Four

280 35 0
                                    

Plakk

Bugg

Bughkk

"Akhhh sakit"

"Dasar anak sialan"

Bughhhh

"Berhenti"seorang gadis berpakaian layaknya teroris.

"Siapa kau?"

"Berikan dia padaku"

"Baiklah. Aku juga tidak butuh anak sialan ini. Dan berikan aku uang 1 triliun"

"Berikan cepat"gadis itu memerintah pada bodyguard nya.

"Mari kita bicarakan di rumah anda"ajak bodyguard itu.

Gadis itu menatap lelaki itu. Wajah yang sudah banyak bekas luka. Banyak bekas sayatan di tangan dan kakinya.

"Kau tak apa"kata gadis itu dengan lembut.

"Jangan siksa aku hiksss"lelaki itu menangis.

"Hei aku tidak akan menyiksamu. Siapa namamu?"gadis itu tertarik dengan wajah lelaki itu.

"Ha-haruto oh haruto"

"Nama yang bagus. Kau juga tampan. Mulai sekarang kau Jo Haruto bukan Oh Haruto lagi kau mengerti kau sudah menjadi bagian milikku"jelas gadis itu.

"Tapi aku takut kau menyiksaku lagi"haruto memeluk kakinya.

"Tidak, aku tidak akan menyiksamu. Asal kau tidak melakukan kesalahan. Ayo ikut denganku"gadis itu membopong tubuh haruto dan membantu nya  masuk kedalam mobil mewahnya.

"Bagaimana?"tanya gadis itu pada bodyguard nya.

"Hanya sekitar 1 milliar yang saya berikan nona. Selebihnya saya mengancam nya untuk membunuhnya sekarang dan saya juga mengatakan akan mengusir dia dari komplek itu"jelas bodyguard nya itu.

"Bagus, ayo kita harus pergi. Yang ada gue nanti dilihat blink lagi"

"Baik nona"

Gadis itu membawanya ke apartemen miliknya sendiri. Yabg begitu besar dan mewah. Dan disamping apartemen nya itu ada 3 temannya nya lagi.

"Kau bisa mandi kan"kata gadis itu.

Haruto mengangguk. Sadari tadi haruto menunduk.

Dia trauma

"Pergilah dan kembali lagi kesini"titah gadis itu.

Haruto membuntuti maid yang ada di depan nya itu.

Skip

Haruto kembali ketempat yang dikatakan gadis itu. Dia takut dia akan dipukul.

"Kau mirip dengan adikku, hanya saja bibir kalian berbeda. Tapi dipikiran ku kau memang mirip tapi dipikiran orang entahlah" batin gadis itu tak henti menatap wajah tampan haruto.

"Sini duduk"gadis itu menepuk sofa yang ada disampingnya itu.

"Jangan takut aku bukan orang jahat. Perkenalkan namaku Jo Lalisa. Aku bersalah dari grup BLACKPINK. apa kau mengenal blackpink?"

"Ti-tidak"

"Owh. Umur mu berapa?"tanya Lisa.

"17 tahun"

"Umur mu sama dengan adikku"Lisa tersenyum simpul.

"Benarkah, tapi adik mu dimana"haruto mulai bertanya.

"Adikku sudah meninggal 9 bulan lalu"Lisa menunduk.

"Maaf"

"Tak apa. Umurku 22 tahun, sekarang kau adikku dan kau harus memanggil ku kakak kau mengerti"titah Lisa.

Haruto tersenyum. Dan mengangguk.

Haruto mungkin mulai menyukai gadis itu.

"Makasih kak Lisa"kata Haruto.

Lisa hanya membalas dengan senyuman tipis nya itu.

Para maid dan bodyguard yang berdiri di sekeliling mereka melotot.

"Akhirnya nona Lisa tersenyum. Walaupun itu tipis"gumam para maid itu.

Thank's Sister (Haruto x Lisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang