin adalah yang terpenting untuk sebuah foto, jadi dia langsung pergi ke dapur setelah menyimpan tasnya untuk membuat makanan untuk sang putra.
Jimin yang duduk disofa terlihat bosan, ia lalu menarik sebuah majalah yang keluar sedikit dari tas sang ayah, dan ia sedikit terkejut melihat majalah yang ia lihat.

Jimin x Femdom (Oneshoot or twoshoot) Only!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang