21• ❤Dikunciin❤

364 42 0
                                    

“Nya lo mau ngapain?” tanya Alisa saat Vanya akan membuka sebuah pintu kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Nya lo mau ngapain?” tanya Alisa saat Vanya akan membuka sebuah pintu kamar.

“Kalian masuk dulu, gue mau ambilin minuman buat kalian.” suruh Vanya kepada ketiga sahabatnya.

“Lo gak ada niat jahat sama kita kan?” tanya Alisa bergidik ngeri.

Vanya menghembuskan napasnya pelan. “Kebanyakan tanya lo.” kemudian Vanya mendorong ketiga sahabatnya untuk masuk kamar dan dengan cepat Vanya langsung menguncinya.

Vanya menghembuskan napasnya lega. “Huft.”

“Ngapain dikancing?”

Vanya tersentak kaget saat suara berat itu mengejutkannya dari belakang ia berbalik menatap pemuda itu dengan sinis.

“Biarin seterah gue, masalah buat lo?”

“Heh, kalian berdua ngapain malah disini?” tanya Jingga terhadap kedua adiknya, satu adik tiri dan satunya lagi adik yang sudah ia anggap seperti sodaranya sendiri.

“Ini adik kesayangan lo ngunci nih pintu.” tunjuk Dava pada pintu yang barusan dikunci oleh Vanya.

Jingga menatap Vanya. “Emang benar?”

Vanya mengangguk ragu. “Iya Kak.”

“Emang didalem ada siapa?” tanya Jingga lagi.

“Temen.”

“Temen lo cowok apa cewek!?” tanya Dava ngegas.

“Kepo lo.” datar Vanya menatap tajam ke Dava.

Jingga berdehem membuat keduanya melihatnya. “Kalian bisa berhenti gak berantemnya?”

“Bisa sih, tapi nih orang bikin gue darah tinggi aja.” tunjuk Vanya pada Dava.

“Kok gue?” sungut Dava gak terima.

“Udah stop berantemnya.” sela Jingga.

——&——

“Sebenarnya lo sukanya sama Jeana apa Jihan?” pertanyaan itu keluar dari mulut Yudha.

Tristan yang sedang meneguk minumannya kemudian menaruhnya ke meja. “Maksud lo apaan?”

“Itu Vanya sama Dava.” tunjuk Noval ke orang yang tengah berjalan ke arah mereka.

“Nya kok lo sama Dava yang cewek pada kemana?” tanya Tristan saat orangnya sudah berada didepannya.

“Gue kunci biar pada akur.”

“Hah.” komentar ketiganya kecuali Dava.

“Sebenernya kalian pada ngomongin siapa sih?” tanya Dava tidak tahu menahu siapa yang dibahas.

“Alisa, Jeana, Jihan.”

“Berarti yang lo—”

“Iya.” potong Vanya memotong ucapan Dava.

BEGIN AGAIN {✔}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang