Kado_

157 17 9
                                    

"George! Gogy!" teriak Dream. Ia berlari kearah kursi milik George.

George tidak menoleh. Wajahnya masih menunduk ke bawah. Dia takut, kalo Dream akan memarahinya, karena omongannya kemarin.

Dream berdiri di sebelah George. Ia mengacak-acak rambut coklat milik sahabatnya itu. Tapi, George tetap diam, tak berkutik sedikitpun. Dream menghela napas panjang.

"George- Gua ga nyangka kalo ternyata elu yang ngasih gua beginian,- Gua kira, elu marah sama gua, ternyata- Ah, kamu sebenarnya emang lagi sibuk, buat nyiapin gua surprise kaya beginian.." Kata Dream, ia pun sadar.

"Maafin gua George, gua udah paham sekarang, ternyata..- Maap, kemaren gua marah sama elu.." mata Dream berkaca-kaca, melihat sikap George yang sangat dingin kepadanya. Padahal 'kan, ini pertemuan pertama bagi keduanya.

George, tetap diam dan ga noleh ke sedikitpun kearah Dream. Dia kayanya emang agak marah setelah kejadian semalem. Ditambah dengan mimpi Dream yang "psikopat" itu. Wah, dia tambah trauma deh, sama mukanya Dream.

Dream, yang sudah tidak tahan melihat sahabatnya yang dingin itu, tiba-tiba saja segera memeluk George dari belakang. Dari matanya, tampak beberapa tetes air mata yang mengalir.

"Geeorggee- Jawab aku, George! Gua ngaku salah, gua minta maap sama eluu..-" Dream terisak saat memeluk George.

***

George, tiba-tiba aja, kerasa kelempar balik ke mimpinya semalem. Dia serasa kayak ketemu lagi sama Dream. Tapi bukan Dream yang psikopat, melainkan Dream yang nyelamatin dia.

"George? Kamu ngemaafin aku kan?" Dream itu bertanya lagi sama George.

George, tersontak dari lamunannya. Ia tiba-tiba berteriak, dan berbalik dengan cepat.

"Clayy, aku ngemaafin kamuu! Maafin aku juga Clay, yang udah ngebiarin chat-mu selama ini.. Huaa.." George memeluk Dream, seakan tidak ingin kehilangan sesosok Dream dalam hidupnya.

Mereka berdua pun berpelukan, sambil menangis terisak bersamaan.

***

Sementara itu dari kejauhan, Sapnap, Karl, Quackity, Tommy, Tubbo, Ranboo, dan Wilbur, hanya bisa diam. Beberapa ada yang menahan tawa mereka.

"Pfft- Liat itu gaes! Inilah the real DREAMNOTFOUND! Pffttt--" Tommy menahan tawanya.

Quackity menoleh ke arah Sapnap. Sapnap tampak diam, melihat kedua sahabatnya itu yang lagi sama-sama menangis, sambil pelukan.

"Kenapa Nick? Lu cemburu? PFFT-!" Quackity menyenggol Sapnap.

Sapnap diam saja, lalu menggeleng dengan cepat. Dia ngga tau harus jawab apa. Ia hanya bisa tersenyum kecil.

***

"Woi, kalian!" George berteriak ke arah mereka.

"Kadonya buat Clay mana nih?! Ayo, sini buruan kasih ke orangnya!" sambungnya.

Gapake lama, rombongan itu langsung berlomba-lomba menyerahkan kado mereka kepada Dream.

Dari Tubbo :

"Nih Clay! Aku beliin ini buat kamu!" Tubbo menyerahkan kadonya.

"Wow, apaan nih? Kubuka sekarang aja, ngga apa-apa kan?" tanya Dream.

Tubbo langsung ngangguk seneng.

Dream pun membuka kado dari Tubbo.

"Whaat- jaket warna item? Wait- ada tulisan koreanya!" teriak Dream, dia keliatan seneng.

Trip to Florida [An Indonesian Dream SMP FanFiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang