one place

8 3 1
                                    

Claren masih berjalan bolak balik ditempat yang sama, menggigiti bibirnya sambari mendumel tak jelas. Ibu presiden yang memakai handuk mandi, berjemur di pinggir kolam renangnya sembari memegang kacamata hitam yang menutupi mata dan bulu mata lentiknya, mengerut.

Tak hanya itu, Aron yang melepas pakaian bagian atasnya menampakkan otot otot dada dan perut yang telah ia rawat dari sebelum di Amerika, memakai kacamata hitam, menggunakan lengan atasnya sebagai bantal, mengkesal melihat tingkah laku patner kerjanya.

Sedangkan claren masih memakai baju yang sama, belum mandi juga, hanya mandi tadi pagi.

Selepas dari kejadian mengejutkan tadi, Claren merekomendasikan agar bu presiden pulang kerumah, berjemur disamping kolam renangnya dan menenangkan diri. Tapi yang merekomendasikan malah bolak balik seperti lintah kepanasan.

Laki laki jakun itu telah di karantina dan dibawa ke psikolog dengan pengawalan ketat oleh pihak berwajib. Sempat terjadi kerusuhan diluar lapangan konferensi karena warga yang melihat secara langsung diluar mengira akan terjadi serangan teroris seperti taliban.

Beruntunglah kalian hidup di Indonesia, karena jika di Amerika saat saat seperti itu rawan penembakan masal.

Claren melambaikan jari telunjuknya, memanggil pengawal didekat pintu.
"ambilkan laptop"

Dia tak menjawab dan langsung mengambilnya dari tas yang Arlo bawa, baginya laptop lebih penting daripada makanan yang tak memberikanya informasi jarak jauh.

Langsung saja Claren membuka laptop, membukanya 30° hingga laptop mendatar persegi panjang, menaruhnya dibawah depan, memencet tombol dan menarik satu jarinya dari atas layar hingga keatas.

Layar hologram siap dipakaii.

Memutar desain moft beserta beberapa komponen yang melekat dna di pisahkan gambarnya, juga data perkembangan siap jadi yang naik turun. Ia memanggil pengawal yang sama lagi
"ambilkan penghubung"

Claren memperbesar layar,  merancang kembali desain moftnya yang berantakan. Layar hologram memanjang kebawahnya berubah menjadi moft yang barusan ia desain, hanya perlu beberapa detik sudah selesai karena ia sudah hafal.

ia memakai alat penghubung ke kepalanya yang membuat apapun yang ia lakukan menjadi sikron oleh moft depannya. melakukan kuda kuda, ancang ancang memukul lawan dan menendang moft hologram depannya. benda itu mengikuti, karena transparan tentu saja tak menimbulkan efek.

Ibu presiden mengangkat kepalanya sebentar lalu ke posisi semula
"Ron, sepertinya bosmu perlu liburan"

Aron menutupi perutnya dengan handuk kecil
"Sudah, bu. Dulu saya dengar dia sering keliling dunia, termasuk greenland. Sekarang tinggal menikmati masa tua"

Diiringi kekehan seluruh pengawal gendut tapi tak berlemak yang mengawal dekat mereka.

Claren melirik.

Tapi tetap fokus dengan target udara depannya, memukul udara, menganggapnya musuh bebuyutan.

.

Arlo melempar handuk putih ke pundak berkeringat Claren, sedari tadi ia hanya melakukan aktivitas yang sama.

Tapi nasib buruk berpihak padamu, nak.
Claren hampir saja menendang aset berhargamu, untung hanya menendang perut bawah.

Claren membuang handuk dipundaknya ke kolam renang dengan sepontan
"yaampun! nanti malam kan aku ada jadwal, kenapa tak bilang sih!"

wanita itu marah kepada Aron yang terduduk di pinggir kolam renang, sang empu mengangkat kedua pundaknya melihat Claren pergi membawa tasnya

5 detik kemudian tersadar, menepuk jidatnya
"owh ya lupa"
Pergi begitu saja menyusul claren tanpa membawa pakaian atasnya, keluar dengan lapang dada.

The Florence [ sci-fi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang