Kita adalah dua nyawa yang senyawa.
Bersatu membentuk sebuah kisah cinta.
Dengan sumpah serapah bahwa into takkan selamanya.
Namun kita adalah senyawa, yang mampu bertahan dari itu semua
Aku bermyawa sebab kamu ada.
Yang sebelumnya ringkih di terpa duka.
Kini engkau rengkuh sepenuh jiwa.
Namun perpisahan terlalu semena-mena.
Sebab kita tak pernah di dukung semesta dan seisinya.
Hanya kesempatan yang kita ciptakan bersama.
Hingga kita kembali menjadi sepasang asing.
Yang jika kamu pergi, maka senyawaku mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diksi Rapuh
PoetryDalam perjalanan literer ini, diksi rapuh terhampar di halaman-halaman buku, menari di antara reruntuhan makna dan harmoni. Seperti benang halus yang menghubungkan kata-kata, ia membangun citra keindahan yang rapuh di mata semesta. Kelembutan dan ke...