Di suatu pagi itu, si Kancil berjalan-jalan dalam hutan seperti biasanya. Ia sesekali berhenti memakan rumput-rumput hijau yang dilewatinya sepanjang perjalanan. Kancil sendiri merupakan binatang yang terkenal gesit dan lincah, sehingga ia dapat bergerak dengan cepat.
Belum lama Kancil berkeliling hutan, tiba-tiba langit mendadak gelap gulita. Langit terlihat sangat gelap, disertai angin kencang serta kilat juga halilintar mengubah langit terlihat lebih suram. Kancil pun segera menyadari hal tersebut.
"Wah! Sepertinya akan terjadi badai, aku harus segera pulang," kata Kancil dalam hati.
Kancil segera berlari dengan kencang. Untung saja ia gesit dan lincah, sehingga Kancil dapat melompati semak, batu, juga ranting pohon yang menghalangi jalannya. Namun ketika Kancil melompati sebuah ranting pohon yang melintang, ia terperosok ke dalam sebuah lubang.
"Grussaaakk!" terdengar suara tubuh si Kancil terperosok dan terjatuh ke dalam lubang dengan keras.
Ternyata si Kancil terjatuh dalam sebuah lubang jebakan, mungkin itu perangkap yang dibuat para pemburu untuk menangkap hewan buruannya. Melihat situasi yang ia hadapi, Kancil tidak kehabisan akal. Dengan susah payah Kancil berusaha keluar, tapi sayang sekali ia tidak berhasil.
Lubang tersebut sebenarnya terlalu dalam untuk tubuh Kancil yang kerdil. Setelah mengerahkan semua tenaga dan akalnya, akhirnya si kancil menyerah karena kelelahan.
Ketika si Kancil sedang beristirahat, Gajah datang dan menengok dalam lubang.
"Wah wah wah, kasian betul! Si Kancil yang terkenal banyak akal dan pandai menghindar kini terlihat tak berdaya terjebak dalam lubang. Hahaha..." kata Gajah dengan nada mengejek.Kancil awalnya geram mendengar ejekan Gajah. Namun tidak lama ia memiliki ide untuk membalas tingkah buruk Gajah.
"Siapa yang bilang aku terjebak?" Kancil membalas perkataan Gajah.
"Kamu ini, masih mau berkelit rupanya. Sudah jelas-jelas kamu terjebak dalam lubang dan tak bisa keluar kan? Kasian sekali kamu ini Cil!" ucap Gajah sembari tetap mengejek Kancil.
"Gajah, sebenarnya aku yang harusnya kasihan sama kamu," kata si Kancil mulai membuat muslihat.
"Kasihan padaku? Memang aku kenapa? Aku baik-baik saja,".jawab Gajah heran.
"Begini, sebenarnya ini kabar rahasia yang hanya diketahui oleh hewan-hewan terpilih saja," sambung Kancil.
"Kabar rahasia apa maksud mu cil? Kau mau mencoba menipuku kan?" Gajah mulai bimbang.
"Kamu mau percaya atau tidak, itu terserah kamu. Tapi karena aku masih menganggapmu sebagai sahabat, dengan suka rela aku akan memberitahukan rahasia ini pada mu," kata Kancil berlagak cuek.
"Begini, apa kamu tahu? Bahwa sebenarnya hari ini langit akan runtuh lho! Makanya aku bersembunyi di lubang ini," kata Kancil.
"Hah? Langit akan runtuh? Jangan bercanda kamu Cil!" jawab Gajah kaget.
"Ssstttt... Jangan keras-keras! Nanti ada yang mendengarnya. Coba kamu lihat langit itu. Sepertinya sebentar lagi sudah akan runtuh. Kalau kau ingin selamat juga, cepat masuk ke lubang ini bersamaku! Lubang ini masih muat kalau cuma untuk kita berdua," bujuk si Kancil.
Gajah pun segera melihat ke arah langit, terlihat awan hitam yang bergumpal-gumpal dan kilat yang menyambar-nyambar.
"Mungkin benar kata Kancil, langit benar-benar akan runtuh," pikir Gajah dengan wajah pucat karena ketakutan.
Tanpa fikir panjang, Gajah pun langsung melompat ke dalam lubang bersama si Kancil
Di dalam lubang, Gajah menggigil ketakutan, ia menutup mata dengan kedua telinganya yang lebar. Kancil hanya bisa tertawa geli melihat tingkah Gajah yang badannya besar namun otaknya kecil hingga mudah ditipu.
Setelah beberapa lama menunggu dalam lubang, langit yang tadinya gelap kembali terang.
Ternyata hujan badai tak jadi turun. Melihat situasi yang aman, Kancil pun memanggil Gajah."Hai Gajah, bolehkah aku naik ke punggungmu agar aku bisa keluar untuk memantau situasi apakah langitnya jadi runtuh hari ini atau tidak? Nanti jika keadaanya aman, aku akan memberitahu mu," kata Kancil.
"Terserah kau saja Cil, aku tak mau ke atas. Aku merasa lebih aman di sini," jawab Gajah sembari tetap menutup mata dengan telinganya.
Tanpa menunggu aba-aba, Kancil pun langsung melompat ke punggung gajah lalu meloncat keluar dari lubang. Kancil merasa lega akhirnya ia bisa keluar dari lubang itu. Tidak lupa, ia pun kembali berteriak pada Gajah.
"Hai Gajah, ternyata langitnya tak jadi runtuh hari ini. Kau boleh keluar sekarang. Di luar sudah aman!".teriak Kancil.
Mendengar teriakan Kancil, Gajah pun mulai membuka mata dan melihat langit yang kembali cerah. Setelah yakin situasi memang aman, Gajah pun segera keluar. Dengan tubuhnya yang tinggi dan besar, bukan hal sulit baginya untuk keluar dari lubang itu.
Setelah melihat Gajah berhasil keluar dari lubang, Kancil pun lalu pergi meneruskan perjalanannya. Sepanjang jalan, Kancil tertawa sendiri karena geli dengan Gajah yang dengan mudah bisa ia tipu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA RAKYAT FABEL
FantasyKumpulan cerita rakyat fabel yang terinspirasi dari kehidupan nyata, dari hewan besar dan hewan kecil. Dan cocok untuk anak anak, baca, follow, Di tunggu kritik, saran dan komen nya untuk perbaikan. Terimakasih yang udah follow dan kami akan membu...