O9

2.6K 272 41
                                        

Sunoo:
— Lapor pada Jungwon

——————————

“Jungwon?” tangan Sunoo menyentuh lengan Jungwon dengan hati-hati.

“iya?”

roomchatnya dengan Naeun ia tunjukkan kepada Jungwon, tidak ada jawaban apapun dari Jungwon. Hanya saja, raut wajah Jungwon terlihat berubah drastis.

“ayo kesana, gue temenin”

Sunoo mengangguk lalu pergi membeli roti sebelum menghampiri Naeun, ntah apa tujuannya kali ini. Intinya, Jungwon tidak akan membiarkan Sunoo terluka sedikit pun.

Handphone yang Sunoo titipkan padanya ia buka, membuka roomchat itu lagi lalu membalasnya.

diam diam, Jungwon sudah menyiapkan rencana dengan cepat diotaknya. jika Naeun macam-macam, ia tidak akan pernah memaafkannya.

“sudah?” tanya Jungwon ketika melihat Sunoo membawa dua bungkus roti coklat ditangannya.

“humm, ayo kesana”







*****





Sunoo masuk terlebih dahulu ke ruang kesehatan, sedangkan Jungwon memperhatikan mereka dari luar jendela.

Naeun terbaring dikasur dengan tenang, sepertinya dia sedang tertidur.

“Naeun? ini roti yang kamu minta, aku—”

Grep!!

Lengan Sunoo dicengkeram tiba tiba, ia terkejut tapi tidak melakukan perlawanan apapun. Sunoo ingin tau sejauh mana perempuan ini bertindak diatas obsesinya.

“Naeun!”

Jungwon memukul tangan Naeun dengan tenaga yang cukup kuat akibat emosi.

“kenapa won? Kenapa?! kenapa kamu nolak aku?!” Naeun menjambak rambutnya sendiri. kondisinya sedikit berantakan akibat ulahnya sendiri.

Jungwon menepuk pundak Sunoo lalu menyuruhnya keluar dari ruang kesehatan sebentar saja.

“lo belum jadian sama gue aja udah kaya gini”

“maksudmu apa won? aku itu sayang kamu!” untuk kesekian kalinya, Naeun berteriak lagi.

“lo ngga sayang sama gue, Naeun” ucap Jungwon penuh penekanan.

“jauhin gue, please”

Tangan Naeun mengepal, matanya melirik Sunoo yang masih asik dengan pikirannya sendiri.

“jangan salahin dia”

Naeun mengambil gelas kaca didekatnya lalu melemparnya ke arah Sunoo, untung saja Sunoo dengan refleknya langsung menghindar.

“Naeun! Saya kira kamu sudah berubah!” Seorang guru atau biasa dikenal dengan Yeora ssaem yang bertugas mengawasi Naeun selama disekolah ini datang tepat waktu. Ia menarik Naeun keluar dari ruangan kesehatan lalu membawanya ke ruangan pribadi milik Yeora.

“lo baik-baik aja kan?”

Sunoo mengangguk lalu tersenyum manis.

“terimakasih, Jungwon”

satu hal yang baru Jungwon sadari, Sunoo ternyata memiliki senyum yang sangat manis.



*****








“gue ga nyangka dia bisa obses kaya gitu, padahal dulu dia baik banget”

Sunoo tertawa kecil, takdir itu lucu.

“kenapa lo ketawa?” tanya Jungwon. Bibirnya sedikit ia majukan karena kesal, Jungwon pikir Sunoo tertawa diatas penderitaannya.

“jangan salah paham won, aku ketawa karena ingat waktu tanganku kena paku”

“oh yang waktu itu?”

Sunoo mengangguk lalu melihat telapak tangannya yang terdapat bekas luka.

“ngga nyangka aja kita bisa jadi teman”

Saat ini mereka berdua berada ditaman, Jungwon yang tidak ingin pulang dan sangat Sunoo paham akan hal itu jadi dia memutuskan untuk menemaninya.

“ya, lo yang bener-bener ngerti perasaan gue”

Jungwon menoleh, ia tersenyum. Senyum yang belum pernah ia perlihatkan ke orang lain selain Haruto.

“i–itu.. aduh kok jadi gini sih..” Sunoo menggerutu.

“Noo?”

“ya?”

“andai aja gue tau kalau lo yang punya akun dari dulu, tangan gue ga bakal ada bekas”
Jungwon mengangkat tangan kirinya, terlihat jelas beberapa bekas minggu lalu.

“jangan lagi oke?” Sunoo mengelus bekas luka Jungwon.

“iya, tapi ada perjanjian”

Sunoo menatap mata Jungwon, ada banyak harapan dimatanya.

“..”






————————————
PILIHAN TERAKHIR!!
Dua pilihan ini yang bakal nentuin sad ending atau happy ending

Jungwon:

—“jadi pacar gue”

—“apapun yang terjadi, tolong jangan pergi”
————————————

Tentang Jungwon & SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang