O6

2.6K 347 41
                                    

—————
Sunoo:

– ceritain semuanya dengan jujur

——————



“Sunoo? ceritain semuanya ke gue”

Jungwon menangkup pipi Sunoo, mengelusnya pelan, bersikap lembut agar si manis berkata sejujur-jujurnya.

“Naeun kirim pesan, dia ajak aku ketemuan sama bilang kalau dia bakal nyakitin kamu kalau aku ngga datang kesana, jadi aku nurut buat nemuin dia disana–”

“terus lo ga waspada? Naeun terobsesi sama gue, Noo!” sahut Jungwon, bahkan dia tidak menyadari kalau nada bicaranya sedikit meninggi.

“lo korban keduanya tapi gue harap lo jangan dengerin dia buat ngejauh dari gue” lanjutnya

Sunoo menatap lelaki didepannya, sorot mata nya terlihat dia sedang serius sekarang.

“maaf, lain kali aku lebih waspada sama seseorang..”

Entah kenapa Sunoo merasa sangat bersalah, dia menemui perempuan itu agar Jungwon aman tapi tetap saja Jungwon yang terluka.

Pipi Sunoo menggembung lucu, ia larut dalam pikirannya sendiri. Begitu pula Jungwon.

10 menit mereka tetap diam. Sampai..

“sampai kapan kalian diem dieman kaya gini?” Haruto yang daritadi diam akhirnya bersuara.

“won, lo gausah sok tsundere deh. Anterin Sunoo pulang”

“e-ehh ngga deh, aku bisa pulang sendiri”

Sunoo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, sedikit merasa canggung.

“gue antar aja, ayo pulang”

Jungwon berdiri kemudian memakai hoodie milik Haruto, tangan kiri nya menggenggam tangan mungil milik Sunoo. Setelah kejadian tadi, Jungwon benar benar ingin melindunginya.







.
.
.








keesokan hari nya..

Sunoo berangkat sedikit lebih siang dari biasanya. Masih ada sedikit rasa trauma dari kejadian tadi malam. Tapi ntah kenapa ia merasa lebih tenang kalau sudah memikirkan Jungwon.

“Sunoo!”

Si manis yang tadi dia panggil sedikit terkejut.

“kok tiba tiba?!”

“gue mau tanggung jawab atas kejadian kemarin, jadi hari ini gue mau kita berangkat bareng”

Sunoo masih terdiam, bukankah biasanya Jungwon tidak pernah sepeduli ini? bahkan saat tangan nya tertusuk paku saja dia dipaksa peduli.

“sunoo~ ayo berangkat”

Si manis mengangguk lalu berjalan mengekori lelaki didepannya.


Ketika sampai disekolah, mereka berdua berpapasan dengan Naeun. Naeun tersenyum kecil dengan muka bersalahnya, tapi senyumannya langsung luntur ketika matanya bertemu dengan Sunoo.

“temenin gue ke taman belakang, tapi kita ke kelas dulu buat naruh tas”

Sunoo mengangguk kemudian tersenyum.

“Naeun, lo mau ikut?” tanya Jungwon tiba tiba.

“mau! ayoo”

Naeun menyenggol Sunoo lalu memeluk lengan kanan Jungwon.







.
.
.











“sebenarnya mau kamu apasih won...”

Lelaki manis itu menatap wajahnya sendiri di cermin.

“menyedihkan.. pecundang.. bodoh..” gumamnya.

Harusnya Sunoo sadar kalau dia hanya bisa mencintai dalam diam.

Tadi pagi, Naeun menyatakan perasaannya didepannya, rasanya menyakitkan.




Sementara disisi lain, Jungwon bingung harus menjawab apa jika bertemu Naeun besok.

Jungwon belum menjawabnya. Kalau dia menerimanya, itu akan menyakiti Sunoo. Sebaliknya, kalau ia menolak, maka nyawa Sunoo dalam bahaya.

“sialan, kenapa harus Sunoo sih.. sialnya lagi kenapa gue gamau kehilangan Sunoo?”





————————
Jungwon:

– “maaf gue gabisa”

– “ayo pacaran, Neun”
————————

Aku kembali, maaf lama ngga up terus chap ini pendek :(

Tugasku lama lama ngelunjak huweee, pingin diemin tugasnya tapi aku ngincar peringkat :(

Tentang Jungwon & SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang