.
.
.
.
.Yukio mengarahkan wajah nya lagi mendekat ke arah Rin. Rin semakin merapatkan kedua kakinya dan mendekatkan kucing itu ke arahnya. Astaga manis sekali saat ia malu malu seperti ini.
"Hei namamu Rin kan?" Tanya Yukio mencoba mendekati Rin dengan ramah. Rin mengangguk tanpa berkata apapun, ia masih menutupi wajahnya, Yukio mengangkat kucing itu dan menurunkan nya. Sehingga Rin sama sekali tidak bisa menghindari nya dengan kucing itu. Kini tampaklah wajah Rin yang menunduk.
"Hei Rin?"panggil Yukio lagi. Rin tersentak. Ia menyembunyikan wajahnya lagi. Seperti nya ia masih malu karena terjatuh tadi. Yukio jadi ingin melihat wajahnya, Yukio mengarahkan tangan nya ke arah Rin. Rin lagi lagi menghalanginya dengan kedua tangannya. Tangannya kecil, jadi Yukio dengan mudah mengenggam tangan nya dan kini ia bisa melihat wajah Rin dari jarak lebih dekat.
Rambutnya halus sekali. Rin perlahan menaikkan wajahnya, tampak kedua matanya yang besar dan manis. Dan lagi semburat merah karena rasa malu itu bisa terlihat jelas. Yukio melayangkan senyum ramah yang selalu di perlihatkan.
"Jadi kau Rin kan?" Tanya Yukio mengulang pertanyaan nya lagi. Rin hanya mengangguk, ia tampak seperti anak pemalu tidak seperti berandalan yang sering dibilang anak anak lain.
"Bisa kita berbicara?"
.
.
.
.
.Sekarang akhirnya Rin tidak lagi menutup wajahnya cuman memilih menjauh dengan merangkul kuro di pelukannya. Yukio hanya tersenyum, setidaknya ia tidak setakut tadi. Yukio asyik memandangi Rin sehingga sekali lagi Rin memerah, Yukio tidak tau akan menemukan anak semanis ini.
"Jadi Rin, apa betul kau adalah preman sekolah?" tanya Yukio.
Rin mengeleng. Yukio tau rin tidak mungkin preman ataupun seperti anak lain bilang. Meskipun ia memang memiliki ekor yang biasanya tidak dimiliki siapapun. Ekornya manis sekali.
"Tidak, aku hanya takut masuk ke kelas. Mereka akan membully ku, dan aku benci saat mereka mengatakan hal hal yang buruk" ujar Rin lagi. Kedua matanya tampak berkaca kaca. Ia mengangkat kucing kecil itu dan merangkul nya dengan hangat.
"Kalau begitu kau akan kuajari disini. Kau tidak bisa belajar di kelas kan?", Tawar Yukio masih dengan senyum ramahnya.
"Apa..kau tidak takut padaku?", Tanya Rin. Kini ia memiringkan kepalanya sehingga tampak manis Dimata Yukio. Yukio hanya tersenyum menjawab Rin, tidak masalah jika ia meluangkan waktu demi anak manis ini. Apalagi tidak ada yang harus ditakuti dengan anak yang sangat manis ini.
"Tidak" seru Yukio. Tidak lama Rin hanya menarik senyum lebar di mulutnya. Ia melebarkan senyumnya dan wajahnya seperti sangat ceria dengan bintang bintang disekitar nya ikut bersinar.
"Terima kasih", itu pertama kalinya Yukio melihat senyum langsung dari Rin. Apalagi itu ditujukan langsung kepadanya!!, oh sepertinya Yukio akan benar benar mengalami diabetes hanya karena mendapat senyuman dari anak manis ini.
"Kalau begitu bagaimana kalau nanti pulang sekolah, aku mengajari mu disini?"
"Baiklah terima kasih, itu mata empat!!"
"Namaku Yukio!"
"Ehm.., ya baiklah Yukio!",
Senyum itu terasa menghangatkan......
Yukio tanpa sadar berbicara lama hingga waktu istirahat habis sampai melupakan tujuan utamanya ke perpustakaan. Yukio terpaksa meningkatkan rin padahal ia masih ingin berbincang lebih lama dengan sosok manis itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/228132425-288-k395432.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
🥀Nii-San!🥀(YukiRin)
RomancePertemuan Okumura Yukio dengan Rin, Anak Satan yatim piatu itu membuatnya mulai merasakan perasaan lain pada sosok Rin yang dua tahun lebih tua darinya. Bisakah Yukio mendapatkan Rin? . . [Tamat] . . 🌺Yukio x Rin....[Bl] 🌺ShounenAi 🌺Brother Compl...