Pergi_

140 19 4
                                    


"Clay!"
Tubbo, yang baru aja dari luar, masuk kedalam dan menemui Dream.

"Fans-fans diluar banyak banget! Kamu nanti gimana keluarnya?" tanyanya.

Dream tampak berpikir.

"Hmm, kalo gua nunjukin muka, bakalan langsung viral ngga, ya?" tanya Dream, ia mengelus-ngelus dagunya.

"Iya lah! Kamu gimana sih?" kata Sapnap, dia pun melipat tangannya.

"Gini aja, beanie-mu kamu tarik aja sampai kebawah, buat nutupin mukamu!"
George, yang gak kekurangan ide itu langsung menarik kebawah beanie yang sedang Dream pakai.

Singkat cerita, (dengan penuh perjuangan menghadapi fans-fans reseh,) mereka semua pun akhirnya bisa pergi kerumah Dream. Untung ga ada fans yang ngikutin mereka sampe sejauh itu.

"Akhirnya, sampai juga dirumaah! Hahaha!" kata Dream. Ia segera melepas beanie pink tersebut.

Drista pun segera membukakan pintu, dan berlari menghampiri Dream.

"Abaang! Lhoh- Kak Tommy! Kak George! Kalian kok bisa ketemuan?!" Drista kaget, karena melihat Abangnya yang datang bersama teman-temannya.

"Iyaa, tadi 'kan abang lagi jalan di depan kedai taco disana. Terus, malah ga sengaja ngeliat mereka lagi makan taco! Eh, bukan lagi makan deng, lagi gelud!" kata Dream, menceritakan gimana ceritanya, kok bisa ketemu sama temen-temen yang lain.

Wilbur dan Tubbo pun melirik tajam satu sama lain.

"Ohh, gituu.. Sekarang kalian rencnanya mau jalan-jalan kemana?" tanya Drista lagi.

Dream pun menoleh ke arah mereka. Mukanya tiba-tiba jadi manyun.

"Huft, sebenernya.. Gua tuh, masih ada urusan buat keluar.." Dream tiba-tiba berkata seperti itu kepada mereka.

***

Btw ini ada link YouTube, bisa di-play mungkin ya, sambil baca! Hehehe :>

Tommy yang mendengar hal itu pun kaget.
"Lah, elu sebenarnya sibuk sama apa sih? Lama amat dah perasaan!"

"Gua sayangnya gabisa ceritain masalahnya.. Nanti jam 3 ini, gua harus pergi lagi keluar.." kata Dream, menggaruk-garuk kepalanya.

"Yah, Clay.. 5 menit lagi udah jam 3 tet, lho! kamu masak gabisa main bentar lagi sih, sama kita?" tanya George, ia tampak sangat sedih, karena tiba-tiba harus berpisah sama Dream.

"Eng- Enggak George.. Gua- Gua udah gabisa main lagi sama kalian semua.. Huft, maapin gua temen-temen.." Dream menundukkan kepalanya.

"Jadwal gua hari ini padet, dan.. Gua sendiri ga nyangka, kalo ternyata kita bisa ketemu di hari ini.." kata Dream lagi. Mukanya tampak menyesal, bercampur sedih.

"Waktu kita ternyata nggak banyak temen-temen.. Gua bentar lagi, harus buru-buru pergi keluar.. Maafin aku sekali lagi, ya?" lanjutnya, sedih.

Teman-teman Dream menundukkan kepala. Mereka semua tau, jika pada saat ini, adalah saat-saat terakhir mereka untuk bertemu dengan Dream.

*** 

Quackity pun menghempuskan napas berat.

"Mmm, ngga apa-apa kok Clay! Kita nggak masalah, kalo lu harus pergi bentar lagi.. Gua ga bermaksud ngusir elu yaa, hehehe.." Quakity, tersenyum rela kearah Dream. Ia pun menepuk pundak temannya itu.

Trip to Florida [An Indonesian Dream SMP FanFiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang