LOST - 1

659 68 11
                                    

· · · ・ • 𓆩♡𓆪 • ・ · · ·

halloww, how are you?
don't forget vote and comment ya🧡

- happy reading -

· · · ・ • 𓆩♡𓆪 • ・ · · ·

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


· · · ・ • 𓆩♡𓆪 • ・ · · ·

17.05

"Ya Kak Taehyung kembaliin ponsel gue!!" pekik Beomgyu, tangannya terangkat mencoba mengambil kembali ponselnya dari tangan Taehyung. Namun sayang, tinggi badannya yang berbeda cukup jauh dari Taehyung membuatnya kesulitan untuk mengambil ponselnya kembali.

Taehyung tersenyum senang, lelaki itu berjinjit agar Beomgyu semakin tidak bisa mengambil ponselnya.

"Ambil coba kalau bisa!" ledek Taehyung, Beomgyu menghentikan aktivitas merebut kembali ponselnya. Dia duduk dengan bibir yang mengerucut lucu, tangannya terlipat di depan dada, sedangkan matanya memandang Taehyung kesal

"Kak, gue capek. Kembaliin sini!!" pinta Beomgyu, memaksa. Gimana engga capek coba, Taehyung cuma jinjit sedangkan Beomgyu, dia harus lompat-lompat biar bisa dapat lagi ponselnya. Tapi ya, usahanya ngga membuahkan hasil gara-gara Taehyung yang terlampau tinggi darinya.

Taehyung tertawa, kemudian tangannya terulur mengembalikan ponsel milik Beomgyu, "Nih ganteng. Ngga usah cemberut gitu, makin jelek lo jadinya." ujar Taehyung, tangannya kemudian mengusak rambut Beomgyu membuatnya menjadi sedikit berantakan, Beomgyu mendelik tajam.

"Ih sana pergi kak! Nyebelin banget!" usir Beomgyu mendorong tubuh Taehyung hingga membuat lelaki itu hampir tersungkur. Kuat juga tenaganya.

"Iya-iya, gue pergi nih." kata Taehyung kemudian pergi berlalu meninggalkan Beomgyu sendirian.

Setelah kepergian Taehyung, Beomgyu kembali pada aktivitas bermain game di ponselnya yang tadi sempat tertunda karena ulah Taehyung.

· · · ・ • 𓆩♡𓆪 • ・ · · ·

17.15

"PARK JIMIN SINI LO!"

Hoseok kembali berlari mengejar Park Jimin yang merebut snack nya. Snack itu di beli oleh Hoseok sepulang kuliah, baru saja pemuda itu duduk di bangku yang di sediakan di belakang rumah mereka eh tiba-tiba datang seorang Park Jimin yang dengan sigap merebut snack milik Hoseok. Dan berakhir dengan seperti ini, olahraga— kejar-kejaran keliling rumah.

"HOSEOK JANGAN TERIAK-TERIAK, KASIAN KUPING GUE!!" pekik Seokjin, kedua tangannya menutup telinga guna mengurangi frekuensi suara temannya itu. Dia sedang menikmati mangga sambil menikmati udara sore hari bersama Namjoon tadi sebelum dua manusia itu datang dan berbuat ulah.

"LO JUGA TERIAK KAK!" balas Jimin yang masih setia berlarian dengan Hoseok.

"Etdah, diem napa! Gue lagi belajar ini." ujar Namjoon, namun nampaknya tak ada yang mendengarnya. Pemuda itu mendengus.

Karena takut materinya tidak bisa masuk ke kepala, akhirnya Namjoon menutup bukunya meninggalkan halaman rumah menuju kamarnya. Pusing dia mendengar teriakan teman-temannya itu.

Sebelum kembali ke kamar, Namjoon singgah terlebih dahulu ke dapur sekedar untuk melegakan tenggorokannya. Haus setelah sedari tadi hanya membaca buku dan juga makan.

tok tok tok!

Namjoon melihat ke depan, ah ada Beomgyu ternyata. Tadi dia berniat untuk ke depan, tapi ternyata ada Beomgyu lebih baik minta tolong kepada laki-laki itu saja.

"Beomgyu, tolong bukain pintunya. Kali aja tukang galon," ujar Namjoon dari dapur. Beomgyu mendengus pelan, "Oke Kak Njoon!" jawab Beomgyu sedikit berteriak, dia mem-pause gamenya terlebih dahulu setelahnya pemuda itu bangkit menuju pintu depan rumahnya. Mengecek siapa yang datang sore-sore begini. Tak biasanya.

Fyi, mereka ini sebenarnya dari keluarga yang berbeda, tapi tidak semua sih. Hanya saja sekarang mereka tinggal di rumah kos yang sama, uangnya patungan kok tenang aja. Walaupun juga jarak rumah mereka tidak jauh satu dengan yang lainnya, tapi entah ide datang darimana mereka ingin tinggal satu rumah agar lebih dekat satu sama lain, katanya.

Oke kembali kepada Namjoon dan Beomgyu.

Namjoon berjalan menuju ruang tamu melihat siapa yang datang sore-sore begini.

"Siapa Gyu?" tanya Namjoon kepada Beomgyu, namun dirinya tak mendapati seorang pun di ruang tamu. Matanya menelisik sekitar, penglihatannya menangkap sebuah kertas di depan pintu rumah mereka. Namjoon mendekati kertas tersebut, kertasnya begitu lecek. Mata Namjoon terbelalak setelah Ia mengetahui isi surat tersebut, dia kembali menatap sekeliling mencari sosok Beomgyu, namun nihil pemuda itu tidak ada di sekitar rumah mereka.

· · · ・ • 𓆩♡𓆪 • ・ · · ·

21.45

"Jadi, ada apa?" tanya Yoongi mengawali perbincangan malam mereka. Namjoon menghembuskan nafas pelan, perlahan tangannya merogoh saku celananya mengeluarkan sebuah kertas yang di temukannya sore tadi. Seokjin yang paling dekat dengan Namjoon mengambil kertas tersebut, membaca apa pesan dalam surat tersebut dengan agak keras agar yang lain juga tahu.

Hey boy! Gue temen kalian nih. Ups temen? Sejak kapan kalian temenan sama gue, engga pernah kan? Hahaha. Oh ya gue pinjem satu temen kalian ya, lumayan buat jadi kelinci percobaan.
-1007

Selesai membacanya, Seokjin meremas kuat kertas di tangannya, membuat kertas itu semakin lecek. Matanya menatap seluruh teman-temannya. Giginya bergemelatuk tanda dia benar-benar marah.

"Siapa yang berani buat bercandaan kaya gini?" tanya Seokjin, yang terdengar seperti desisan yang menyeramkan. Aura pemuda itu begitu mendominasi sehingga terasa seperti mengintimidasi yang lainnya. Yang lain diam, tak ada yang menjawab. Mereka juga tidak tahu siapa yang berbuat seperti itu. Mungkin.

Ting!

Suara pesan masuk berbunyi memecahkan keheningan ke sebelas pemuda itu. Yeonjun, selaku pemilik ponsel meringis. Kenapa ada pesan masuk disaat seperti ini? Memalukan sekali.

"Buka pesannya, kali aja penting." ujar Namjoon.

Yeonjun mengangguk kecil, dia merogoh saku celananya. Ponselnya dibuka, terlihatlah siapa yang mengirimkan pesan tersebut.

+821657xxxxx
Beomgyu cantik ya, gimana kalau tubuhnya gue hiasi? -1308.

Hiasi? Maksudnya? Eh tunggu, nomor tidak dikenal? Siapa?

"Siapa, Njun?" tanya Jimin memecahkan lamunan Yeonjun. Pemuda itu menggeleng, "Cuma temen kok kak," ujar Yeonjun, berbohong. Jimin mengangguk, mempercayai jawaban Yeonjun.

Hft, untung ngga ditanya pesannya apaan, kalau iya bisa ribet gue nantinya.

"Kita kembali ke topik awal. Ada yang kurang kerjaan lalu buat kek beginian?" tanya Seokjin, semuanya menggeleng tanda tak ada yang berbuat hal tersebut. Sebenarnya siapa yang iseng dan membuat masalah seperti ini?




















































TBC-

hay.

[✓] LOST || BTSTXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang