Ayu menjemput Hana dari sekolah pukul 3 sore. Terlambat satu jam karena ia harus menyelesaikan pekerjaannya memangkas rambut seorang pelanggan. Sambil berjalan menggandeng tangan mungil Hana, Ayu menatap jalanan yang tampak lenggang karena habis hujan. Kemudian menatap pantulan dirinya di kaca jendela toko roti yang ia lewati.
Sejenak, ia memikirkan apa yang terjadi di hidupnya akhir-akhir ini. Sebelum laki-laki berwajah ganda itu hadir ke dalam hidupnya, Ayu merasa kehidupan yang ia jalani begitu monoton dan sesekali melelahkan. Sosok misterius beberapa karakter lain dari laki-laki itu muncul bagaikan pelangi kecil yang mewarnai sudut kehampaan hidupnya.
Menarik. Kehadiran mereka membuat Ayu sedikit merasa bahagia meski terkadang masih dilanda penasaran.
"Mamiii! Mau boba!" pekik Hana sambil menunjuk penjual boba yang tak jauh dari posisi mereka.
"Baiklah." Mereka mampir ke stand penjual boba yang Hana inginkan. Membeli tiga dengan tujuan yang satu akan diberikan kepada Zul. Setelah mendapatkannya, keduanya pergi ke salon Ayu guna menemui sosok yang sebenarnya telah berganti wujud lagi.
Pukul 12 siang tadi, Ayu sempat pulang ke rumah untuk makan siang sekaligus menengok keadaan Zul--barangkali dia sakit. Siapa sangka, ia harus dikejutkan oleh laki-laki yang sedang bersenandung lagu artis Korea tahun 90-an sambil memasak seolah itu dapur miliknya sendiri. Setelah menganalisa bahwa tidak ada tanda-tanda jika orang itu jahat, akhirnya, dengan was-was Ayu pun memberanikan diri untuk menghampiri dan bertanya kepadanya.
Mereka berbincang sembari memakan bersama masakan buatan Mawar yang bisa dibilang begitu cocok di lidah Ayu.
Namanya Mawar Amoora. Panggilannya Mawar. Cara bicaranya lembut dan keibuan. Katanya usianya 40 tahun. Ketika mencicipi masakannya, Ayu langsung teringat kepada ibu pantinya yang dulu pandai memasak masakan tradisional Korea dengan rasa yang khas.
Dia tidak menjadi masalah untuk Ayu. Tetapi, sekarang Ayu bingung bagaimana menjelaskan situasi itu kepada Hana. Terlalu aneh jika ia mengatakan bahwa dalam satu tubuh itu, dihuni oleh beberapa sosok yang berbeda-beda dan belum jelas semuanya.
Mungkin anak itu akan mempercayainya, tetapi Hana pasti akan bertanya banyak hal karena anak itu memiliki rasa ingin tahu yang besar dan suka penasaran terhadap sesuatu yang baru. Persis seperti Ayu. Alhasil, tadi Ayu berpesan kepada Mawar agar berpura-pura saja menjadi Zul.
"Zul!" pekik Hana yang kemudian berlari memeluk sosok tubuh laki-laki itu.
Dulu, pertama kali mereka bertemu dan bercerita, hal termudah yang bisa Ayu jelaskan kepada Hana perihal kondisi laki-laki itu adalah dia sosok yang kembali ke masa kanak-kanak karena kepalanya terbentur. Sebutan kurang ajarnya, "agak gila". Akan aneh jika Hana kembali bertanya, bagaimana bisa satu tubuh terdapat beberapa karakter dan memiliki latar belakang berbeda
satu sama lainnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
His 5 Secret Characters
Fiksi PenggemarKejadian pahit demi kejadian pahit menimpa hidup Nare yang kelam, melahirkan empat sosok lain yang ikut hadir dalam dirinya. Empat sosok yang menjadi tameng selagi dirinya bersembunyi bagai pengecut. Awalnya Nare pikir dia bisa memendam semua rasa s...