🥀14💦

1.1K 108 6
                                    

.
.
.
.
.

Rin berjalan bersama dengan Yukio keluar dari kelas. Tidak ada siapapun di dalam sekolah. Sepertinya mereka sudah pulang, Rin hanya tersenyum lirih pada Yukio. Selama ada Yukio, dia tidak masalah jika di jauhi oleh semuanya.

Ada banyak tulisan aneh...

'Anak Satan!'

'Menjijikan!'

'Menghilang Monster!'

Tulisan kutukan yang seolah mengatakan bahwa Rin adalah sosok monster...

Bukanlah manusia...

Ada gambar iblis dimana-mana, seolah mengatakan bahwa Rin adalah iblis...Rin anak satan...

Anak..Satan yang menjijikan...

Rin hanya mengulum kesedihan dalam-dalam. Hal yang lebih buruk udah sering dialaminya.

Hal ini..sudah biasa...

Rin hanya harus terbiasa...

.
.
.
.
.

Tak!

Hingga langkahnya seketika terhenti saat Rin melihat teman-teman Yukio tepat di depan gerbang sekolah, sedang menunggu kedatangan mereka.

"Yukio.." gumam Rin takut, Rin langsung terhenti, menunduk tidak mau memperlihatkan wajahnya dan memilih berjalan berada di belakang Yukio. Memegangi seragamnya dengan erat. Yukio menatap sendu pada Rin yang memilih bersembunyi dibaliknya. Yukio mengenggam tangan kanan Rin dan berjalan menemui teman-temannya.

"Mau apa kalian kesini?" Tanya Yukio dengan dingin. Manik matanya menatap tajam ke arah Shura. Shura hanya mengangkat bahunya dengan cuek.

"Kami mau bertemu dengan saudara yang katanya saling mencintai~?" Seru Shura berbalik menatap ke arah Rin yang ada di belakang Yukio. Rin semakin menunduk.

"Ck kau-" ucapan Yukio terhenti saat Rin menarik pelan seragam miliknya dan bergumam pelan di belakangnya. Dengan wajah manisnya terlihat begitu sedih.

"Maaf gara gara aku." Cicit Rin pelan merasa sangat bersalah. Jika saja dirinya bukan anak satan dan bukan saudara Yukio maka Yukio tidak akan terkena masalah. Ini adalah salahnya.

"Bukan salahmu." Bisik Yukio. Yukio mengenggam erat tangan Rin agar Rin merasa tenang. Rin hanya mengangguk pelan.

"Apa mau-mu Shura?" Tanya Yukio secara langsung, dengan tatapan tajamnya pada Shura.

Yukio tidak bisa tau apa yang dipikirkan oleh Shura. Dia adalah orang yang misterius meskipun Shura adalah sahabatnya.

Srek!

Shura hanya meletakkan kedua tangannya di belakang kepalanya dengan santai. Dan perlahan tersenyum ramah.

"Tidak ada! Aku cuman bercanda Rin~" seru Shura dengan senyuman lebarnya.

"K-kau." Seru Yukio seakan kehabisan kata-katanya. Yukio mengusap kepalanya kasar.

"Nii-San keluarlah kau hanya sedang di permainkan." Seru Yukio menyingkir dari Rin. Rin perlahan melangkah di depan Yukio dan menautkan kedua jemarinya dengan gugup. Rin hanya menunduk, masih malu untuk menunjukkan wajahnya.

"H..hm.. benarkah?" Seru Rin dengan suara polosnya. Dia terlihat sangat innocent. Shura hanya mengangguk.

"Wah ini asli?" Tanya seseorang yang sudah ada di belakangnya. Bon malah memegangi ekor Rin yang sedari tadi diam. Rin langsung tersentak, menunduk dan semakin menyatukan kedua jemarinya di depan dadanya.

🥀Nii-San!🥀(YukiRin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang