4

466 80 5
                                    

Hujan deras pagi itu membuat kedua insan masih berada di bawah selimut dengan tubuh polos mereka tanpa sehelai benang pun.

Keduanya saling menatap satu sama lain, sang dominan bahkan mengusap lembut pipi pria manis didepannya seakan menyadarkan dirinya bahwa ini bukan sebuah mimpi. Dan tadi malam juga bukan sebuah mimpi bagi mereka berdua.

Pria manis itu kembali mendekat pada sang dominan, meletakkan kepalanya pada dada bidang sang dominan mendengar detak jantung sang dominan sepertinya akan menjadi hal terfavorite untuk pria manis itu.

Tangan sang dominan pun memeluk pria manis itu dan mengelus punggung polos pria manis yang berada didekapannya.

Hening. Tak ada sepatah katapun selain tatapan mata mereka berdua dan bahasa tubuh mereka berdua yang tak ingin semua berakhir dan kembali menghadapi persoalan yang tentunya akan lebih rumit setelah ini.

Hingga dering ponsel membuat sang dominan mengambil ponselnya dengan salah satu tangannya masih mendekap pria manis dan tangan lainnya mengangkat telponnya.

'halo kak john'

'jae? Kau menelponku kemarin? Maaf aku sedang lembur kemarin dan langsung pulang tak melihat ponsel lagi tapi aku sudah membaca pesanmu'

'ah tidak apa-apa kak'

'jadi apa yang harus kubantu?'

'bisa kita bertemu kak?'

'bisa, bagaimana jika besok?'

'kakak tidak ada pekerjaan?'

'kasus yang kutangani baru saja selesai hari ini, besok aku kosong'

'oke kalau begitu, tapi aku tidak sedang berada di seoul kak'

'kau di villamu?'

'ya... Bersama jungwoo'

'yasudah besok aku kesana bersama taeil'

'terimakasih kak, aku akan menunggu kalian'

Kemudian pembicaraan tersebut selesai, jungwoo yang masih berada didekapan jaehyun yang tak pernah berpaling menatap jaehyun pun akhirnya membuka suaranya setelah mendengar sedikit percakapan sambungan telpon tersebut.

"Kak johnny akan kesini?"

"Ya, aku meminta bantuan padanya" jungwoo menghela nafas beratnya

"Seharusnya kau tidak perlu masuk kepermasalahanku, jae"

Jaehyun menangkup kedua pipi pria manis itu yang kedua matanya sudah berkaca-kaca.

"Dari awal kita bertemu, rasanya aku sangat ingin selalu bersamamu. Dari awal pun kita bersama dari suka dan duka kita sudah saling melengkapi. Sampai tanpa kita sadari bahwa cinta itu tumbuh diantara kita, sekarang saat kita saling mengakui perasaan satu sama lain mengapa kau berbicara seperti itu?"

"Kau tahu? Aku bersyukur cinta ku tak bertepuk sebelah tangan dan aku bersyukur aku dicintai oleh orang yang sangat baik dan luar biasa dihidupku. Tapi aku juga tidak bisa membiarkanmu masuk kedalam permasalahan yang rumit ini. Kau tahu sendiri bagaimana permasalahan keluargaku dan keluarga lee, jaehyun. Aku hanya tak ingin ada pihak lain yang juga akan tersakiti"

"Dan kaulah yang tersakiti saat ini... Kau menjadi korban diantara dua keluarga ini jungwoo, kau sendiri yang bilang padaku kan? Bahwa dari awal jika nenekmu tidak terlibat dengan keluarga lee pasti tidak akan ada perjodohan ini untuk menyatukan keluargamu dan keluarga lee. Cukup jungwoo, jangan membuat dirimu tersakiti lebih dalam, biarkan aku bergabung untuk merasakan sakit yang kau rasa dan aku siap melindungimu apapun kondisimu. Aku yakin rasa sakit ini akan menjadi kebahagiaan nantinya. Percayalah padaku semua akan kusiapkan dengan baik dan menelusuri apa yang terjadi diantara keluarga kim dan keluarga lee" jaehyun mengusap lembut rambut jungwoo dan mengecup bibir jungwoo yang sudah diakuisisi olehnya bahwa semua yang ada didalam diri jungwoo adalah miliknya.

"Lalu kapan aku pulang? Keluargaku pasti mencariku dan mark pasti mengadu pada keluarganya"

"Setelah besok kita bertemu kak johnny, kita pulang. Aku akan mengantarmu"

"Kau yakin?"

"Sangat yakin"

"Jaehyun...."

"Hm?"

"Terimakasih.... Terimakasih kau sudah hadir di hidupku dan selalu bersamaku bahkan sampai melindingiku"

Jaehyun tersenyum memperlihatkan lesung pipi yang menjadi favorite jungwoo.

"Aku juga terimakasih karna kau sudah mau berada disisiku selama ini dan menerima cintaku yang sudah sangat dalam dan tidak bisa lagi ku tahan, sampai rasanya kemarin aku akan membunuh mark jika ia menyentuhmu"

"Jangan membunuhnya, aku tidak ingin kau terlibat masalah juga dengan keluarga lee"

"Baiklah. Sekarang ingin kembali tidur atau sarapan?"

"Bagaimana jika sarapan? Aku lapar" jaehyun terkekeh melihat jungwoo yang menggemaskan saat ia lapar.

"Baiklah, aku akan memasak soup terlebih dahulu. Kau beristirahatlah" jaehyun pun melepas pelukannya dan mengambil celana boxernya dan mengambil kaos putih untuk segera ia kenakan.

Dengan segera jaehyun mengeluarkan beberapa bahan makanan yang memang sudah disediakan oleh beberapa pelayan yang mengurus villa pribadinya ini.

Tak lama jungwoo bergabung dengan jaehyun yang sibuk memotong sayur, jungwoo pun melingkarkan tangannya pada jaehyun dan bertumpu pada bahu lebar milik jaehyun.

"Apakah masih lama?" Jaehyun yang awalnya hanya melirik sekilas kehadiran jungwoo akhirnya langsung berbalik melihat kondisi jungwoo saat ini didepannya.

"Ada apa?" Tanya jungwoo polos melihat jaehyun yang menahan nafas bahkan rasanya jantungnya berhenti sejenak melihat pakaian yang jungwoo kenakan saat ini.

"Banyak baju dilemariku, kenapa kau hanya memakai kemeja putihku bahkan tidak menggunakan celana hm?"

Jungwoo sepertinya menggoda jaehyun untuk membangunkan sesuatu dibawah sana.

"Celana milikmu kebesaran untukku, sedangkan celanaku kotor" jawabnya polos membuat jaehyun menarik jungwoo lebih dekat dengan jaehyun bahkan nafas mereka saling memburu serta detak jantung mereka pun berdetak tak karuan

"Tapi jika seperti ini kau membuatku untuk membawamu keranjang, sayang" tangan jaehyun tak tinggal diam. Ia meremas bokong jungwoo yang hanya terlapisi kemeja putih milik jaehyun yang tersedia dilemari villanya.

"Aahhhhh.... Jaeehhhh" desahan jungwoo tersebut membuat jaehyun langsung tersadar bahwa ia butuh membuatkan sarapan untuk jungwoo

"Cukup. Kau harus sarapan, lebih baik mandilah sebelum milikku bangun mendengar suara indahmu lagi. Pakai boxer ku yg lain masih banyak dilemari sayang, jangan menggodaku" jungwoo mengerucutkan bibirnya kesal dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya

Jungwoo tak bermaksud menggoda jaehyun, hanya saja underwear milik jaehyun lebih besar daripada miliknya dan itu membuat jungwoo berakhir memilih kemeja putih yang mudah dijangkau olehnya.

Sedangkan kini tatapan jaehyun pun kini tak lepas dari pandangan sexy didepannya. Jungwoo berjalan dengan kemeja putih yang tidak sampai menutup pahanya bahkan belahan bokongnya pun terlihat di kemeja putih tipis miliknya itu membuat jaehyun meneguk ludahnya sendiri.

"Bersabarlah. Semoga nanti malam kau kembali hangat" kata jaehyun melirik aset miliknya yang ia tahan untuk tidak menyerang jungwoo lagi.

-------------------- TBC ---------------

Kangen jaewoo gak sih? Aku kangen deh. By the way jangan lupa tinggalin jejak di work ini ya. Ku tunggu! Thankyouu

Jejak (Jaehyun X Jungwoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang