SETELAH KEPERGIANMU
(SEKUEL ''JANTUNG ATAU HATI")
Bukan tentangmu lagi, ini tentangku, dia dan mereka
Bag. 9 : Another Facts
***
"Daun kering yang jatuh di atas tanah, rintik hujan turun dari langit, angin yang berhembus, awan yang menggumpal di langit itu semua sudah di tentukan oleh-Nya. Begitupun pertemuan kita."
***
Langit mendung menyambut pagi. Hawa dingin berhembus menusuk pori-pori. Awan-awan berkerumun seperti gumpalan kapas abu abu di langit. Merasa kedinginan, Eve mengetatkan jaket yang dikenakan. Padahal ini hanya musim hujan, namun dinginnya seakan mampu membekukan. Rasanya mirip musim gugur menuju musim dingin.
Beberapa orang berlarian menghindari hujan yang tiba-tiba turun begitu deras, begitupun Eve. Eve baru bernapas lega setelah sampai di lobi. Segera dirinya melanjutkan langkah menuju kelas tatkala bel tanda masuk baru saja berdering.
Eve berbelok dan hampir saja menabrak seseorang kalau saja dirinya tidak langsung berhenti. Orang itu juga nampak terkejut. Terlihat sekali kalau orang itu tidak fokus pada langkahnya dan memusatkan perhatian pada ponsel.
"Oh. Eve." Eve langsung menatap orang yang memanggil namanya, dan mendapati Ervan di depannya. Cowok itu ternyata sudah masuk hari ini, melihat balutan seragam sekolah yang dipakainya.
"O-oh.. hai." Sial memang, Eve masih merasa canggung di hadapan mantan kekasihnya itu. Ervan tersenyum manis membuat Eve menahan diri untuk tidak ikut tergoda untuk tersenyum sama lebarnya.
"Lo mau ke kelas?"
"I-iya. Ini sudah bel masuk jadi gue harus buru-buru. Gue duluan ya?"
"Eh tunggu tunggu." Belum sempat Eve melangkah, tangannya ditarik duluan. Membuat Eve jadi lebih dekat dengna Ervan.
"A-ada apa lagi sih? ini gue udah telat masuk kelas." jujur saja alasan takut telat masuk kelas itu hanyalah alasan klise, padahal alasan sebenarnya dirinya ingin kabur dari cowok itu.
"Kenapa lo ngehindar dari gue?"
"Plis, Ervan. Ini udah masuk. Nggak ada waktu buat ngejelasin pertanyaan lo, okay?" Dengan keras Eve menghempaskan lengannya hingga tangan Ervan lepas dari lengan kirinya. lalu dengan buru-buru dia berlari meninggalkan Ervan yang masih terdiam di tempat. Masih terkejut dengan perlakuan Eve padanya. Seakan-akan dirinya seperti virus yang harus dihindari.
***
Eve menarik nafas, kemudian menghelanya. Tangannya mengaduk-aduk jus alpukat tanpa berminat meminumnya. Yeni dan Nia sibuk mengobrol tentang boyband Korea yang sedang naik daun, sedangkan dirinya tidak berminat untuk mengikuti. Ia mengalihkan pandangan dari lapangan futsal ke jus miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah Kepergianmu (Sekuel Jantung Atau Hati)
Fiksi RemajaKelanjutan cerita dari "Jantung Atau Hati" harap membaca "Jantung Atau Hati" sebelum membaca cerita ini.