9

499 39 12
                                        

Derasnya hujan membuat seorang pria dengan balutan baju rumah sakit masih terdiam dan hanyut dalam pikirannya sendiri. Sekuat tenaga ia bertahan untuk mengatasi situasi ini dan sekuat tenaga ia berusaha untuk melupakan semua yang terjadi, namun nihil. Bayang-bayang pria yang ia cintai tertembak dihadapannya tetap saja memghantui.

"Jungwoo...." Panggil seseorang yang jungwoo kenal, itu mark. Dengan balutan jas mendekati dirinya yang sedang terdiam dengan tatapan mengarah keluar jendela kamar inapnya.

"Kau belum makan?" Tanya mark yang melihat makanan yang ada dimeja itu masih utuh, mark pun mengambil kursi untuk duduk dihadapan jungwoo dan berusaha menyuapi jungwoo. Namun jungwoo menolak untuk menerima makanan itu.

"Jangan seperti ini, jaehyun akan sedih melihatmu begini. Ayo makan jungwoo" ujar mark dengan lembut berusaha agar jungwoo membuka mulutnya.

"Aku ingin kau tahu apa yang terjadi saat kami merencanakan semuanya, woo. Aku akan menceritakannya tapi kau harus mau makan anak didalam kandunganmu juga membutuhkan nutrisi" perkataan mark barusan membuat jungwoo akhirnya tak bisa membendung perasaannya lagi.

Mark mengingatkan bahwa ada anak didalam kandungannya.

Hari itu saat jaehyun dibawa kerumah sakit dan jungwoo pun turut diperiksa karna kondisi mental nya yang cukup mencemaskan, namun kabar lain datang. Jungwoo mengandung seorang anak yang sudah memasuki minggu ke 9.

Dan berita buruk pun akhirnya sampai juga ditelinga jungwoo, nyawa jaehyun tidak bisa terselamatkan. Hal itu membuat jungwoo sangat terpuruk bahkan ia sulit bertemu dan berinteraksi dengan orang luar.

Kecuali mark yang selalu berusaha membangkitkan lagi jati diri jungwoo.

"Jaehyun disana pasti tahu kau akan menjaga anak ini dengan baik, sekarang ayo makan. Apa kau tak kasihan dengan anakmu?" Tanya mark yang juga merasa sedih melihat jungwoo seperti ini karna keluarganya.

"Dia jahat mark, dia meninggalkanku dan anak ini sendirian" ujar jungwoo sambil mengusap lembut perut jungwoo yang masih rata itu.

"Dia seperti itu untukmu jungwoo, jangan kau sia-siakan pengorbanannya"

"Aku tidak tahu harus bagaimana dengan anak ini tanpa dirinya"

"Ada aku, kau bisa minta tolong apapun padaku. Aku janji akan selalu disisimu" ujar mark membuat jungwoo semakin terisak.

Didepannya adalah orang yang sudah meninggalkan jejak yang buruk untuknya, namun kini ia sungguh bersyukur karna mark sudah berubah.

"Kau harus kembali bangkit jungwoo, orang-orang disekitarmu sangat menginginkan dirimu yang dulu kembali"

"Aku butuh waktu, mark"

"Aku tahu itu, tidak usah terburu-buru semua akan menunggumu kembali. Dan kau tak ingin menengok jaehyun? Dia juga harus tahu bahwa dia memiliki anak"

"Aku masih takut, mark"

"Aku akan menemanimu sampai kau siap"

---------------------------------------------

6 bulan sudah berlalu setelah kepergian jaehyun. Semua sudah kembali seperti semula walaupun rasa kehilangan itu masih ada, jungwoo tetap mendapat perhatian dari kedua orang tua jaehyun dan dia juga mendapat perhatian dari orang tua mark.

Akhirnya hubungan orang tua mark membaik dan saling terlibat bisnis dengan keluarga jung serta keluarga kim. Bahkan keluarga mark menghindari keluarga besar lee yang meminta bantuan pada mereka.

Seperti hari ini misalnya, pertemuan ketiga keluarga saat acara makan siang.

"Jadi bagaimana kabar cucuku, jungwoo" tanya nyonya jung pada jungwoo

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jejak (Jaehyun X Jungwoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang