12

1.8K 223 62
                                    


Kalian dari daerah mana aja?
:)

Kangen engga ehe :v

Enjoy^^

and

(ಠ_ಠ)☞☆

↓↓↓

EijeiJeiJei

EijeiJeiJei

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____

" Eren, Menyingkir-! "

BRUK-!

sebuah batu seukuran tubuh orang dewasa melesak, nyaris mengenai tubuh ayah dan anaknya. Jika saja Jean tidak cepat menyeru.

Atensi nya beralih ke sang pelempar, dan benar saja, akibat Lubang besar tembok itu, para Titan masih saja Berhamburan masuk dan menghancurkan apapun disekitarnya.

" BAWA KEMBALI SEMUA KE RUANG BAWAH TANAH VILLA DAN MARKAS-!!" Levi dan Puluhan pengintai mulai memasang posisi siaga untuk menyerang.

Eren yang melihat itu langsung saja memeluk erat Ruby, membawanya mencari tempat aman dimana para Titan itu tidak akan bisa menjangkau Putrinya.

Dengan nafas yang tidak beraturan, Eren memberikan Ruby pada gendongan Mikasa. " Kutitipkan dia sebentar, biar aku yang menggantikan mu menyerang. Jaga Ruby." Tidak sempat menjawab, Eren terlanjur turun ke lapangan.

Tanpa sepatah kata, Mikasa mengeratkan pelukannya pada Ruby dan melarikan diri ke Ruang bawah tanah markas.

" Bibi... Papa-!!"

" Tenanglah Ruby, Dia akan baik-baik saja."

" TIDAK-! LEPASKAN AKU-! PAPA!"

Mikasa nampak kewalahan akibat Ruby yang tidak berhenti memberontak.

Iris mata Emerald Ruby dapat melihat Bagaimana Eren melesak cepat  menggores tubuh para raksasa.

" SIAL-! MAHKLUK SIALAN INI SEMAKIN BANYAK! KITA HARUS MENUTUP SEGERA RETAKAN ITU-!" Sahut Erwin kewalahan.

Eren berusaha mencari sesuatu untuk menutupi lubang tersebut, sembari sibuk menyerang Titan yang jumlahnya semakin banyak.

Dan .....

Dapat-!

Dia melihat Batu Raksasa yang sedikit melebihi ukuran retakan tersebut.

" BIAR AKU YANG MENGANGKAT BATU ITU DENGAN TITAN MILIK KU-!"

lantas saja Eren menggores telapak tangannya dengan Manuever Gear yang berada ditangan kanannya.



GROAAAAAA-!!

Walau Ragu, Eren tekad kan niat nya dan mulai berlari menuju batu tersebut, sebelum akhirnya mengangkatnya dengan Susah payah.

Levi yang melihat hal tersebut memberi aba-aba " SINGKIRKAN PARA TITAN ITU DARI HADAPAN EREN."

" Baik kapten-!"

DUMB-!

DUMB-!

DUMB-!

Langkah kaki Attack Titan milik Eren tersebut berhasil membuat tanah bergetar, dengan dentuman yang keras akibat mengangkat batu yang melebihi bobot Titan Miliknya


Menyingkir kalian raksasa sialan-!


" Sial, tubuh Titan ku Terasa diremukan ."

Eren masih berusaha membawa batu itu, meskipun ia tau setelah ini tubuhnya benar-benar akan sulit untuk dipulihkan

Asap Mulai keluar dari hidung Titannya yang mulai bernafas Berat, urat- urat mulai mengeras dengan rahang yang saling menggertak.

" Aku harus bertemu Ruby...." Gumam Eren pelan, semakin memperkeras tubuh Titannya. Cengkraman tangan kuat Titannya berhasil meretakan batu raksasa itu.

" Aku masih menjadi seorang ayah.."



" AKU MASIH INGIN BERSAMA PUTRIKU-!"

GROAAAA-!!!

DUMB-!

DUMB-!

DUMB-!

BRUK-!



" EREN BERHASIL MEMINDAHKAN BATU-!"

" DIA BERHASIL-!"

dengan nafas terengah-engah dan pandangan yang buram Eren tersenyum kecil.

BRUK-!

Levi dan lainnya berusaha mengeluarkan Eren dari Titannya yang baru saja ambruk dan menyebabkan tanah berguncang sebentar.






Aku berhasil..



Ruby...Tunggu Papa.

____

TBC

AAAAAAAA-!! SENENG BNGT><

Makasih doanya Semua:3

Alhamdulillah, Olimpiade Taekwondo Jei dapat juara 2 hwhwhw.
(✿ ♡‿♡)
Sayang nya ga kepilih jadi duta genre karena kalah saing :'))),
tapi that's okay, mungkin belum waktunya.
(´∩。• ᵕ •。∩')

Sekali lagi terima kasih buat kalian pembaca setia Book absurd ini :D dan doannya><

Tapi gara-gara sering latihan olimpiade, banyak tugas lisan Sama praktek yang belum dikerjain. :'D

See you~



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ᴅᴀᴅᴅʏ  | |  ᴇʀᴇɴ ᴊᴀᴇɢᴇʀ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang