Lisa pergi meninggalkan Haruto sendirian di apartemennya. Haruto tertidur di kamar Lisa.
Lisa kembali kerumah ayahnya.
Sesampai rumah itu banyak orang yang berkumpul.
"Kenapa?"tanya Lisa pada yeonjun.
"Kita ketahuan kak"balas yeonjun dengan berbisik.
"Ketahuan Kenapa?"tanya Lisa lagi.
"Ketahuan simpan pistol"Dan-tae.
"Owhhh"dengan santai Lisa duduk disamping min Seol-ah.
Jennie yang berdiri ketakutan di samping Cheon Soo jin juga terkejut.
"Lisa kau gila"Jennie.
"Kenapa? Emang gue salah nyimpan pistol kan enggak. Dan kau nenek lampir"Lisa menujuk Shim sru ryeon.
Jennie jisoo Rose yeonjun Ji-Sung Lia. Mencoba menahan tawa.
"Sudah ku katakan jangan memasuki kamar ku. Apa perlu gue patahin tangan Lo haa???"sarkas Lisa.
Min Seol-ah yang disamping lisa ketakutan.
Jisoo pun memberanikan dirinya duduk disamping min Seol-ah.
"Kek nya gue perlu potong rambut lu sampai botak deh. Lo mulai macam macam ya anjing"bisik jisoo.
Mendengar bisikan jisoo itu. Tangan Seol-ah bergemetaran kencang.
"Sejak kapan kau menyimpan pistol"tanya Dan-tae pada Lisa.
"Sejak kepergian omma"
Dan-tae melotot.
"LISA"teriak Dan-tae.
"APA?"Lisa tak mau kalah suaranya lebih keras dari ayahnya.
Plakk
Satu tamparan mendarat di pipi Lisa. Lisa menoleh.
"Dan-tae-si apa yang kau lakukan?"sru ryeon hendak mendekati Lisa.
"Berhenti disitu"Lisa masih menoleh.
Sru ryeon memberhentikan langkah nya.
Lisa mendongak dan senyum devilnya sudah mengambang.
"Sudah puas, kau tau appa kenapaa aku menyimpan pistol. Itu juga karna dirimu yang tidak pernah memperhatikan ku sedikit pun itu. Dan kau tau appa semenjak kedatangan grup BTS di agensi mu. Apa kau mengingat ku dan soobin haa?"mata Lisa sudah berkaca-kaca.
Semuanya terdiam.
"Kenapa diam? Wahhh tidak kusangka. Appaku sendiri lebih memilih BTS dari pada anak kandungnya sendiri. Bagaimana? Apa kau peduli dengan kasus kematian soobin? Tidak kan. Kau hanya memerintahkan polisi untuk mencari informasi nya. Cih appa seperti apa kau"jelas Lisa.
Jo Dan-tae terdiam. Dia juga tak tau harus apa.
"Dan kau min Seol-ah. Jangan harap hidup mu tenang selanjutnya. Dan kau Shim sru ryeon, tidak usah peduli dengan ku. Kau bukan siapa siapa ku disini. Satu hal yang ku katakan jika hidup tidak bernasib sama dengan anak mu yang sialan ini. Jangan pernah memasuki kamar ku dan kamar soobin"jelas Lisa.
Lisa mendekati Shim sru ryeon.
"Sebentar lagi atau mungkin kau akan mengetahui siapa yang membunuh ibuku dan adikku"bisik Lisa tepat disamping kepala sru ryeon.
Sru ryeon mematung.
Apa dia pembunuh yang sebenarnya?
Lisa melangkah kan kakinya dan pergi dari rumah itu.