——————
Sunoo:- "Emm.. Aku disuruh nemuin seseorang, boleh ngga?"
——————"emm.. Aku disuruh nemuin seseorang boleh ngga?"
Alis Sunghoon terangkat, apa Sunoo tidak tau ini sudah malam?
"besok ngga bisa?"
Bingung. Sunoo benar benar bingung sekarang, Sunoo tidak pandai berbohong jadi ia tidak tau harus membuat alasan seperti apa.
"dia mau nya sekarang kak"
"kakak antar ya"
Ting!
Tidak dikenal
|harus sendirian
|jangan ada yang nemenin
|atau nyawa Jungwon dalam bahayaSunoo merinding, ia bahkan menggigit kuat bibir bawahnya karena sedikit takut dengan orang asing ini.
"noo? kakak antar ya"
"ngga perlu kak, biar aku sendirian aja"
Biarpun Sunoo adalah adik tirinya, Sunghoon tetap merasa khawatir padanya.
"tapi ini sudah malam noo"
"aku sudah besar kak!"
Seribu kali sial, ketakutan Sunoo membuatnya tak sengaja membentak Sunghoon.
"yaudah"
Sunoo menghela nafasnya sebentar kemudian pergi ke lokasi seseorang itu berada.
.
.
."kim Sunoo ya?"
Seseorang yang memakai hoodie hitam itu tersenyum miring melihat kedatangan Sunoo.
"siapa ya? tolong jangan lakuin aneh aneh"
Sunoo mendekatinya pelan pelan. Tangan nya sedikit berkeringat, padahal udara nya sangat dingin.
perempuan didepannya membuka tudung hoodie nya. Menampilkan wajah yang orang orang bilang itu cantik. Tapi menurut Sunoo itu hanyalah wajah licik.
“naeun? to the point aja, ini sudah malam”
“mulai sekarang jauhi Jungwon atau lo bakal mati!”
Sunoo berusaha tetap tenang, padahal dia sedang ketakutan sekarang. Naeun membawa pisau yang kelihatannya tajam di tangan kanannya yang seperti akan ia gunakan untuk melukai Sunoo.
“aku tidak mendekatinya, jadi kenapa harus menjauhinya?«
“bohong!!”
Tangan Naeun dengan cepat mengarahkan pisau itu kearah leher Sunoo. Saat hampir mengenai leher putih itu, tangan seseorang sudah menghentikannya terlebih dahulu.
"lo apain Sunoo gue bang*at?!"
Kedua nya terdiam, Sunoo yang masih syok dan Naeun yang bukannya melukai Sunoo tapi Jungwon.
"w - won? l - lo ngapain di sini?!"
Jungwon mengambil pisau tadi kemudian memberikannya ke Haruto.
"gue yang harus nya nanya sama lo, apa alasan lo hampir bunuh Sunoo?"
Bukannya menjawab, Naeun malah menangis lalu pergi dari sana.
"noo? lo gapapa kan?" Tanya Jungwon.
"tanganmu-"
"bukan masalah, cuma luka kecil"
Sunoo mendengus kesal, luka kecil apanya?! Tangan Jungwon hampir ter iris tadi!
"ayo kerumah gue dulu, luka lo parah won" sahut Haruto.
Flashback on
Jungwon hari ini memutuskan menginap dirumah Haruto, bosan mendengar keributan dirumah nya sendiri. Ia butuh istirahat.
'kenapa gue cemas sendiri ya? ortu gue ga saling bunuh kan?' batin Jungwon.
"to, anterin gue jalan jalan dong"
Ucapan Jungwon langsung dihadiahi tatapan datar Haruto.
"lo liat jam noh, masuk angin ntar"
"anterin dong babi, pikiran gue keruh nih"
Haruto akhirnya memilih menemani Jungwon, ia tau temannya ini sedang suntuk, daripada Jungwon tertekan mending dia yang ngalah.
"yaudah kuy"
4 menit perjalanan, mobil Haruto tiba tiba berhenti.
"napa to?"
"kaya ada yang lagi ribut"
Jungwon keluar dari mobil Haruto, membuat sang pemilik mobil bingung dibuatnya. Jungwon jarang pake banget peduli sama urusan orang lain.
"SUNOO!"
Jungwon langsung berlari ke arah Naeun, tanpa pikir panjang ia langsung memegang pisau yang hampir mengenai leher Sunoo.
Flashback off
"maaf, tanganmu jadi luka gara gara aku"
Sunoo membersihkan luka Jungwon dengan telaten. Ntah kenapa, bagi Sunoo ini rasanya deja vu.
"lukamu parah won, harusnya jangan bantu aku tadi"
"jadi lo mau mati disana gitu?"
Sunoo menunduk, tangan nya masih sibuk mengobati.
"maaf.. tanganmu hiks.. Tanganmu luka parah gara gara aku"
"ssstt jangan nangis. Ceritain ke gue, kenapa lo keluar tengah malam gini? Naeun yang suruh?"
———————
Sunoo:- alihkan topik
- ceritain emuanya dengan jujur
———————
Halooo, kangen ga nih? 🙁

KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Jungwon & Sunoo
Fanfic[END] book ini alur nya ditentukan oleh readers, jadi kalau mau jawab dipikir dulu biar nda sad end HAHAHA bxb! homophobic go away