03

1.6K 223 42
                                    


Yang Read banyak tapi yang vote sedikit (─.─||)

Vote itu semangat para author lho, biar makin semangat ngetiknya :D

Part 04 nanti malam ya~

Enjoy^^

_________

Semua orang baru saja mendengar penjelasan Eren, sedangkan Ruby ditemani oleh Sasha dikamar.

"Jadi...anak itu- benar anak kandungmu dan wanita itu?." Ujar Levi yang membuat mereka tidak habis pikir.

Eren terlihat mengalihkan pandangannya dengan raut wajah frustasi.

Pikiran mereka tertuju pada Ruby. Benar, anak itu memiliki mata Emerald dan rambut coklat sama seperti Eren sendiri, yang membuat fakta itu semakin jelas.

Mikasa nampak termenung dengan dada yang berdenyut sakit saat mengetahui hal yang ditakutinya ternyata benar-benar terjadi, namun, ia berusaha membuat wajahnya terlihat biasa saja.

" Lebih baik kau pegang saja hak asuhnya, jika kau merasa tidak Sudi memegangnya, biar aku saja. " Setelah mengatakan hal itu Levi beranjak dari kursi dan meninggalkan ruangan tersebut dengan menenteng sebuah hak asuh Ruby yang mereka temukan didalam amplop surat itu.

Brak

Bunyi pintu tersebut setelah Levi keluar dari markas karena memiliki urusan.

Semua yang diruangan itu mulai terdiam dengan Eren yang pikirannya mulai berkecamuk.

Dia Membenci anak itu, tapi tidak bisa menghindari fakta jika Ruby adalah anak kandung dari perbuatan bejat nya dan wanita yang dia cintai dulu.

Wanita yang sudah menemaninya kala frustasi setelah mengetahui jika ia mewarisi salah satu Titan Shifter dari ayahnya, namun, malam itu berubah setelah Eren mengetahui wanitanya pergi setelah ia memaksa wanita tersebut melakukan ' itu ' dalam keadaan mabuk.

Setelah bertahun-tahun mencari dan menutup hatinya, anak itu datang.

Anak itu datang dengan menggenggam sebuah surat yang memberitahunya jika wanita yang dia cari selama ini telah tiada karena sakit keras, dan meninggalkan seorang anak kecil yang merupakan hasil perbuatannya sendiri.


" Papa..." Kepala Ruby menyembul dari balik pintu kamar, sedikit mengintip untuk melihat Papanya.

Eren beranjak dan menghampiri Ruby dengan wajah datar, yang berhasil membuat orang-orang waspada takut jika Eren lepas kendali seperti tadi.

" Kau-- berhenti memanggil ku papa, mulai sekarang, jika kau memanggil ku dengan sebutan itu didepan banyak orang, jangan berharap tubuh lemah mu ini bebas lebam. Aku tidak pernah mengharapkan mu dan tidak akan mengakui mu,----"

"Kau boleh tinggal, asal kau tidak pernah membuat masalah dengan apa pun dan siapa pun, termasuk aku." Eren berdiri dan membalikan badan berniat pergi menyusul sang kapten.

"Ku harap kalian tidak peduli dengan anak ini, dia murni mendapatkannya."



" Satu lagi. Jangan pernah menggunakan marga ' Yeager ', karena kau tidak pantas."

Setelahnya, Eren pergi meninggalkan markas dengan cepat.

Meninggalkan orang-orang disana yang membatu, dan Ruby yang berkaca-kaca, ya, dia dapat menangkap poin yang diucapkan Eren.

Detik itu juga, entah kenapa Mikasa ikut membenci Ruby, dan ikut pergi menyusul Eren.

Sepertinya , kali ini Ruby benar-benar harus bertahan hidup, walaupun mereka memberinya tempat tinggal.

Dan mungkin akan sedikit sulit?

______

TBC

Uwuwu maaf ya buat kalian nungguಥ‿ಥ pendek ya? Hehe

Tugas banyak banget plis :') tugas praktek saya tunda dulu, untung deadline-nya Minggu depan :D

Plis, itu wanita yang dimaksud Eren, terserah kalian bayanginnya siapa karena aku juga bingung.bayangin Mimi peri juga boleh ಥ,ಥ //PlAk!

Hehe

ᴅᴀᴅᴅʏ  | |  ᴇʀᴇɴ ᴊᴀᴇɢᴇʀ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang