dua

1.5K 162 11
                                        

Seminggu kemudian, kediaman Jung menjadi ramai. Dengan adanya Mingi dirumah ini rasanya keluarga mereka begitu lengkap. Terlebih untuk Jiu. Wanita cantik diusianya yang sudah menginjak usia 32 tahun itu nampak antusias. Senyuman tak luntur dari wajah cantiknya ketika dirinya ikut duduk disamping suaminya. Dan jangan lupakan Yunho juga ada disana. Lebih tepatnya Yunho juga duduk disamping kanan Mingi dan Jiu disamping kiri Mingi.

Jiu menyandarkan kepalanya dibahu Mingi. Yunho yang tengah memainkan ponselnya pun hanya menatap jengah. Entah kenapa hatinya seolah tak menerima.

Sambil memainkan ponselnya, Yunho pun juga ikut menyandarkan kepalanya dibahu kanan Mingi. Sang ayah hanya fokus menonton acara televisi tanpa terganggu oleh keduanya.

Jiu menatap Yunho sekilas sambil menampilkan senyuman dan Yunho pun juga membalas senyuman sang ibu tak kalah manisnya.

Jiu menatap Yunho sekilas sambil menampilkan senyuman dan Yunho pun juga membalas senyuman sang ibu tak kalah manisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yunho merasa bersalah pada ibunya kali ini. Yunho dengan pelan mendongak dan menatap wajah tampan sang ayah tiri. Ketika mendongak, hidungnya bersentuhan dengan pelipis Mingi. Ingin sekali Yunho memberikan kecupan dipelipis Mingi, namun ia masih tahu batasan.

Tapi jika diingat kembali, Yunho pernah sekali memberikan kecupan singkat dileher Mingi saat acara resepsi Mingi dan ibunya.

Yunho meneguk ludahnya kasar. Matanya menoleh kearah sang ibu yang masih bersandar dibahu Mingi dan ikut melihat acara televisi. Dan jangan lupakan tautan tangan mereka yang membuat hati Yunho memburu.

Yunho menarik nafasnya kemudian menatap wajah sang ayah tiri dari samping. Yunho dengan pelan mendekatkan wajahnya dan memberikan kecupan singkat disana dengan pelan.

Cup!

Mingi terlonjak kaget dan menyebabkan Jiu juga ikut kaget.

"Kenapa, sayang?" Tanya Jiu. Mingi terdiam sesaat kemudian menyentuh pelipisnya.

Mingi melirik Yunho dari ekor matanya. Enggan untuk menatap Yunho.

"I-itu. Ada nyamuk tadi dipelipisku. Jadi aku kaget" jawab Mingi seadanya.

Ia tak mungkin menjawab kalau Yunho tadi menciumnya. Bisa gawat.

"Oh. Aku kira apa tadi. Udah jam sembilan nih. Aku kekamar duluan, ya!"

Jiu beranjak dari duduknya. Wanita cantik itu memberikan kecupan pada bibir Mingi dan mencium kening Yunho. Setelahnya Jiu pun meninggalkan mereka berdua diruang keluarga.

Sepeninggal Jiu suasana menjadi hening dan keduanya menjadi canggung.

Yunho menggenggam kedua tangannya erat. Ia malu menatap Mingi setelah apa yang ia lakukan pada Mingi tadi.

Sampai akhirnya Mingi pun membuka suara.

"Udah malem. Mending kamu tidur. Besok kamu sekolah, kan?"

Yunho pun mengangguk kemudian berdiri dari duduknya. Baru saja Yunho hendak melangkah, tangannya dicegah oleh Mingi.

Yunho menatap tangannya yang dipegang oleh Mingi.

"Jangan ngelakuin hal kayak tadi! Kamu harus tau batasan, Yunho!"

Hati Yunho mencelos. Perkataan Mingi mampu membuat pertahanan Yunho runtuh. Atau lebih tepatnya Mingi memberinya peringatan.

Mingi tak sepenuhnya salah. Hanya saja Yunho yang terlalu berharap.

"I-iya, Dad!"

Yunho pun melepaskan tangannya dari Mingi dan melangkah cepat menuju kamarnya. Kemudian si manis berjulukan puppy itu menutup pintu kamar dengan keras.

Yunho langsung merebahkan dirinya diatas ranjang besar itu. Menutupi wajahnya dengan bantal.

"Hiks....!"

Dan satu isakan lolos dari bibirnya.











- Tbc -










Update disini dulu. Utangnya entaran aja dilunasin wkwkwk😅

Enjoy with my story!
See you soon🤗













STEP FATHER [Mingi x Yunho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang