Pernikahan AA

5 1 0
                                    

tanggal 13 September 2018, sudah tepat aku berada hamper 1 bulan setangah disini. Dan sudah bisa mengikuti ritme dengan baik dan tidak ada masalah-masalah lagi deh. aku dikabarkan oleh ustadzah Permata kalau mamahku ijin mau nelpon, gatau kenapa kaya deg-degan gitu yaa. Akhirnya aku pegang hp ustadzah permata dan ngomong sama mamah.

"teteh, mamah tadi udah ngomong sama ustadzahnya kalo aa jadi nikah sama yang orang Cirebon kemaren. Dan ijin biar teteh bisa ikut."

"terus gimana mah? Boleh ga? Emang kapan nikahanya?"

"katanya boleh sih, soalnya teteh udah lumayan banyak hafalannya. Acaranya tgl 15 kak besok."

"lah terus gimana? Aku dijemput?"

"ngga, makanya minta tolong ustadzah, kebetulan katanya mau ada yang lomba ke Jakarta ya? Jadi sekalian katanya."

"oh gitu, yaudah deh alhamdulillah mah"

Setelah pembicaraan selesai saya kembalikan hp ustadzah permata. Dan bertanya

"emang anaknya abi (yang punya rumah) jadi mau ikut lomba us?"

"iya jadi, nanti kita berangkat bareng ya. Tapi gatau deh yaa mampir atau ngga"

"wah Alhamdulillah deh"

"tapi kita berangkat subuh yaa"

*******

Besoknya, aku mendapatkan kabar yang gaenak banget. Jadi istrinya abi menemukan chat antara suaminya dan ustadzah permata seperti kurang pantas gitu. Yang mengakibatkan sang istri marah dan mendadak menolak untuk mengantarkan Ananda lomba tahfidz ke Jakarta. Dan aku jadi serba salah. Aku merasa dirugikan dalam hal ini. Kan kalau memang dari awal ngga ada perjanjian seperti ini mungkin aku bisa beli tiket kerta lebih pagi. Sedangkan dari subuh hanya tidak ada kepastian dan jam 10 baru aku diceritakan.

Salah memang bila ustadzah cerita ke aku, sedangkan pikiranku sedang mencari jawaban apa yang harus aku lakukan untuk dapat menyusul ke Cirebon. Aku seperti malah terlihat bodo amat setelah mendengar cerita itu. Dan segera meminta HP. Dan ustaadzah menyarankan agar aku ke rumah teh ina yang mungkin bisa mengantarkan aku ke stasiun atau halte terdekat. Saat sudah sampai di rumah teh ina

"haduh vio, kenapa meuni dadakan sih, motornya di pake sama adek teteh"

Aku pun menangis, dan reflek cerita. Kalo aja gda chat yang tidak wajar itu pasti ngga kaya gini ceritanya. Mungkin aku sudah sampai di Cirebon. Akhirnya meminjam motor ke tetangga satu lagi dan aku diantar oleh Sabrina ke alfa mencoba mencari tiket ke Cirebon dan hasilnya nihil. Dan mencoba bertanya ke bapak-bapak yang ada di pinggir jalan harus naik apa jika mau ke Cirebon. Dan katanya tidak ada bus langsung kesana, harus ke terminal dulu dan jaraknya cukup jauh.

Sampai di rumah aku menangis, aku bingung harus bagaimana. Dan ternyata abi ngga lepas tangan. Beliau memesankan mobil untuk mengantarkan aku sampai ke terminal untuk naik bus. Karena hari libur, jadi teman-teman ikut mengantarkan aku ke terminal, termasuk ustadzah asyfa, hanya ustadzah permata yang tidak ikut. Di dalam mobil ustadzah asyfa membuka sedikit apa yang ia tau antara kedua orang tersebut memang tidak wajar, terkadang ada Bahasa seperti merayu jika ada kekurangan di rumah tahfidz agar segera dipenuhi hal tersebut.

Kami tapi gamau lanjut ngomongin hal yang memang bukan hak kami. Akhirnya kami malah sibuk main HP, lebih tepatnya 1 hp di puter sana sini (HP aku). Dan selebihnya menertawakan hal yang lucu sepanjang jalan. Setelah sampai kami segera menuju ke agen bus, ternyata busnya hanya bentuk sepertiga, kaya kopaja gt bukan beneran bus. Dan tidak harus membeli karcis dlu jadi bisa langsung naik. Dan bapak tersebut bilang

"semuanya ini mau ke Cirebon?"

"ngga saya aja"

"oh yaudah neng, ntar kalo ada busnya saya panggilin"

Kami pun menuju ke musholla untuk sholat asar, karena adzan sudah berkumandang. Setelah solat kami langsung berlari karena si bapak sudah memanggil.

"ihh kak vio buruan, udah ada mobilnya"

Aku pun berlari dan naik segera ke tiger tersebut, dan aku ga dpt duduk yaampuun.'semoga ga terlalu lama aku berdiri' doaku dlm hati.

"kak vio gpp diri?" Tanya ustadzah asyfa, Sabrina, mutiara

"gpp kok"

"pak kalo mobil lain lama lagi ga?"Tanya ustadzah asyfa ke agennya

"iyaa lama"

"udah gpp us, yang ada aja, ngeri kemaleman"

"yaudah hati-hati yaa kak"

"akang titip yaa jagain tetehnya yang ini"

Aku jadi malu penumpang lain melihat kami. Kami pun melambaikan tangan

"maassalamah kak, kabarin yaa ke hp ustadzah asyfa"

"oke siap, kalian juga hati-hati yaa"

Mobilku pun berjalan. Aku masih berdiri dan ternyata jalannya menikung aku pegangan dengan sangat kencang, takut jatuh. Dan Alhamdulillah setelah 30 menit aku bisa duduk juga. Dan bisa santai chatingan dengan mamah, ternyata mereka pun baru berangkat dong. Mungkin ini hikmah aku ngga jadi di anter sama ustadzah atau abi, jadi biar ngga terlalu lama menunggu orang tuaku disana.

Sesampainya aku di Cirebon aku langsung nlp mamah, tapi hp nya dikasih ke aa aku. Katanya " lu tunggu aja di mall mana aja yaa, makan apa kek. Kita masih di tol soalnya"

"yaudah okee"

Aku pun dari terminal naik ojek ke mall terdekat, abangnya sampe bingung mau anterin ke mall mana karena aku pun gatau nama mall di Cirebon kan. Akhirnya setelah sampai aku masuk ke mall, rasanya kaya asing banget. Santriwati masuk mall dulu tuh udah masuk pelanggaran hehe. Apalagi gda yang dikenal. Aku langsung menuju musholla yang ada di mall, sholat dan bebersihan lah yaa karena agak gerah. Setelah itu aku menuju rumah makan karena rasanya keroncongan. Pas liat kayanya aku kangen semua makanan itu, karena selama 1 setengah bulan aku hanya makan menu rumahan aja. Akhirnya pilihanku jatuh pada penyetan gitu, ayam penyet, bakso bakar penyet sama jamur crispy penyet gt, yaampun kaya kesetanan yaa makan sebanyak itu.

Terus setelah makan selesai, aku masih harus duduk disana karena orang tuaku belum sampai. Mereka ada 3 rombongan mobil. Dan yang satunya ban mobilnya pecah di tol jadi agak masih lama, tapi mobil kakaku dan mamah tetap melaju demi menemui ku. Ngga lama petugas di restorant itu negur "maaf mba kita mau siap-siap tutup, mall juga sebentar lagi tuttup"

Duh aku khawatir dong, tapi yaudah aku bayar dan segera keluar. Alhamdulillahnya ga lama aa nlp, katanya dia di mall dan lagi beli mas karena mas kawinnnya ketinggalan. Aku pun segera menyusul ke toko mas tersebut. Sempet bingug bacanya karena ga pake kacamata. Akhirnya dari belakang ada yg nepuk. "woy sini" ternyata abangku. Setelah beli mahar, kami ke penginapan dan beristirahat.

*******

Keesokan harinya, ada perias pengantin datang untuk merias abangku dan kedua orang tuaku. Setelah rapi kami bergegas ke tempat akad di jemput oleh keluarga mempelai. Alhamdulillah akad berjalan dengan lancar dan khidmat. Setelah acara selesai kami kembali ke penginapan dan keesokan harinya kami pulang ke Bekasi, kecuali abangku yang jadi pengantin dia menetap di Cirebon.

Keesokan harinya aku segera ke stasiun setelah beli tiket untuk kembali melanjutkan jihadku menghafalkan al-quran. Tepat hari ini aku berusia 25th. Namun tidak sempat makan-makan bersama keluarga, karena amanahku belum selesai.

Ku Ingin Menjadi Keluarga-MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang