Sungguh luar biasa bahwa suatu tindakan atau peristiwa yang terlihat sepele dapat mengubah seluruh hidup kita.
Start: 30 Agustus 2021 - 09 Desember 2021
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak terasa, seminggu sudah berlalu. Jam menunjukkan pukul enam pagi. Gadis yang sedang menyeruput susu hangat itu menyalakan TV. TV-nya ia biarkan menyala walaupun tidak ditonton. Supaya tidak sepi. Jihan kemudian memeriksa ponselnya dan menyalakan data selulernya untuk mengecek pesan.
Alisa: Gue di depan rumah lo, cepet bukain pintunya atau gue bakar rumah lo.
—————
Setelah membuka pesan dari Alisa, Jihan kemudian beranjak dari duduknya berjalan menuju pintu utama, membukakan pintu untuk tamu yang tak diundang.
Sementara di luar sana Alisa sedang mengumpat, karena pesannya hanya di read sama Jihan, tidak ada balasan. Alisa paling tidak suka jika pesannya cuma di read doang.
“Kayaknya nih pintu harus gue dobrak deh,” Alisa sudah ancang-ancang dengan kekuatan supernya, ia mundur terlebih dahulu kemudian lari sekencang-kencangnya.
Bruk!
Bertepatan dengan itu Jihan membuka pintunya, otomatis Alisa jadi nyungsruk, karena Alisa larinya kencang dan tidak sempat direm.
“Sukurin, lagian gak sabaran amat.” celetuk Vanya yang berada di belakngnya.
“Lagian gak sabaran. ” Jeana ikut menimpali.
Alisa memang ke rumah Jihan tidak sendirian, ada Jeana dan Vanya juga. Tujuan mereka bertiga ke sini adalah mengajak pemilik rumah untuk jalan-jalan, mumpung hari minggu katanya.
“Ayuk jalan-jalan.” ajak Alisa.
“Gue gak bisa.” jawab Jihan. “Gue sibuk—”
“Sibuk rebahan?”
Jihan nyengir sambil mengganguk. “Iya.”
“Tapi—”
“Apa lagi?” tanya Alisa kesal.
“Entar gue yang traktir elo deh.” ucap Jeana tiba-tiba.
Mata Jihan langsung berbinar. “Beneran?”
“Iya.” setelah itu Jihan masuk ke dalam untuk ganti baju.
Alisa melirik Jeana sinis. “Waktu gue yang minta katanya ‘besok kapan-kapan ya Al, gue lagi gak ada duit’ curang lo.” cibir Alisa sambil mengikuti gaya bicara Jeana.
“Besok gue traktir deh.” ujar Vanya.
Alisa mengalihkan pandangannya dan menatap Vanya. “Beneran ya besok senin.”