Bismillah, vote terlebih dahulu ya! Tinggalkan jejak dengan komen 🪐
*Sorry for typo, or word error
•••
Happy reading!!!
Tahun ajaran baru sudah di mulai, orangtua dari berbagai daerah telah mengirim anak-anak Mereka ke suatu sekolah asrama di sebuah kota. Kota itu terlihat masih asri dan jauh dari kata keributan kota pada umumnya.
Sekolah itu memang khusus untuk para anak-anak yang dari luar kota sehingga sekolah itu ada asramanya. Ada dua gedung asrama di sekolah itu. Gedung itu saling berhadapan.
Dan hanya di bedakan dengan warna cat saja. Gedung yang bercat pink itu khusus untuk para siswi sedangkan gedung berwarna biru khusus untuk asrama Siswa dan di depan gedung itu terdapat tembok pembatas.
***
Di asrama tempat para Siswi terdapat sebuah kamar yang terletak paling ujung dan terlihat usang seperti sudah lama kosong. Kamar itu di larang keras untuk di tempati.
Itulah pesan dari kepala sekolah sebelumnya dan para pengurus sekolah pun menjalani wasiat itu sampai sekarang. Tak ada satu pun yang berani membuka kamar itu, sekalipun ia adalah guru.
"Untuk para siswi baru tahun ini kelebihan kapasitas kamar Bu, apa yang harus kita lakukan? Apa kita harus menolak siswi terakhir itu?" tanya guru itu ke kepala sekolah itu.
"Dengan terpaksa kamar itu kita buka." ujar Kepala sekolah yang membuat Guru itu kaget serasa menatap tak percaya dengan keputusan kepala sekolah. Guru itu menggeleng dengan wajah tak percaya.
"Tapi Bu, kamar itu sangat di larang, saya takut jika akan terjadi sesuatu pada siswi tersebut, Lebih baik kita tidak terima Siswi kelebihan itu." sahut Guru itu yang tampaknya tak setuju dengan keputusan kepala sekolah.
"Ini sudah jadi keputusan saya, saya yakin tidak akan ada kejadian apapun," kekeh Kepala sekolah itu dan guru itu pun hanya pasrah dengan keputusan kepala sekolah itu karna Dia juga tidak mau di pecat.
THE STORY BEGINS!!!
Di gerbang asrama terdapat dua anak gadis yang tengah memandang gedung asrama itu, sekaligus gedung sekolah baru Mereka. Mereka terlihat mengerutkan keningnya setelah melihat sekolahannya itu.
"Gue pikir sekolahannya mewah dan di tengah kota, tapi ternyata, gue salah berekspektasi tentang sekolahan ini ternyata," gumam seorang gadis sedikit pendek dengan kuncir duanya.
"Mami kayaknya udah salah pilih sekolah deh, kenapa sekolah kayak gini mami pilih si ahh," gerutu Gadis tinggi di sebelah gadis pendek dengan tatapan malas, namun mau tak mau Mereka harus masuk.
"Sorry, Lo juga sekolah di tempat ini ya?" tanya gadis pendek itu. Gadis tinggi itu mengganguk dan gadis dengan tubuh pendek itu tersenyum kala tahu bila gadis di samping nya bersekolah di sekolahan yang sama dengan nya.
"Boleh nggak, Lo bawain barang-barang gue? Soalnya tangan gue nggak cukup buat ngakat semua barang-barang yang gue bawa ini..." pinta Gadis pendek itu tersenyum kikuk. Gadis tinggi pun mengelah nafas lalu mengganguk.
"Lo sih bawah barang sebanyak ini, kayak Lo nggak akan pulang lagi aja. Kita kan bakal pulang kalau hari libur dan Lo nggak perlu bawah banyak barang kayak gini." cibir Gadis tinggi itu.
Mereka terus mengobrol sambil terus berjalan masuk ke sekolah Asrama yang cukup ramai karena hari ini adalah hari pertama asrama itu di buka. Kedua gadis itu di antar ke kamar Mereka yang ternyata 1 kamar yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE : Dia Adalah Misteri.
Teen Fiction"Pembunuhan tahun 2003?" "Sekolah aneh!" "Pelaku nya ada di sekitar kita!" Entah ketiban sial massal atau memang mereka di tunjuk untuk melakukan kasus yang seharusnya tidak mereka campur tangani. Terjebak dalam suatu sekolah dengan penuh misteri ya...