I'm back.... With new story. kuharap kalian masih setia dengan work yang aku buat. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian sesuai judulnya aja udh jejak jd boleh kan aku minta jejak kalian berupa vote dan komen? Thankyou
-----------------------------------------
Hari itu, hujan mengguyur ibu kota seakan langit turut menangis melihat orang-orang yang juga tersakiti. Seperti hal nya yang terjadi pada pria bernama kim jungwoo, mahasiswa tingkat akhir yang sedang sibuk mengerjakan skripsi. Namun bukan skripsi alasan utama ia tersakiti, melainkan pukulan yang ia dapatkan dari orang yang sudah 2tahun lamanya menemaninya. Mark lee namanya, salah satu pebisnis sukses yang sudah tak perlu diragukan lagi kecerdikannya didunia bisnis.
Mereka bertemu karna adanya ikatan bisnis diantara keluarga kim dan keluarga lee. Hal itu membuat kedua belah pihak keluarga berusaha mendekatkan jungwoo serta mark dan berakhir menjadi pasangan kekasih yang sudah masuk diumur 2tahun, namun hanya didepan keluarga mereka.
Bahka hubungan mereka sangatlah buruk. Jungwoo yang kebetulan tinggal bersama mark diapartemen yang sudah disiapkan kedua keluarga agar mereka segera menikah setelah jungwoo sudah selesai kuliah nyatanya jungwoo hanya mendapat kekerasan terus-menerus. Namun keluarga mereka tidak ada yang tahu apa yang terjadi diantara mereka berdua bahkan sering juga mark tidak pulang atau membawa seseorang kedalam apartemennya seolah menganggap jungwoo tidak ada disana.
Mereka selalu terlihat romantis dan baik-baik saja didepan keluarga mereka, namun semua hanya akting belaka. Faktanya tidak seperti itu, hanya teman dekat jungwoolah yang tahu bagaiman buruknya mark memperlakukan jungwoo.
Bunyi bel apartemen membuat jungwoo yang menahan kesakitan pun membuatnya bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan pelan menuju arah pintu apartemennya lalu membukanya.
"Jungwoo!"
"Jae..." Jungwoo tersenyum tipis dengan wajah yang lebam serta tangan yang mengeluarkan sedikit darah dan jungwoo pun mempersilahkan jaehyun masuk dengan ekspresi khawatirnya dan menuju ke dapur yg kebetulan terdapat kotak p3k didana lalu kembali duduk disamping jungwoo yang sudah terduduk disofa sembari memejamkan mata memahan sakitnya.
"Dia melakukannya lagi?" Tanya jaehyun mengobati luka ditangan dan mengoleskan obat di pipi milik jungwoo yang lebam, sesekali jungwoo meringis kesakitan akibat luka-luka yang ditorehkan oleh mark yang baru saja pergi setelah memukul jungwoo dan mendorong jungwoo hingga terkena pecahan gelas yang tadi dilempar oleh mark dilantai saat jungwoo mengangkat telpon yang kebetulan sangat menganggu jungwoo ketika mark sedang mandi.
"Mengapa kau tak bicara sejujurnya dengan keluargamu, woo?" Pertanyaan ini sudah hampir 100kali jungwoo dengar dari bibir jaehyun
"Kau sudah menanyakan ini berapa kali?"
"Dan kau sudah merasakan kesakitan ini berapa kali? Berhenti menyakiti dirimu. Dia tidak pantas untukmu"
"Kau tahu? Jika aku bisa menolaknya pasti sejak awal aku sudah menolaknya. Tapi aku tak punya alasan menolak ketika kakekku meminta agar aku membangun sebuah keluarga dengannya yang menjadi impian keluargaku dan keluarganya inginkan" jelas jungwoo untuk kesekian kalinya pada jaehyun
"Ini bukan hubungan yang baik jungwoo, ini kekarasan. Kau tahu itu bukan? Kita anak hukum jadi kau pun tau ini adalah hal yang salah, woo"
"Iya aku sangat paham jae, tapi keluarga lee bukanlah keluarga yang mudah untuk keluargaku hadapi. Mereka punya komplotan dimana-mana, bagaimana jika aku menolaknya maka keluargaku yang akan jadi korbannya?" Tak tahan lagi, akhirnya jungwoo kembali menangis dihadapan jaehyun membuat dada jaehyun ikut sesak melihat jungwoo seperti ini
"Maaf, maafkan aku. Pasti sangat berat untukmu mengambil langkah"
"Jae... Ada yang harus kuberitahu padamu juga"
"Apa?"
"Aku akan ke jepang setelah skripsiku selesai" penuturan itu membuat keduanya terdiam, selama hampir 7tahun mereka selalu bersama dari senior high school hingga kuliah mereka memilih jalan yang sama tapi saat mendengar penuturan dari jungwoo mengapa hal ini membuat jaehyun sedikit terganggu karna ia tak akan bisa bertemu jungwoo nantinya dan menjaga serta mengobati lukanya seperti saat ini.
"Kau yakin?"
"Ya aku yakin"
"Bersama mark?"
"Ya. Minggu depan akan dilaksanakan pertunanganku dengannya" sebenarnya jaehyun sudah bisa menebaknya karna kesepakatan kedua belah pihak keluarga sudah terjadi dan jungwoo tentu akan pergi setelah ia selesai akan studinya sesuai perjanjian antara keluarga kim dan keluarga lee.
"Jungwoo.... Tidak bisa kau menetap disini?"
"Aku juga berharap seperti itu, tapi apa boleh buat?" Jungwoo tersenyum miris
Guyuran hujan semakin deras seakan mewakili perasaan mereka masing-masing. Hal yang tak diinginkan keduanya harus terjadi, jika bisa keduanya lari dari kondisi ini pasti sejak dulu jungwoo tidak akan merasakan kesakitan ini.
Apabila kata 'jika' itu bisa menjadi kunci untuk mengembalikan masa lampau, ingin rasanya jaehyun melakukan itu.
Jika ia mengakui perasaannya pasti tidak akan seperti ini.
Jika jungwoo tak bertemu mark pasti jungwoo tak akan merasakan kesakitan akibat kekerasan yang mark lakukan.
Jika jungwoo lebih berani untuk berterys terang tentang perilaku mark, pasti mark sudah mendekam dipenjara.
Jika keluarga kim dan keluarga lee tidak membuat perjanjian sialan itu pasti semua akan baik-baik saja.
Jika jungwoo dan jaehyun bersama pasti mereka akan bahagia.
Namun, semua itu hanya ungkapan kata yang ada dibenak masing-masing. Jejak kehidupan indah didalam kehidupan keduanya sangatlah banyak, namun keadaan membuat mereka meninggalkan jejak kesakitan bukan jejak kebahagiaan. Entah apa yang terjadi selanjutnya, yang mereka harapkan hanya kebersamaan mereka untuk hidup berdua dan bisa lari dari semua hal yang menyakitkan ini.
- To be Continue -
- Re -And say hello to jaewoo 🥰
Ditunggu votementnya yaaa
Don'r forget votementnya ya!! Ditunggu
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak (Jaehyun X Jungwoo)
Fanfictionbagaimana cara menghapus semua kesakitan yang ia terima dari orang yang terdekatnya? namun di lain sisi mereka sulit bersatu walaupun sudah mengenal lama satu sama lain