Happy reading🤍
Duduk dihalaman belakang rumah sambil menikmati pemandangan rumahnya Qia merenungi kehidupannya kedepan tidak terasa ia sudah melewati masa Mpls yang hanya tiga hari tapi terasa begitu lama bagi Qia ia bersyukur karena itu telah berhasil ia lalui meskipun harus penuh perjuangan, semua terasa berat karena ia bertemu dengan ketua OSIS abal-abal yang tidak ada jiwa-jiwa kepemimpinnya sama sekali bisanya hanya tebar pesona. Besok dia sudah resmi menjadi siswa SMA Tunas Bangsa Dinugraha.
"Qia kamu disini sayang" Reni mendekati Qia dan duduk disebelahnya
"Iya ma" jawab Qia dengan sedikit tersenyum"Kamu kenapa tadi pagi ga coba lagi Salim sama papa dan kakak kamu?" Reni bertanya dengan lembut dengan mengelus lembut Surai rambut Qia
"Huhhh" Qia menghelah napas panjang
"Aku capek ma terus-terusan ga dianggap disalahin terus" jawab Qia dengan pandangan lurus kedepan"Tapi katanya kamu pengen punya keluarga lengkap dan harmonis ya harus berjuang lagi,mama yakin suatu saat mereka akan menyayangi kita kan kamu sendiri dulu yang bilang ke mama kalau mereka itu sebenarnya sayang sama kita cuman ga mereka tunjukkin ke kita"
"Kamu ingat kan sayang?" Lanjut Reni"Iya ma,Qia akan berjuang lagi buat dapatin Kasih sayangnya papa, ka Deva dan kak kei" ucapnya dengan antusias
Reni hanya tersenyum melihat tingkah Qia"Nah gitu,baru anak mama"
Kemudian Reni menarik Qia dalam dekapannya"Ya allah, harus sampai kapan kami seperti ini harus dipaksa kuat berada di sekitar orang yang tidak menginginkan kami" batin Reni sambil meneteskan air matanya ia langsung menghapus air matanya dengan cepat takut terlihat oleh Qia
Tanpa keduanya sadari dari tadi Deva terus memperhatikan keduanya dari balkon kamarnya ada rasa iri melihat kedekatan keduanya tapi itu salahnya sendiri yang tidak pernah mencoba menerima mama tirinya itu gimana mau dekat.
*****
Sedangan dilain tempat tepatnya didalam kamar yang bernuansa putih Zendra bergelut dengan pikirannya dia baru saja mendapatkan info bahwa Qiara ternyata adiknya Deva beda ibu terus memikirkan Kenapa Qiara dan Deva saat mpls kemarin seperti orang yang tidak pernah kenal dan juga Qiara tidak memakai nama ayahnya seperti Deva dan kakaknya
Apa hubungan keluarga mereka kurang baik pikirnya.Tok tok tok
Mendengar ada yang mengetok pintu kamarnya Zen beranjak dari tempat tidurnya
Cklekk
"Kenapa bi?"
Tanya Zen kepada pembantu rumahnya"Anu den kata ibu Aden udah makan atau belum kalau belum makan dulu itu ditungguin ibu di meja makan"
Kata bi Nani panjang lebar"Mama udah pulang bi,tumben banget jam segini udah pulang?"
"Iya den katanya tadi kurang enak badan"
"Zen belum makan siang,bilangin ke mama bentar lagi Zen kesana bi"
"Iya den kalau gitu bibi ke bawah dulu, Permisi den" sambil sedikit membungkuk badannya
Zen hanya menganggukkan kepalanya kemudian kembali masuk ke kamarnya
*****
Di meja sudah terlihat wanita paru baya namun masih terlihat sangat cantik sedang menekuk wajahnya dengan kedua tangannya perlahan dia Firda mamanya Zen, Zen mendekati mama kemudian duduk di sebelah mamanya.
"Mama kenapa muka kusut gitu? Udah gitu tumben banget mama pulang cepat?" Tanya Zen dengan mengerutkan keningnya
"Kepala mama pusing banget tadi pas di butik"
Jawab Firda dengan memijat batang hidungnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Zeara
Teen FictionMenceritakan tentang kisah gadis cantik yang ceria Qiara Maharani Adelia dengan ketua OSIS yaitu Al-zendra Nugraha bagi Qiara Zen itu ketua OSIS yang paling nyebelin dan tidak ada jiwa kepemimpinannya sama sekali yang ada cuma tebar pesona. Disini...