Di sebuah lorong yang gelap. Seorang gadis bernama min Seol-ah yang habis habisan dibully dari artis terkenal tanpa sebab.
Byurrrr
Namja bernama yeonjun menyiram Seol-ah dengan alkohol.
"Hahaha"mereka tertawa keras.
"Enak"tanya sang gadis bermata kucing bernama Jennie.
"Kumohon ini dingin"mohon seol-ha.
"Makanya jangan belagak jadi saudara tiri gue cih"ejek Lisa.
Seol-ha hanya bisa diam dan pasrah. Mereka terlalu banyak. Dia hanya gadis lemah yang tidak bisa apa apa.
Plakk
Satu tamparan mendarat di pipi Seol-ah. Dia Jisoo.
"Jangan pernah bermimpi kau menjadi saudara tiri Lisa. Dan tidak akan pernah menjadi sepupu dari rose dan Ji-Sung"jisoo memainkan rambut panjang Seol-ah.
Ckrik
Ckrik
Rose memotong rambut Seol-ah. Yang panjang nya sampai pinggang, sekarang sudah habis seperempat.
"Cantik sekali"ejek Lia.
"Hahahaha"mereka semua tertawa.
"Cabut gaiss. Entar ada fans yang liat kita lagi"jisoo.
"Cusss"mereka pergi meninggalkan Seol-ah yang mati kedinginan disitu.
"Bai anak cupu"ejek mereka setelah itu mereka pergi.
"Hiksss omma"tangis seol-ah.
****
Mereka pergi ke supermarket ya biasalah mengisi perut mereka.
"Gue suka banget ye nyiksa tu anak"yeonjun sedang menikmati mati minuman soda.
"Iya Lo memang adik gue yang de Bess lah"puji Jennie.
"Entar kalian balik ke dorm sekarang. Yang ada nanti mereka pikir aneh aneh lagi"rose.
"Okey kita cabut ya kak"Ji-Sung.
Mereka pergi mengendarai mobil mereka masing-masing.
Tersisa lah Blackpink.
"Lis, Lo kenapa?"tanya rose.
"Gak, besok kita udh bisa ke dorm. Dan gue udah bosan dirumah ketemu sama setan"
"Hahaha setan. Ya terserah elo, Lo kan leader kita mau mau aja kale"jisoo.
"Okey cabut yu. Nyiapin baju gue besok"Lisa pergi tanpa ada sedikit senyuman.
"Aku rindu Lisa yang dulu"gumam Jisoo menatap kepergian Lisa.
"Mana Lisa ku yang dulu"Jennie.
"Lisa aku rindu senyuman mu"rose.
******
Lisa kembali ke sebuah Mansion milik ayahnya yang begitu besar.
Dia masuk dan yang pertama kali dia lihat
Bangtan
"Annyeongaseho"sapa BTS dengan sopan dan membungkuk.
Lisa hanya menatap sekilas dan pergi meninggalkan mereka semua.
"Lisa kau darimana"seorang wanita baru saja keluar dari salah satu ruangan membawa sebuah berkas.
"Bukan urusanmu"ketus Lisa.
Bangtan hanya bisa diam dan mengamati pembicaraan mereka.
"Aku ommamu Lisa"
"Ck omma. Jangan harap, ingat ya nyonya Shim Sru ryeon. Kau hanya mirip dengan ommaku, bukan berarti aku memanggil mu omma"jelas Lisa.
Mata Sru ryeon sudah berkaca-kaca. Lisa memang tidak menginginkan nya disini.
"Ah iya susun semua baju ku. Besok aku akan kembali ke dorm. Aku terlalu muak melihat wajah mu"kata Lisa.
Shim Sru ryeon tersenyum tipis dan pergi menuruti permintaan Lisa.
"Lisa jangan seperti itu pada Nona sru ryeon"namjoon menasehati Lisa.
"Eh tunggu. Elo siapa ngatur hidup gue. Suka suka gue dong gue mau apa? Hidup hidup gue. Ngapain Lo yang ngatur"Lisa melipat kedua tangannya di dada.
"Kami memang tidak bisa mengatur mu Lisa. Aku masih menghormati mu karna kau anak dari ketua kami. Setidaknya bersikap baiklah pada nona sru ryeon. Kau tidak lihat dia hampir menangis"jelas seokjin.
Emosi Lisa memuncak. Tangan nya dikepal kuat. Dia mendekati Bangtan dan menarik kerah baju seokjin.
"Dan kau tau. Karna adanya kalian. Appaku tidak pernah menyempatkan dirinya untuk ku. Aku anak kandungnya sendiri tidak pernah diperhatikan, sedangkan kalian. Tiap hari kalian diperhatikan. Dia tidak melihat masih ada seorang lagi yang menginginkan nya. Dan setidaknya kau mengerti perasaan ku bagaimana......tolong jangan mengusik hidup ku. i hate you."jelas Lisa dengan air mata yang sudah bercucuran deras.
Lisa melepas tangannya dari kerah baju seokjin dan pergi kekamarnya.
"Maafkan kami"gumam Bangtan menatap sendu kepergian Lisa.
30 September 2018