______________
" p-PAPA-! "
BRUK-!
Semua orang disana lantas melotot
Melihat bagaimana Ruby menerjang tubuh Eren dengan pelukan hingga kehilangan keseimbangan dan berakhir menabrak kaki meja." Astaga-!?, Kalian baik-baik saja?" Seru Mikasa panik sembari membantu Eren berdiri dan masih dengan posisi memeluk Gadis kecil yang baru saja membuat punggung nya sedikit nyeri.
Setelah memastikan Eren berdiri dengan tegak, Seluruh atensi diruangan tersebut beralih ke seorang anak manis yang berpindah memeluk kaki Eren dengan sangat erat, seperti anak yang merindukan orang tuanya.
" Papa, Jangan tinggal kan Ruby lagi."
Lirih Ruby dengan wajah yang tenggelam di betis berotot milik Eren.Seketika semua badan mereka membeku ketika mendengar kalimat
' Papa ' yang keluar dari bibir mungil gadis itu ." Tck, apa maksud mu? Aku bukan papa mu, dan tolong lepaskan kaki ku." Ucap Eren Sedikit kesal.
Apa maksud dari anak ini memanggil nya papa, jelas-jelas dia belum menikah.
"T-tidak mau, Ruby takut Papa meninggalkan ku lagi, sama saat Papa meninggalkan Mama." Tubuh mungil itu mulai bergetar bersamaan dengan pelukan pada kaki Eren yang perlahan terlepas.
Grep
Levi menggendong Ruby dan meletakannya di sofa. Sedangkan Mikasa memasangkan jaket milik Eren pada tubuh bergetar Ruby, sebelum akhirnya memindahkannya ke pangkuannya sendiri.
Eren membeku.
Meninggalkan? Ibu?.
Ah, memikirkannya saja membuat Kepalanya ikut nyeri. Eren menghela nafas dan lebih memilih duduk di atas kursi kayu untuk mengurangi nyeri di pinggangnya.
Semua orang kini mengalihkan atensi ke arah Ruby yang mulai terlihat nyaman dan tenang di atas pangkuan Mikasa .
" Siapa nama mu?" Tanya Sasha terlihat berbinar, ah anak didepannya ini sangat menggemaskan meskipun banyak noda debu mengotori pipi tembamnya.
" Nama ku Ruby." Jawabnya malu-malu.
" Ruby? Kau tidak memiliki nama belakang? " Tanya Jean sedikit penasaran.
" Nama belakang? Mama bilang nama belakang ku sama seperti papa 'Yaeger'"
Jawab Ruby antusias sembari menunjuk Eren dengan binar mata yang cerah.
Seluruh orang terkejut mendengar jawaban Ruby termasuk Eren.
" Eren, apa maksud nya ini??" Ujar Erwin sedikit marah?.
" Tck! Aku bahkan baru pertama kali bertemu dengannya." Seru Eren sedikit emosi.
" Lihat, aku menemukan surat didalam Tas kecil Ruby." Sahut Connie yang tidak sengaja mengecek tas kecil milik Ruby. Hah, dia seenaknya saja.
" Untuk Eren yeager??" Kata Connie membaca nama orang yang dituju.
" Untuk ku?" Beo Eren.
" Apa mama mu yang menulis surat itu?" Tanya Sasha. Sedangkan Connie memberikan surat itu ke Levi.
Hey, itu untuk Eren, Connie? Kenapa kau memberikannya kepada Kapten mu?.
" Um, mama bilang itu surat untuk papa." Jawabnya.
BRAK-!
Buk-!
" PAPA-! / EREN-! "
" Eren-! Apa maksudmu?? Jadi dia benar-benar Anak kandungmu?!."
" Apa maksudmu Sialan!? "
___________
TBC
©E I J E I ²⁰²¹
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴅᴀᴅᴅʏ | | ᴇʀᴇɴ ᴊᴀᴇɢᴇʀ
Fanfiction" Papa-!! " -_-_-_-_-_-_-_- " Menjauhlah, dan aku bukan Papa mu!!" [ Semi Baku ] Attack On Titan ®eal ©reator | Hajime Isayama | Story By ©E I J E I²⁰²¹ [ On Going ] [ Belum Revisi ]