Sungguh luar biasa bahwa suatu tindakan atau peristiwa yang terlihat sepele dapat mengubah seluruh hidup kita.
Start: 30 Agustus 2021 - 09 Desember 2021
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beruntung hari kedua sekolah ini Jihan tidak lagi terlambat seperti hari pertama. Malah sekarang keadaan sekolah masih sepi. Tau kaya gini masuknya agak siang aja.
Berjalan menuju kelas dengan langkah santai. Di kelasnya pun belum ada seseorang yang datang. Kelas masih kosong tidak berpenghuni. Karena masih ngantuk akhirnya tidur dimeja.
“PAGI-PAGI UDAH BERDUAAN AJA, TIATI YANG KETIGA SETAN.”
Teriakan itu menggema di segala penjuru ruangan. Jihan yang beberapa menit menidurkan kepalanya di meja kemudian mendongak. Di lihatnya suasana kelas sudah ramai. Dan yang membuatnya kaget di depannya ada Tristan yang tersenyum melihatnya.
“S-sejak kapan lo disini?” tanya Jihan gugup.
Jihan mengamati sekeliling memastikan tidak ada Jeana.
“Nyari apa sih?” tanya pemuda dihadapanya. “Gue ada di depan lo ngapain nyari yang lain.” ujar Tristan diakhiri kekehan kecil.
“Siapa coba yang nyari elo.”
“Gimana keadaan lo?” tanyanya. “Kaki lo tepatnya.” koreksinya.
“Ji.” Alisa melirik Tristan lalu beralih ke Jihan. “Ngapain dia disini?” tanya Alisa pelan sembari menunjuk Tristan yang duduk dibangkunya.
“Ini tempat lo?” tanya Tristan kepada Alisa yang hanya berdiri.
Alisa mengangguk kikuk. “Iya.” kemudian Tristan berdiri dan mempersilakan Alisa duduk. “Makasih.”
“Iya.” balasnya singkat. “Nih buat lo.” Tristan menyodorkan susu strawberry botolan kepada Jihan.
“Hah?” Jihan bingung. “Buat gue.” tunjuknya pada dirinya sendiri.
Tristan mengangguk sembari mengacak rambut Jihan gemas. “Iya.” dan di akhiri senyuman simpul.
“Gila, gayanya kayak orang pacaran.” komentar Doyoung.
“Jangan ngejulid mulu lo, cari pahala kek sekali-kali.” ujar Vanya yang baru datang.
“Iya.” Alisa setuju dengan ucapan Vanya. “Jangan julid biar gak jomblo.” tambahnya dan membuat seisi kelas ngakak melihat muka sepet Doyoung. Kapan lagi menistakan Doyoung. Biasanya dia yang selalu nistaian temen sekarang kebalikannya.
Doyoung mendengus kesal. “Gue tuh bukannya jomblo, tapi emang belum ada yang pas aja.” balasnya tak mau kalah dengan perdebatan ini.