Sungguh luar biasa bahwa suatu tindakan atau peristiwa yang terlihat sepele dapat mengubah seluruh hidup kita.
Start: 30 Agustus 2021 - 09 Desember 2021
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MOHON PERHATIANNYA UNTUK SEMUA KELAS 11 NTAR MALAM SILAHKAN DATANG KE ACARA ULANG TAHUN KAKAK SAYA YANG KE 25. SEKIAN TERIMA KASIH.
“Tadi suaranya bapak-bapak?” tanya Alisa setelah pengumuman itu selesai.
“Bapak gundulmu, itu suaranya Dava.” kata Vanya.
“Hayo ada apa diantara kalian?” tanya Alisa jiwa keponya mulai meronta-ronta.
“Orang kagak ada apa-apa kok.”
“Bohong.”
“Katanya lo tanya giliran udah gue jawab kok lo kagak percaya sih?” sungut Vanya sangat kesal.
Alisa menyenggol Jeana. “Kalo lo percaya gak Na?”
Jeana yang sedang menggambar sesuatu dikertas gambarnya kemudian bangkit dari duduknya sambil berkacak pinggang. “ALISA!” teriak Jeana sangat kencang sampai semua orang yang mendengar diluar kelas maupun didalam kelas menutupi kupingnya.
Setelah dirasa Jeana sudah lebih tenang Alisa baru berani bertanya, “Ada apa Jeana?”
“Ada apa Jeana? Ada apa Jeana? Noh lihat kerjaan peta gue.” tunjuknya pada kertas yang hampir selesai menggambar petanya jadi tercoret gara-gara Alisa menyenggolnya. “Terus gimana ini?”
“Ganti yang barulah gitu aja susah.” jawabnya enteng tanpa merasa bersalah.
“Masalahnya—”
Belum selesai bicara Alisa langsung memotong ucapan Jeana. “Masalahnya lo tuh gambarnya pake spidol makanya gak bisa dihapus coba kalo pake pensil pasti bisa dihapus.”
“Bukan itu alasannya.”
“Terus apa?”
“Sekarang tuh hari terakhir buat ngumpulin tugasnya.” Jeana membuang napasnya kasar. “Mana tugas lo.”
“Tugas gue? Bentar.” Alisa membuka tasnya lalu mengeluarkan peta itu dan dipamerkan ke Jeana. “Gue udah selesai dong anak rajin gitu loh.”
“Ini tugas gue.” tiba-tiba Jeana mengambil kertas Alisa dan langsung dibawa kabur keluar kelas.
“Jeana nak anjing.”
“ALISA JAGA UCAPANNYA!”
“Kok lo ngegas sih!?” saat Alisa melihat ke depan kelas ia kaget ternyata itu Bu Retno guru IPS dan jangan lupakan Jeana yang ada dibelakangnya sambil memeletkan lidahnya ke arah Alisa.
“Bu belakangnya Ibu ada ular.” tunjuk Alisa ke arah Jeana.
“Mana-mana?” bukan Bu Retno yang tanya melainkan Jeana yang sudah berdiri diatas kursi guru sambil mengamati lantai mencari ular yang dimaksud Alisa.
“Heh, Jeana turun kagak lo dasar kagak sopan ada guru juga.” ujar Doyoung menyuruhnya turun dari kursi guru.