Langit yang biasanya membawa ketenangan entah kenapa sering membuatku muram.
Mungkin karena semua tentang kamu itu ada pada langit.
Yang akhirnya upaya untuk sebuah penerimaan berakhir sia-sia.Sosokmu mungkin saja telah tenggelam di dalam kisahmu yang baru.
Namun tentangmun masih saja menghantuiku lewat langit yang sangat kamu suka.Setiap langit berubah jingga akupun merasa kau terseyum dengan pipimu yg juga merona.
Saat lemah menguasa diri, kau selalu menjadi sosok yang menjagaku agar semua itu tak terlihat oleh dunia.
Dan sekarang tugasmu di gantikan oleh langit dengan rinainya,
Saat aku lemah di tinggalkanmu pergi.
Atau ucapan semangatmu untuk mengawali hari kini sudah tergantikan oleh mentari pagi.Jadi kini kau tak perlu khawatir atas keadaanku selepas di tinggalkanmu pergi.
Tuhan masih saja baik menjagaku lewat langitnya.
Walaupun pada akhirnya itu juga alasan yang membuatku menjadi sosok yang belum dapat melupakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diksi Rapuh
PoetryDalam perjalanan literer ini, diksi rapuh terhampar di halaman-halaman buku, menari di antara reruntuhan makna dan harmoni. Seperti benang halus yang menghubungkan kata-kata, ia membangun citra keindahan yang rapuh di mata semesta. Kelembutan dan ke...