9

1.2K 144 10
                                    

Hari berlalu hari ini pekerjaan jihoon cukup sedikit yang ada dimeja padahal jihoon berharap dokumen yang yang harus ia kerjakan banyak agar tak menghadiri pernikahan wonwoo dan mingyu hari ini yang mungkin jihoon tak datang.

Pagi ini juga sepertinya ada pemeriksaan mendadak oleh soonyoung dan hang lain namun kali ini jihoon tak lagi di salahkan karena memang ia tak makan apa pun pagi ini termasuk sarapan.

Ya jihoon hanya memasak sarapan untuk jisung mengingat pagi ini jisung banyak sekali mengomel karena hari ini pelajaran olahraga yang membuatnya malas setengah mati.

Sidak berjalan dengan lancar bahkan tak ada kendala, jihoon bergegas mengerjakan tugasnya lagi jika biasanya jihoon bisa mengerjakan 20-30 dokumen hari ini entah mengapa ia hanya mendapat tujuh dokumen saja.

Dan itu selesai tepat setelah jam makan siang sungguh ia ingin lembur atau bahkan tidak pulang dari pada harus menghadiri pernikahan wonwoo dan mingyu.

"Permisi"ujar jihoon setelah mengetuk pintu
"Masuk"sahut soonyoung
"Permisi Presdir saya ingin memberikan dokumen ini pada sekertaris Lee"

Soonyoung hanya mengangguk untuk jawaban dan bergegas menghampiri meja Chan yang sudah bersih dengan dokumen yang sudah selesai dikerjakan.

"Cepat sekali Hyung kau mengerjakannya?"tanya Chan santai
"Hehehe...Chan apa ada tambahan berkas lagi?"tanya jihoon
"Berapa berkas Hyung?"
"20 mungkin"
"Kau ingin menginap di kantor Hyung?"
"Tidak hanya saja setidaknya bisa membuat ku pulang hampir tengah malam"
"Kenapa begitu?"
"Aku malas menghadiri pernikahan teman ku"
"Kenapa malas"
"Kau banyak tanya sekali, ada tidak?"
"Presdir Kwon, jihoon-ssi meminta tambah berkas dengan alasan malas menghadiri acara penting temannya"

Terkutuklah mulut Chan dan itu dari jihoon salah satu alasannya malas karena kemungkinan besar soonyoung juga hadir dalam acar itu mengingat soonyoung teman wonwoo dan mungkin rekan kerja mingyu.

"Acara apa jihoon-ssi?"tanya soonyoung
"Pernikahan Presdir"sahut jihoon
"Bukankah tidak sopan menolak undangan itu"
"..."
"Sayangnya tak ada berkas tambah untuk kau kerjakan jihoon-ssi, karena acaranya hari ini kau bisa pulang lebih dulu"
"Baik Presdir"

Jihoon bisa apa jika Soonyoung bicara seperti itu sungguh ia tak ada nyali untuk datang ke acara pernikahan wonwoo bahkan untuk membereskan meja kerja saja jihoon malas.

Jihoon beranjak ke luar dengan keadaan sungguh malas dan itu membuat jihoon memilih duduk di samping pak kang yang sedang bertugas.

"Nak jihoon di pecat?"tanya pak kang membuat jihoon terkejut
"Ish...bapak kalau saya di pecat saya makan apa bapak, empat adik saya masih butuh sekolah dan makan juga, doanya jelek ah"sahut jihoon
"Ya maaf nak jihoon, bapak kita nak jihoon di pecat karena masih jam segini nak jihoon sudah sudah dibawah"
"Saya di suruh pulang pak"
"Wah tumben kalau saya sudah langsung cus pulang"
"Masalahnya hari ini teman saya menikah dan saya tak mau menghadiri pernikahan itu"
"Apa terkait dengan rumor yang menyebar itu?"
"Iya...saya trauma pak bertemu dengan mereka, meski rumor bilang saya Jahat tapi saya tak begitu masa orang jahat trauma kan aneh pak"
"Saya juga bingung kenapa rumor itu bilang nak jihoon jahat padahal nak jihoon baiknya minta ampun"
"Bapak bisa saja memuji saya"
"Kalau nak jihoon tak mau datang titip hadiah saja dan surat untuk teman nak jihoon"
"Benar juga, kalau begitu saya pulang dulu ya pak mau cari hadiah"
"Hati-hati nak jihoon"
"Terimakasih pak sarannya"

Jihoon bergegas untuk pulang dan mencari kado untuk wonwoo dan mengirimkam hadiah itu pada jasa pengiriman cepat jadi ia tak perlu susah-susah menghadiri acara pernikahan wonwoo dan mingyu.
.
.
.
Tahu apa yang jihoon lakukan saat ini? Yang jihoon lakukan saat ini adalah berdiri di depan gedung pernikahan wonwoo dan mingyu yang sudah rapi dengan stelan jas yang ia kenakan.

Tadinya jihoon tak ingin datang tapi mengingat hati ini soonyoung memberi tugas hanya sedikit mau tak mau jihoon datang, dari tempatnya berdiri dapat jihoon lihat jika semua temannya, hyungnya dan soonyoung datang dengan menggunakan mobil berbeda dengan dirinya dengan taxi.

"Hah...hanya sebentar ji tidak lama"

Langkah kaki jihoon berjalan menuju gedung pernikahan itu dengan santai walau sebetulnya jihoon gugup setengah mati padahal bukan dia yang akan menikah.

Sesampainya di gedung pun jihoon harus menunggu cukup lama sebelum jihoon menemui wonwoo di ruang tunggu pengantin namun sepertinya tidak bisa karena jeonghan dan yang lain sepertinya akan mendampingi wonwoo.

"Ji Hyung"seru seungkwan yang datang entah darimana
"Eoh seungkwan-ie kau juga di undang?"tanya jihoon
"Aku ikut dengan kekasih ku Hyung, ia teman mingyu Hyung, Hyung sendiri?"
"Aku tamu wonwoo"
"Kenapa tidak masuk kesana?"
"Sepertinya tidak bisa, aku bisa melihatnya dari jauh"
"Ingin ku temani?"
"Tidak perlu, aku titip ini saja berikan saat kau bersalaman dengan wonwoo nanti"
"Hyung yakin tak ingin lihat dari dekat?"
"Yakin...sudah sana temui kekasih mu"

Seungkwan meninggalkan jihoon dan bergegas menghampiri kekasihnya yang sudah menunggu, di acara utama pun jihoon hanya melihat dari ambang pintu ia tak berani mendekat melihat sahabatnya bahagia itu sudah cukup untuknya.

Langkah kaki seungkwan berjalan mendekati wonwoo dengan senyuman sekilas seungkwan masih melihat jihoon ikut kedalam acara pernikahan

"Wonwoo-ssi"panggil seungkwan
"Oh kau kekasih hansol"sahut wonwoo senang
"Betul, aku kemari ingin memberikan ini untuk mu dari seseorang"
"Siapa?"
"Dari jihoon Hyung"
"Jihoon datang? Dimana dia aku tak melihatnya?"
"Tadi aku sempat melihatnya tapi sekarang sepertinya sudah pulang"

Dengan cepat wonwoo berlari keluar untuk mencari jihoon yang utama bagi wonwoo adalah membuat semuanya berbaikan dengan jihoon, tak hanya wonwoo semua juga ikut terutama soonyoung yang berlari menyusul wonwoo dan mingyu.

Jihoon berjalan dengan santai untuk keluar gedung melihat seungkwan memberikan hadiahnya pada wonwoo itu sudah cukup namun langkah jihoon harus terhenti saat mendengar namanya di panggil.

Anggap jihoon sedang bermimpi melihat wonwoo dan mingyu ah bukan semua berlari kearahnya bahkan soonyoung juga ikut, hei ini pernikahan wonwoo dan mingyu kenapa malah mengejarnya.

"Yak! Lee jihoon!"

Plak!

Satu tamparan tepat mengenai pipi jihoon dengan kencang bahkan terpampang jelas gambaran tangan itu pada pipi putih jihoon.

Bukan wonwoo tapi jeonghan yang memandang jihoon penuh dengan kebencian tak hanya itu jeonghan tapi juga beberapa dari mereka.

"Untuk apa kau kemari? Ingin menghancurkan pernikahan wonwoo dan mingyu"cerca jeonghan
"Tidak Hyung, sungguh aku tak ada niat seperti itu"sahut jihoon
"Kau itu harusnya sadar setiap ada kau yang ada kami terluka dan terkena sial mu"bentak jeonghan
"Kau itu pembunuh nyonya Choi untuk apa kau datang ke pernikahan sahabat kami"celetuk Jun
"Karena calon ibu mertua ku harus meregang nyawa, dasar pembunuh"ujar jeonghan
"AKU BUKAN PEMBUNUH!"teriak jihoon tepat di muka jeonghan

Bugh!

Satu pukulan mengenai rahang jihoon dengan keras dari seungcheol yang tak terima kekasihnya di teriaki oleh jihoon semua terdiam begitu juga soonyoung.

"Harusnya kau sadar tempat mu bukan disini"ketus seungcheol
"Yak! Aku mengundang jihoon itu untuk berdamai dengannya buka melihatnya kalian tampar dan pukul, perlu kalian tahu kalian datang itu karena undangan atas nama mingyu dan undangan jihoon itu atas nama ku jihoon itu tamu ku"kesal wonwoo
"Kau dengar bahkan hanya demi kau wonwoo sampai harus meletakan nama kami dalam undangan mingyu, kau itu pengacau jihoon"ujar jeonghan sebari mendorong jihoon dari kebelakang
"Sungguh Hyung aku tak tahu Hyung"sahut jihoon
"Tak tahu atau pura-pura tak tahu"ujar jeonghan lagi
"Hyung berhenti Hyung, lantainya licin"ujar jihoon
"Kenapa kau takut untuk melukaiku di depan banyak orang?"ujar jeonghan.
"Bukan Hyung"
"Akhaaa...."

"HYUNG!"

Dugh!

Bugh

Bugh

Bugh
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang