——————————
Jungwon:— “maaf gue ga bisa”
——————————
Jungwon menatap kosong handphone nya, Naeun tidak berhenti menanyakan perihal kemarin lewat pesan.
Dengan terpaksa, Jungwon menekan tombol telfon untuk menghubungi Naeun
“iyaa won?! Apa kau menerimaku?” tanya Naeun dari sebrang sana, suaranya nampak penuh harapan.
“Naeun.. maaf gue gabisa” jawab Jungwon penuh keyakinan.
“gara gara dia ya..?”
Tangan Jungwon mengepal kuat, ada sedikit rasa takut dihatinya. Jujur saja, Jungwon tidak ingin menyakiti siapapun. Tapi yang dilakukan Naeun itu sudah melewati batas.
“jangan bawa-bawa dia Naeun!” nada bicara Jungwon mulai meninggi. Dia tidak suka teman baru nya dibawa bawa.
Tunggu? Sejak kapan Jungwon menganggap Sunoo adalah temannya?!
“jujur saja won,kau tidak pernah bersikap seperti ini padaku... Hiks..”
Jungwon langsung mematikan panggilan secara sepihak, dia muak.
Sun?
Noo?|
Lo dimana?|Jungwon meletakkan handphone nya dengan malah di kasurnya, ntah kenapa pikirannya terus memikirkan lelaki yang mengobati tangannya beberapa hari yang lalu.
Ting!
Sun?
|Di cafe xx
|Aku lagi kerjain tugas, kenapa won?Gue kesana|
Setelah membalas, ia bangkit dari kasurnya kemudian mengambil jaket dan pergi menemui Sunoo.
“MAU KEMANA KAMU!?”
Baru saja tangannya menggapai pintu, sudah ada hal yang tidak mengenakkan.
“peduli apa ayah sama aku?” tegasnya lalu pergi dari sana, tidak peduli dirinya dicap sebagai anak durhaka atau apa, dia hanya ingin bebas.
***
“Won! Disini” Sunoo melambaikan tangannya untuk memberi sinyal pada Jungwon yang baru memasuki kafe.
“udah lama?”
“mhmm, sekitar 45 menit mungkin, tadi aku pesanin kamu milkshake coklat ngga papa kan?”
Dari raut wajahnya, Sunoo tau Jungwon sedang mengalami sesuatu yang tidak enak.
“won? are you okay?”
“i'm okay Noo, always”
Raut khawatir itu, sedikit menenangkan Jungwon.
Jungwon's POV
Apa yang harus gue lakuin sekarang? kenapa semua kata-kata yang udah gue siapin tadi hilang gitu aja gara-gara lihat muka dia!?
tapi jujur, gue suka lihat dia. Rasa khawatirnya, Rasa kemanusiaannya, semuanya..
Gue ngga tau apa yang merasuki pikiran gue sampai mikir kaya gitu.
“Noo?”
Dia fokus sama buku bukunya, sesekali cemberut waktu dia ngga berhasil jawab soal yang susah. Lucu.
“Noo? Woi” Gue panggil lagi karena dia ngga jawab.
“iya won?”
“maaf sebelumnya, gue kacauin sesuatu”
Suatu hal yang selalu gue ingat, lebih baik jujur daripada menimbulkan hal yang lebih buruk.
“soal Naeun, gue nolak dia..”
“kenapa dito—”
“gue gasuka sifat dia yang pemaksa Noo”
Dia ngeliatin gue dengan tatapan yang gabisa gue pahamin, yang jelas, mata dia bilang kalau dia sedang khawatir.
“gue minta lo buat jaga diri, karena mungkin dia bakal ngelakuin hal-hal yang mengerikan ke lo atau temen deket gue”
“maksudnya? kenapa dia gitu?”
Pupil nya melirik tangan gue yang masih di plaster. Boleh ga sih gue geer kalau dia khawatir sama gue?
“gue bakal lindungin lo, tapi karena gue ngga selalu disisi lo jadi gue minta buat jaga diri”
kepala dia angguk angguk lucu, gue harap lo baik-baik aja Noo.
“Noo, ada lagi yang mau gue tanyain”
untuk hal ini, gue bener bener kepo Noo, maaf sebelumnya.
“akun 'lovingurself' itu punya lo?”
Jungwon POV end
———————
Sunoo:– “b-bukan.. aku ngga punya akun itu”
– “won maaf, aku jujur.. itu akun aku”
—————
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Jungwon & Sunoo
Fanfiction[END] book ini alur nya ditentukan oleh readers, jadi kalau mau jawab dipikir dulu biar nda sad end HAHAHA bxb! homophobic go away