11. Yeonjun-ah

702 67 13
                                    

"Huening-ah nanti bisakah kau berhenti di depan mini market yang berada di seberang jalan sana? Aku ingin membeli roti, aku tidak sempat sarapan tadi"

"Oh iya baiklah, tampaknya kau mulai membaik dan memikirkan perutmu sekarang, baguslah, aku senang mendengarnya"

"Ya ... Aku hanya berfikir aku tak bisa hidup seperti ini terus hahaha tiba - tiba aku mendapat pencerahan semalam disaat aku menonton konten di salah satu youtube tentang membangkitkan hati yang patah, aku fikir apa yang di bicarakan dengan wanita itu sangat benar, jika aku terus memikirkannya maka aku akan terus bersedih dan tak bisa pindah hati, jadi lebih baik aku tak memikirkannya, dan aku akan membiarkan semuanya berlalu begitu saja" Yeonjun menarik nafasnya kuat - kuat lalu menghembuskannya "aku fikir ini jauh lebih baik"

Huening menghentikan mobilnya di depan minimarket "Aku titip roti coklat dan jus anggur ya" Huening merogoh dompetnya dan memberikan uangnya pada Yeonjun

"Hanya itu? Biar aku saja yang membayarnya, kau tunggu disini dulu ya" Yeonjun pun keluar dari mobilnya

Di sana ada banyak orang yang berlalu lalang, dan tiba - tiba ponsel Yeonjun berbunyi, ia pun merogoh tas kecil yang ia bawa

Di sisi lain, Soobin berjalan di jalan yang sama, ia tengah menundukkan kepalanya, terfokus pada jalanan dan kaki - kaki para pejalan, tiba - tiba sesuatu yang tak asing menyeruak masuk ke dalam hidungnya, wangi parfum yang sama, Soobin terdiam, lalu dengan cepat memutar tubuhnya mencari apakah memang wangi parfum itu berasal dari Yeonjun, tapi jalanan itu terlalu ramai oleh pejalan kaki, ia bahkan tak bisa menemui seseorang yang mirip dengan Yeonjun 'mungkin aku salah, mungkin seseorang memakai parfum yang sama, tidak hanya Yeonjun yang memakai parfum itu' Soobin kembali berjalan, dan ia menghadap kedepan, ia melihat mobil Huening terparkir di sana, ia kembali memutar kepalanya berharap ia tak salah jika orang yang melewatinya tadi memanglah Yeonjun, ia pun berlari mendekati mobil Huening, ia mengetuk jendela mobil itu, Huening pun membukanya

"Oh Soobin! Ada apa?"

"Sedang apa kau disini? Apa kau bersama Yeonjun?"

"Mengapa kau bertanya soal Yeonjun?"

"Sepertinya tadi dia melewatiku, aku mencium aroma parfum yang sama dengannya"

Huening tertawa "Yeonjun memakai parfum dari merk terkenal, banyak orang yang menggunakannya, aku disini bersama Eommaku, dia sedang pergi ke optik yang berada di sana" Huening menunjuk optik di depan mobilnya

"Jangan membohongiku"

"Siapa yang membohongimu? Lagian mengapa kau mencarinya? Bukankah dia sudah tak penting bagimu?"

Soobin menghela nafasnya, ia menatap ke bangku di sebelah Huening "lalu ... Bukankah itu kaca mata milik Yeonjun?"

"Ini? Ini punya Eommaku, dia meninggalkannya karena itu tidak bisa digunakan makanya dia akan membeli yang baru"

"Ibumu memakai kaca mata yang biasa digunakan anak muda? Itu kaca mata Yeonjun jangan menipuku"

"Lagi pula apa urusanmu? Kau sudah menceraikannya kan? Untuk apa kau ingin tahu dia ada disini atau tidak? Pergilah kau! Aku muak melihat wajahmu"

"Yha!! Katakan padaku dimana Yeonjun?'

"Untuk apa? Kau sudah mencampakkannya, jadi tidak perlu kembali lagi"

"Sialan! Kau sombong sekali"

Soobin membalikkan badannya, matanya tertuju pada orang yang baru saja bersembunyi di balik mobil, ia dengan cepat berlari ke arah mobil tersebut, Huening pun tampak panik di dalam mobil, ia ikut keluar dari mobil dan mengejar Soobin, Soobin menemukan Yeonjun, ia memegang erat pundak Yeonjun dan memeluknya

Broken [18+] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang